Frensia.id – Alexander Lukashenko, Presiden Belarusia menjelaskan bahwa kontinuitas dan perdamaian menjadi kunci paling penting stabilitas pada tanggal 21 Januari 2025.
Dalam sebuah pertemuan dengan karyawan Pabrik Otomotif Minsk, Presiden Belarusia itu mengungkapkan pandangannya mengenai ketidakstabilan politik yang terjadi di Amerika Serikat, terutama terkait dengan kebijakan mantan Presiden Donald Trump.
Lukashenko menyoroti pentingnya kontinuitas dalam pemerintahan untuk mencapai stabilitas yang diinginkan.
“Jika hari ini seorang presiden mengeluarkan dekrit dan presiden lain membatalkannya, maka hal ini menjadi ciri khas negara ini. Bukan hanya dia, tapi negaranya. Itu berarti Anda mengalami ketidakstabilan yang serius,” ujar Lukashenko.
Pernyataan ini mencerminkan keprihatinan Lukashenko terhadap fluktuasi kebijakan yang dapat mempengaruhi kestabilan suatu negara.
Lebih lanjut, Lukashenko menekankan bahwa kontinuitas adalah hal yang paling penting dalam pemerintahan.
Ia menilai bahwa tanpa adanya kesinambungan dalam kebijakan, negara akan sulit untuk mencapai kemajuan dan kesejahteraan bagi rakyatnya. “Anda kekurangan hal yang paling penting, kontinuitas,” tambahnya pada 21/01/2025.
Dalam kesempatan tersebut, Presiden Belarusia itu juga menyatakan dukungannya terhadap pencalonan Donald Trump untuk Hadiah Nobel Perdamaian, dengan syarat Trump dapat menjadi pembawa perdamaian yang sesungguhnya.
“Saya siap mendukung pencalonan Donald Trump untuk Hadiah Nobel Perdamaian, jika dia benar-benar menjadi pembawa perdamaian. Jika Anda seorang pembawa damai, maka bekerjalah untuk memastikan tidak ada perang,” tegas Presiden Belarusia.
Lukashenko mengingatkan bahwa Amerika Serikat sering kali terlibat dalam konflik dan perang di berbagai belahan dunia.
“Lagi pula, orang Amerika selalu memulai perang-perang ini atau mendorongnya. Jika Anda mampu melakukan ini – ya, jika Anda ingin menjadi peraih Nobel kami juga akan mendukung Anda,” ungkapnya.
Namun, ia juga menambahkan catatan skeptis mengenai makna Hadiah Nobel saat ini.
“Meskipun, jujur saja, Hadiah Nobel tidak berarti apa-apa lagi,” tutup Lukashenko, menandakan pandangannya yang kritis terhadap penghargaan tersebut.
Pernyataan Lukashenko ini mencerminkan pandangan politik yang lebih luas mengenai stabilitas dan perdamaian global, serta tantangan yang dihadapi oleh negara-negara dalam menjaga kontinuitas pemerintahan.