Frensia.Id- Vladimir Putin, Presiden Rusia berencana mengadakan pertemuan dengan Korea Utara untuk membahas ketertiban internasional. Rencana itu yang tidak secara terbuka dijelaskan waktunya itu, bertujuan untuk melakukan perlawanan kepada serangan Amerika serikat yang semakin intens.
Rencana Putin diungkapkan terjadi setelah terjadinya pertamuan antara Menteri Luar Negeri Korea Utara Choe Son Hui dengan Putin dan Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov di Moskow sekitar dua mingguan yang lalu.
Menanggapi hal tersebut, Dilansir dari Mirror, Kementerian Luar Negeri Korea Utara memberikan pernyataan bahwa telah ada kesepakatan yang terjadi. Korea Utaran dan Rusia telah berkomitmen untuk melanjutkan kerja sama strategis dan taktis. Targetnya, membentuk tatanan internasional multi-polarisasi baru. Tantanan ini yang nantinya akan menjadi front yang akan melawan Washington.
Rusia sebelunya mengemukakan sangat berterima kasih pada Korea Utara atas karena telah memberikan dukungan penuh untuk memerangi Ukraina. Menteri Luar negera Korea Utara, Choe Son Hui dan para pejabat Rusia bersenada mengatakan bahwa mereka sangat prighatin atas perluasan kerja sama militer Amerika dengan sekutu-sekutunya di Asia. Ini yang menjadi fokus masalah saat ini. Secara terbukan Korea Utara meresa kedaulatan dan kepentingan keamanannya terancam. Jadi kedua negara bertemu untuk melakukan konfrontasi pada gerakan politik yang selama ini dilakukan oleh Amarika.
Salah satu contohnya, di waktu dan tempat yang lain, secara terpisah Kementerian Luar Negeri Korea Utara menyatakan kecaman pada Dewan Keamanan PBB. Hal demikian, ada hubungannya dengan kasus pemberian ijin uji balistik terbaru negara tersebut. Menurutnya, PBB terlalu tidak perlu ikut-ikut masalah uji balestik, sebab memang tidak mempengaruhi ketentraman negara tetangganya.
Mengenai masalah dipaparakannya, sebenarnya masih subjektif. Satu sisi Korea Utara mengatakan tidak menggangung negara tetang. Sisi lain, Korea selatan mendesak dewan keamanan PBB untuk bersikap pada uji balestik yang dapat menganggu tersebut. Intinya, kerja sama yang dilakukan untuk secara tegas bersaing dengan dominasi Amerika di daratan Asia saat ini.