Frensia.id – Puasa Ramadhan merupakan kewajiban bagi Umat Islam dengan menahan lapar dan haus sejak menjelang shubuh sampai matahari terbenam kala bulan Ramadhan tiba.
Sebagai kewajiban, dalam Hukum Islam dijelaskan bahwa bagi yang mengerjakan akan mendapat pahala dan bagi yang meninggalkan akan mendapat balasan dosa dan siksa.
Sebagai ibadah yang memiliki banyak keutaamaan, Allah SWT telah menyatakan dalam berbagai keterangan dijelaskan bahwa Allah SWT akan menilai dan menghisab sendiri kualitas puasa yang dilaksanakan oleh hamba-Nya.
Nabi Muhammad SAW dalam beberapa bersabda:
رُبَّ صَائِمٍ حَظُّهُ مِنْ صِيَامِهِ الجُوْعُ وَالعَطَشُ
“Betapa banyak orang yang berpuasa namun dia tidak mendapatkan dari puasanya tersebut kecuali rasa lapar dan dahaga.” (HR. An-Nasai)
Demikian juga Rasulullah SAW bersabda:
Pertama, hadits yang diriwayatkan oleh Imam Al-Bukhari dari Abu Hurairah, Nabi Muhammad saw bersabda:
مَنْ لَمْ يَدَعْ قَوْلَ الزُّورِ وَالْعَمَلَ بِهِ فَلَيْسَ لِلَّهِ حَاجَةٌ فِي أَنْ يَدَعَ طَعَامَهُ وَشَرَابَهُ
Artinya, “Barangsiapa tidak meninggalkan perkataan dusta dan perbuatan dusta, maka Allah tidak peduli dia telah meninggalkan makanan dan minumannya.”
Maka sangat penting bagi seorang muslim untuk memelihara agar dalam menjalankan kewajiban puasa tidak hanya mengandalkan kekuatan fisik dengan menahan lapar dan haus belaka, tetapi tidak bernilai pahala di sisi Allah SWT.
Oleh karena itu, agar puasa Ramadhan seorang muslim dapat bernilai pahala yang sempurna serta dapat melebur dosa, berikut syarat batin yang dirumuskan oleh Achmad Sunarto dalam bukunya yang berjudul, “Khutbah Jum’at Satu Tahun 12 Bulan” :
- Memejamkan mata dengan menahan diri dari lepasnya kebebasan pandangan terhadap segala tang tercela dan dibenci serta terlarang;
- Menjaga lidah dari senda gurau yang tak berguna, omong kosong, dusta, mengumpat, mengadu domba, mencaci maki, dan permusuhan;
- Menjaga pendengaran dari mendengar segala yang dibenci dan diharamkan untuk diucapkan, maka haram pula pula didengar.
- Menjaga anggota tubuh yang lain dari segala perbuatan dosa, baik dari tangan atau kaki dari segala yang dibenci.
- Jangan terlalu banyak atau berlebih-lebihan makan dalam berbuka, sekalipun itu halal dan didapat dengan cara yang halal.
- Setelah berbuka hendaknya hatinya masih merasa goncang antara diterima atau tidaknya puasa yang telah dilaksanakan.