Bagi peminat filsafat, lebih-lebih yang berstatus sebagai mahasiswa ada baiknya memiliki titik tolak dalam mempelajari ide-ide filosofis dengan mengacu pada buku bacaan yang benar.
Bukan berarti beberapa buku bertemakan filsafat ada yang tidak benar, melainkan kadang-kadang tidak memberikan kesan yang positif bagi pembaca untuk melanjutkan studinya. Akhirnya, orang yang pertama kali berkenalan dengan filsafat akan merasa salah jurusan dan menganggap dirinya benar-benar tersesat.
Salah satu diantaranya adalah buku-buku yang bertajuk ‘pengantar filsafat’. Sebuah buku yang semestinya membuka pintu agar pembaca bisa menindaklanjuti untuk mengkonsumsi gagasan pemikir besar lebih jauh, justru banyak diantaranya tidak mengantarkan apa-apa kepada pembaca.
Hal tersebut dikarenakan subtansi dan sistematika dari materi tidak merangsang pembaca bahwa filsafat adalah studi yang menarik. Bukan lagi pikiran yang muter-muter tidak ketahuan arah dan tujuannya.
Peran dari penulis yang benar-benar faham dan mampu mengungkapkannya secara baik dengan menggunakan sudut pandang yang tidak membosankan jelas merupakan pengaruh utama, bahwa pembaca akan semakin berminat dalam mengarungi samudra filosofis.
Berikut merupakan buku-buku bagi pemula yang hendak mendalami filsafat, sebelum lebih jauh membahas gagasan yang lebih otentik dengan mempelajari karya langsung dari para filosofnya.
- Sejarah Filsafat Barat Karangan Arthur Betrand Russel.
Buku yang cukup tebal ini mempunyai judul yang sangat panjang, yaitu, ‘Sejarah Filsafat Barat dan Kaitannya dengan Kondisi Sosio-Politik, Zaman Kuno Hingga Sekarang’.
Seperti yang tersebut dalam judul, Russel membahas kontribusi dari para filosof sebagai tonggak peradaban dan kebudayaan dari era filsafat Yunani kuno hingga terakhir adalah bab tentang gagasan yang ia anut sendiri, dalam mempengaruhi perubahan sosial dan politik ditiap-tiap masa.
Selain itu, Russel juga memberikan tilikan-tilikan yang cukup tajam dalam menguji tiap-tiap gagasan seorang filosof. Lewat skeptisismenya, ia juga mencoba mengungkap paradoks yang tersembunyi dan menantang dogma-dogama yang bertahan dalam suatu tradisi.
Buku ini sangat menarik, karena tidak sekedar menyajikan rangkuman dari pikiran-pikiran para tokoh filsafat. Hanya saja pembaca tidak sekedar diuji seberapa kuat pikirannya dalam menyerap setiap gagasan, tetapui juga seberapa kuat ia bertahan untuk terus membaca.
2. Sejarah Filsafat Karya Robert C. Solomon dan Kathleen M.Higgins
Buku selanjutnya adalah karya dari dua penulis tersebut, memuat sejarah filsafat yang merentang dari era klasik hingga modern, juga membahas mengenai dunia timur.
Tidak hanya sekedar membahas mengenai pokok pikiran dari para raksasa di setiap eranya, tetapi juga mengurai berkaitan dengan keyakinan-keyakinan agama besar yang mempunyai banyak pemeluknya, seperti Kristen, Hindu, Yahudi dan Taoisme.
Menjadi ciri khas yang membedakan antara buku ini dengan yang lainnya adalah sudut pandang yang digunakan. Solomon dan Kathleen mengambil sebuah cara dalam menyajikan materi filsafat dengan menghubungkan kehidupan atau pengalaman sehari-hari.
Secara praktis, penulis hendak menyoroti kegelisahan dan masalah yang menimpa manusia dengan menghadirkan ide-ide filsafat yang pernah jaya kemudian usang, dan lewat kedua penulis ini, hendak dihidupkan kembali.
3. Sejarah Filsafat Barat Karya C.Stephen Evans
Buku terakhir yang juga harus diperhitungkan adalah karya dari seorang penulis asal Amerika. Sebagaimana lazimnya, buku yang hendak memaparkan sejarah, disusun dengan mempertimbangkan genealogi.
Oleh karena itu, buku ini dimulai dari era Yunani kuno hingga sampai pada pemikir yang berada di perbatasan dunia modern, Niestzsche. Tidak berhenti sampai disitu penulis juga melanjutkan untuk menampilkan beberapa pemikir era postmodernisme.
Buku yang ditulis secara ringkas ini, mencoba untuk mengulik hubungan antara akal dan iman kemudian membawanya ke arah harmoni. Dengan sentuhan religiusnya, Evans mengajak pembaca merenungi kebijaksanaan dalam sejarah dengan latar pemikiran religius yang kaya.