Frensia.id- Prabowo-Gibran sebagai pemenang ajang Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden tahun ini hampir dilantik. Para penggemar Iwan Fals pasti akan memahami satu lagu yang disebut-sebut menyinggung presiden baru.
Iwan Fals merupakan salah satu musisi yang sangat memperhatikan kondisi politik di Indonesia. Lagu-lagunya syarat dengan kritik sosial.
Saat ini ada peristiwa politik yang cukup bersejarah. Prabowo-Gibran dinyatakan menjadi pemenang di perhelatan Pilpres tahun ini. Pada 20 Oktober 2024 mendatang masyarakat Indonesia akan punya presiden baru.
Fenomena dilantiknya presiden baru, ternyata juga pernah menjadi topik kritik lagu Iwan Fals. Salah satu yang menarik dan dikaji beberapa akademisi adalah karyanya yang berjudul “Manusia ½ Dewa”.
Puji Dwi Darmoko, peneliti yang berafiliasi di Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Pemalang, adalah salah satu penyusun riset yang fokus mengkaji lagu tersebut. Hasil penelitiannya telah diterbitkan dalam Sosiohumaniora pada tahun 2019 lalu.
Ia memandang lagu tersebut berisikan harapan Iwan Fals pada presiden baru di Indonesia. Ada banyak pesan dalam setiap bait lirik dalam lagu tersebut.
Puji Dwi Darmoko menangkap makna bahwa masyarakat sebenarnya telah jenuh dengan janji-janji saat pemilu dan politik pencitraan yang dilakukan oleh presiden terpilih. Dari rasa bosan inilah timbul harapan agar presiden yang baru dapat mendengarkan suara rakyat dan mampu menyelesaikan berbagai persoalan berat yang dihadapi bangsa.
Kejenuhan terhadap janji-janji yang tidak terealisasi menciptakan kerinduan akan pemimpin yang benar-benar peduli dan responsif terhadap kebutuhan rakyat. Masyarakat berharap presiden yang baru tidak hanya fokus pada pencitraan, tetapi juga mampu menghadirkan solusi konkret untuk masalah-masalah yang kompleks, seperti kemiskinan, pengangguran, korupsi, dan ketidakadilan sosial.
Pesan ini dalam bait berikut ini;
Wahai presiden kami yang baru
Kamu harus dengar suara ini
Suara yang keluar dari dalam goa
Goayang penuh lumut kebosanan
Selain melalui lagu ini Iwan Fals juga dianggap menasehati agar presiden baru tidak menganggap rakyat permainan dan hiburan penguasa. Bait tersebut menegaskan tidak main-main dalam mengurus rakyatnya.
Hal yang sangat perlu dipikirkan serius oleh penguasa itu ada banyak hal. Salah satunya adalah persoalan ekonomi. Baginya harga tetap disesuaikan dengan kemampuan warganya. Tidak melambung tinggi dan mencekik rakyatnya.
Disamping itu, lagu “Manusia ½ Dewa” juga memberikan nasehat dalam mengatur moralitas kekuasaan. Tidak menghakim rakyat terus menerus. Presiden baru mesti ingat pada moralnya sendiri.
Jika moralnya telah baik, peraturan dan penegakannya yang sehat akan dihasilkan. Pesan ini disebut oleh Puji Dwi Darmoko ada dalam bait di bawah ini;
Masalah moral masalah akhlak biar kami cari sendiri
Urus saja moralmu urus saja akhlakmu
Peraturan yang sehat yang kami mau
Tegakkan hukum setegak-tegaknya
Adil dan tegas tak pandang bulu