Frensia.id- Pasca Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada), konflik politik sering kali mencuat di berbagai wilayah Indonesia. Fenomena ini menunjukkan bahwa pesta demokrasi sering kali melenceng dari esensinya sebagai ajang kegembiraan dan kebersamaan.
KH Afifuddin Muhajir, seorang ulama kharismatik asal Situbondo, berbagi pandangan mengenai pentingnya menjaga semangat demokrasi agar tetap menjadi pesta yang membahagiakan.
Melalui akun Instagram resminya, 18/10/2024, KH Afifuddin memosting dialog santai yang memberikan perspektif unik tentang bagaimana menikmati momen Pilkada.
Menurutnya, pesta demokrasi seharusnya dirayakan dengan kegembiraan, persatuan, dan rasa syukur. Dalam percakapan tersebut, ia menekankan bahwa Pilkada tak hanya soal mencoblos, tetapi juga soal menjaga keharmonisan di tengah perbedaan pilihan.
“Pesta itu apa?” tanya beliau dalam dialog tersebut.
Ia lalu menjelaskan bahwa pesta identik dengan kebersamaan, suasana gembira, dan kegiatan yang positif, seperti makan bersama atau berbincang santai.
“Kalau bisa, saat coblosan nanti, ada acara ngopi bareng,” tuturnya.
Ia bahkan menawarkan diri sebagai tuan rumah untuk acara seperti itu, yang melibatkan berbagai elemen masyarakat dengan pilihan berbeda.
KH Afifuddin juga mengingatkan pentingnya menjaga suasana damai dan tidak merusak fasilitas umum, bahkan ketika suasana politik memanas.
“Yang penting jangan bakar fasilitas umum,” ujar beliau diselingi candaan, mengajak masyarakat untuk tetap menjaga kedamaian.
Beliau berharap acara-acara kecil seperti makan bersama bisa menjadi simbol kebersamaan, meskipun setiap individu memiliki preferensi politik yang berbeda.
Lebih jauh, beliau mengaitkan Pilkada sebagai momen syukur atas hak-hak demokratis yang dimiliki masyarakat Indonesia.
“Pesta dikaitkan dengan demokrasi karena masyarakat yang sudah cukup usia bisa menunaikan hak demokratisnya untuk memilih pemimpin secara langsung, umum, dan rahasia,” jelasnya.
Menurut beliau, hak tersebut merupakan berkah yang patut disyukuri dengan sikap akur dan saling menghormati.
Pesan yang disampaikan KH Afifuddin mencerminkan nilai-nilai dasar demokrasi yang sering kali terlupakan: kegembiraan, persatuan, dan penghormatan terhadap perbedaan.
Dalam konteks politik Indonesia yang sering memanas pasca-Pilkada, ajakan beliau untuk menikmati Pilkada sebagai pesta sejati layak direnungkan oleh semua kalangan.
Dengan sederhana namun sarat makna, KH Afifuddin mengingatkan bahwa pesta demokrasi bukan sekadar tentang menang atau kalah, melainkan tentang merayakan keberagaman.