Poena Cullei, Hukuman Pelaku Pembunuhan Anggota Keluarga pada Zaman Romawi

Jumat, 31 Januari 2025 - 20:08 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

poena cullei, hukuman era romawi (Ilustrasi: Arif)

poena cullei, hukuman era romawi (Ilustrasi: Arif)

Frensia.id- Entah apa yang merasuki pelaku dengan inisial A, sebagaimana dikabarkan oleh media, tega-teganya membunuh ayah kandung sendiri dengan cara yang sangat keji.

Bermodal sebilah golok, A yang berusia 18 tahun menggorok leher Jaenuri  (61) pada hari Minggu kemarin (26/01).

Setelah peristiwa mengerikan tersebut terjadi, A hendak melakukan bunuh diri dengan menggorok lehernya sendiri, akan tetapi keinginannya untuk mengakhiri hidup gagal. Selanjutnya pelaku harus dirawat secara intensif akibat luka yang ia buat sendiri.

Secara spontan kejadian tersebut menimbulkan pertanyaan, bagaimana selanjutnya? Apakah A akan diproses secara hukum? Jika memang demikian apa hukuman yang sedang menanti?

Kejadian tersebut mengingatkan kepada satu jenis hukuman di era Romawi yang dikhususkan kepada pelaku pembunuhan anggota keluarga, entah ayah, ibu, saudara, sepupu dan siapapun yang masih mempunyai ikatan kekerabatan.

Hukuman ini dikenal dengan nama poena cullei. Jika seseorang terbukti melakukan tindak kejahatan tersebut berdasarkan putusan persidangan, maka pelaku akan dihukum dengan cara dimasukkan ke karung bersama dengan binatang, seperti ayam, ular, monyet, anjing, kalajengking, bebek dan sebagainya.

Baca Juga :  Dzikir, Fikir dan Amal Sholeh: Pesan Rektor UIN KHAS Jember Pada Closing PBAK 2025

Setelah itu karung tersebut dijahit dan dibuang ke sungai. Bisa dibayangkan bagaimana yang akan terjadi, ketika hewan-hewan itu panik dan memberontak mencari jalan keselamatannya sendiri, sebab binatang yang dimasukkan ke karung tidak seluruhnya bisa bernafas dalam air, lebih-lebih saat kandungan oksigen di dalam karung sangatlah terbatas.

Hukuman semacam ini tidak hanya kejam tetapi juga mengerikan. Berbeda sekali dengan, semisal, hukuman gantung atau hukuman pancung menggunakan pisau guillotin. Akan tetapi, poena cullei cukup merepresentasikan arti dari sebuah hukuman itu sendiri, yaitu pada aspek preventif.

Pelaku memang pada akhirnya akan mati sendiri secara pelan-pelan, entah dikarenakan digigit ular atau tidak bisa bernafas. Tetapi suasana mengerikan di dalam karung bersama para binatang yang mengalami kepanikan yang sama setelah terendam dalam air, memberikan daya imajinatif kepada para penonton atau mereka yang mendengar akan adanya hukuman ini.

Baca Juga :  Gerakan PMII Cabang Jember Bukan Ruang Fomo

Hal tersebut akan mencegah siapapun untuk melakukan kejahatan dengan konsekuensi hukuman ini, karena secara tidak langsung tertanam dalam benak seseorang kengerian yang terjadi ketika mau mencapai ajal, dibarengi dengan kepanikan binatang-binatang.

Dilihat dari segi praktiknya proses kematian yang dilalui oleh pelaku pembunuhan anggota keluarganya ini sungguh memberikan rasa ngeri yang luar biasa bagi orang lain, ditambah lagi dengan dibarengi binatang menciptakan kesan akan citra seseorang yang kurang terhormat.

Selain di Romawi, poena cullei pernah diterapkan di negara-negara Eropa, seperti Belanda, Spanyol, Prancis dan Italia dari abad ke 12 sampai 17.

Follow WhatsApp Channel frensia.id untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Baca Lainnya

Digelar Kejari dan Dispendik, Siswa Jember Antusias Ikut Lomba Video Kreatif Restorative Justice
Bakal Calon Ketua DPD dan DPC Periode 2025-2030 Dijaring! PAC PDI Perjuangan Se-Banyuwangi Gelar Rapat Serentak
Hadiri Haul Ke-44 Kiai Hamid Pasuruan, Gus Firjaun Komentari Kenaikan Pajak
Gerakan PMII Cabang Jember Bukan Ruang Fomo
Membedah Fikih Lingkungan, UIN KHAS Jember Gelar Serial Kajian Ekoteologi
Dzikir, Fikir dan Amal Sholeh: Pesan Rektor UIN KHAS Jember Pada Closing PBAK 2025
Galakkan Gerakan “Wakaf Oksigen” Saat PBAK, UIN KHAS Jember Lawan Krisis Iklim
Ajak Masyarakat Peduli Lingkungan, Ribuan Mahasiswa Baru UIN KHAS Jember Bagikan Bibit Pohon Buah Kepada Pengguna Jalan

Baca Lainnya

Selasa, 2 September 2025 - 18:27 WIB

Digelar Kejari dan Dispendik, Siswa Jember Antusias Ikut Lomba Video Kreatif Restorative Justice

Selasa, 2 September 2025 - 11:13 WIB

Bakal Calon Ketua DPD dan DPC Periode 2025-2030 Dijaring! PAC PDI Perjuangan Se-Banyuwangi Gelar Rapat Serentak

Selasa, 2 September 2025 - 10:58 WIB

Hadiri Haul Ke-44 Kiai Hamid Pasuruan, Gus Firjaun Komentari Kenaikan Pajak

Minggu, 31 Agustus 2025 - 16:41 WIB

Gerakan PMII Cabang Jember Bukan Ruang Fomo

Rabu, 27 Agustus 2025 - 19:40 WIB

Membedah Fikih Lingkungan, UIN KHAS Jember Gelar Serial Kajian Ekoteologi

TERBARU

Regionalia

Dinkes Jember Terjunkan Ratusan Medis di Acara MTQ XXXI Jatim

Jumat, 12 Sep 2025 - 13:22 WIB

Gambar Jember Jadi Tuan Rumah MTQ XXXI Jawa Timur, Targetkan Tiga Besar (Sumber: Gita Pamuji)

Regionalia

Jember Jadi Tuan Rumah MTQ XXXI Jawa Timur, Targetkan Tiga Besar

Kamis, 11 Sep 2025 - 16:22 WIB