Frensia.id- Riset akademisi Universitas Jember (UNEJ) teliti media syber partai. Seiring Pilkada 2024 yang semakin dekat, partai-partai politik mulai bersaing ketat dalam membangun citra dan memperkuat basis pendukung, terutama di dunia maya.
Salah satu yang menonjol di Kabupaten Jember adalah DPC Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang dinilai paling unggul dalam strategi kampanye digitalnya, terutama di media sosial.
Penilaian ini muncul dari riset terbaru Riksa Diah Safitri, UNEJ, yang menyoroti kemajuan kampanye digital PKB dibandingkan partai-partai lainnya.
Dalam risetnya, Riksa menemukan bahwa DPC PKB Jember tampak lebih maju dalam memanfaatkan media sosial, khususnya untuk menjangkau generasi milenial. Menurutnya, partai ini mengusung pendekatan yang inovatif dan konsisten dalam konten media sosial mereka.
Dengan mengandalkan visual yang menarik, pesan singkat yang mudah dicerna, serta tema yang relevan dengan kehidupan anak muda, akun PKB Jember di media sosial terus mengalami pertumbuhan dalam jumlah pengikut dan tingkat keterlibatan. Kampanye mereka terasa lebih dekat, ringan, dan segar bagi kaum milenial.
Keaktifan ini, kata Riksa, terlihat dari jumlah unggahan yang stabil, dengan konten yang bervariasi, mulai dari meme, video singkat, hingga infografis yang merangkum isu-isu penting secara ringkas.
Jika dibandingkan dengan partai lain, PKB Jember terlihat lebih aktif dan strategis dalam menyesuaikan diri dengan kebutuhan audiens digital.
PKB Jember satu langkah lebih maju dalam mengerti apa yang ingin dilihat anak muda. Mereka tahu bahwa audiensnya lebih suka visual, suka yang to the point, dan bahkan interaktif.
Dalam mengumpulkan data, Riksa mempelajari berbagai akun media sosial partai-partai lain di Jember untuk perbandingan. Dari segi jumlah pengikut dan respons audiens, PKB Jember memiliki jumlah yang mencolok dan lebih maju.
Tidak hanya lebih banyak pengikut, akun media sosial mereka juga menunjukkan engagement yang tinggi, menandakan bahwa konten yang diunggah tidak hanya sekadar diposting, tetapi juga dinikmati dan dibicarakan oleh para pengikutnya.
Angka engagement ini penting, karena artinya konten mereka tidak hanya dilihat, tapi juga menarik minat audiens untuk berinteraksi,”. jelas Riksa.
Selain keaktifan, Riksa juga menemukan bahwa PKB Jember menggunakan pendekatan yang lebih manusiawi dan inklusif dalam kampanyenya.
Alih-alih hanya fokus pada pesan politik, mereka mengusung tema yang lebih luas seperti isu ekonomi kreatif, kesetaraan, hingga masalah sosial yang kerap dihadapi anak muda. Pendekatan ini dinilai relevan karena berhasil menarik perhatian generasi yang lebih kritis dan sadar sosial.
Namun, Riksa mencatat bahwa tidak semua partai politik di Jember memilih strategi yang sama. Beberapa partai lain, meskipun tidak seaktif PKB di media sosial, mungkin memiliki pendekatan yang lebih langsung dan berbasis komunitas.
Ia menekankan bahwa setiap partai perlu menyesuaikan strategi dengan audiens dan visi mereka.
Media sosial memang sangat strategis, tapi tentu setiap partai punya pendekatan masing-masing. Ini menjadi tantangan sekaligus peluang bagi partai untuk lebih kreatif.
Riset Riksa ini diharapkan bisa menjadi inspirasi bagi partai lain yang ingin merangkul suara generasi muda, terutama melalui media digital.
Melalui pendekatan yang relevan, segar, dan ringan, DPC PKB Jember telah menunjukkan kesiapan yang kuat untuk berkompetisi di Pilkada 2024. Di era digital ini, kemampuannya dalam mengeksekusi kampanye yang ramah milenial membuatnya menonjol di mata publik.
Dengan hasil yang ada, DPC PKB Jember kini dianggap menjadi salah satu kandidat terdepan yang siap bersaing di Pilkada Kabupaten Jember.