Frensia.id – Viktor Orban Perdana Menteri Hungaria sempat menyebutkan bahwa Eropa Barat hari ini alami krisis kebebasan.
Hal demikian ia sampaikan pada saat wawancara bersama dengan Program Radio Kossuth bertajuk “Good Morning Hungary” pada 19 April 2024.
“Masyarat liberal telah berkembang dan mereka membentuk opini publik. Terutama media, univeritas, lembaga penelitian, yayasan, dan tentu saja politis menjadi monokromatik dan menyuarakan hal yang sama,” ungkap Viktor saat diwawancarai.
Ia menilai bahwa eropa barat hari ini sangat berbeda dengan eropa dahulu yang merupakan simbol dari kebebasan.
“Saya tahu hal ini sulit dipercaya oleh masyarakat Hungaria, karena kami melihat barat sebagai simbol kebebasan, tapi itu masa lalu,” tuturnya.
Viktor bahkan sempat membandingkan situasi saat ia berkunjung ke negara-negara eropa laiinya.
“Saat saya pergi ke negara lain, tidak peduli yang mana, saya membuka dua surat kabar. Katakanlah surat kabar Jerman, satu surat kabar sayap kiri dan satu surat kabar syap kanan, saya akan membaca hal yang persis sama tentang isu-isu penting,” jelasnya.
Perdana menteri satu ini juga bercerita tentang pengalamannya saat berkunjung ke Distrik Brussel, Belgia yang masuk di wilayah eropa barat.
“Saya pergi ke Brussel untuk meluncurkan kampanye kami, dan acara tersebut dilarang,” ungkap Viktor.
Ia juga menerangkan bahwa masyarakat di negara-negara eropa barat hari ini begitu diawasi hingga pada akun sosial media mereka.
“Sekarang saya dapat dengan yakin mengatakan bahwa orang-orang di sana mungkin akan mengomel, menggerutu, dan bersenandung. Namun di barat saat ini masyarakat tidak lagi bersuara seperti yang kita lakukan pada paruh kedua tahun 1980 an untuk membela kebebasan,” ujarnya.
Di akhir penjelasannya ia menegaskan bahwa Hungaria adalah simbol dan representasi kebebasan di Eropa.
“Inilah sebabnya saya dapat mengatakan dengan pasti, tanpa berlebihan, bahwa saat ini tidak ada kebebasan di Eropa tanpa Hungaria. Tanpa rakyat Hungaria, tanpa suara pemerintah Hungaria,” pungkasnya. (*)