Saat Imsak Masih Boleh Makan Atau Tidak? Berikut Jawaban Penjelasan Mazhab Imam Syafi’i Tentang Penetapan Jadwalnya

Ilustrasi; Sumber; Freeik @Sketchepedia

Frensia.id- Saat Imsak Masih Boleh Makan Atau Tidak? Banyak ummat Muslim yang berbeda pendapat, Saat Imsak Boleh Makan Atau Tidak? Soalnya puasa itu bukan dimulai sejak waktu imsak, soalnya puasa itu bukan dimulai sejak waktu imsak.

Ummat Muslim di Indonesia memakai banyak yang memakai jadwal imsak sebagai batasan tidak diperbolehkannya makan dan minum. Jadwal tersebut sebenarnya tidak ada dasar hukumnya.

Muhammad Ajib menulis buku berjudul, ”Fiqh Puasa Dalam Mazhab Syafi’i”. Buku ini diterbitkan dalam Rumah Fiqh Publishing Tahun 2019.

Bacaan Lainnya

Dalam buku ini, ia menjelaskan bahwa imsak adalah istilah yang merujuk pada waktu di mana seseorang menahan diri dari melakukan hal-hal yang membatalkan puasa.

Sedangkan hal yang membatalkan puasa adalah mulai dari terbit fajar (adzan subuh) hingga terbenam matahari (adzan maghrib). Hal sebagaimana dalam ayat berikut ini;

وَكُلُوا وَاشْرَبُوا حَتَّىٰ يَتَبَيَّنَ لَكُمُ الْخَيْطُ الْأَبْيَضُ مِنَ الْخَيْطِ الْأَسْوَدِ مِنَ الْفَجْرِ ۖ ثُمَّ أَتِمُّوا الصِّيَامَ إِلَى اللَّيْلِ ۚ وَلَا تُبَاشِرُوهُنَّ وَأَنْتُمْ عَاكِفُونَ فِي الْمَسَاجِدِ

 “Dan makan minumlah hingga terang bagimu benang putih dari benang hitam, yaitu fajar. Kemudian sempurnakanlah puasa itu sampai malam.” (Q.S. Al Baqoroh, 187)

عن ابن عباس رضي الله عنهما قال: قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: (الفجر فجران: فجر يحرم الطعام وتحل فيه الصلاة، وفجر تحرم فيه الصلاة – أي: صلاة الصبح – ويحل فيه الطعام)؛ رواه ابن خزيمة والحاكم وصحَّحاه رابط الموضوع:

Fajar itu ada dua macam yaitu fajar yang diharamkan makan dan diperbolehkan melakukan shalat (shubuh) dan fajar yang diharamkan melakukan shalat (Shubuh) dan diperbolehkan makan”, (HR Ibnu Khuzaimah dan Hakim).

Mazhab Syafi’i dalam buku tersebut, bahkan mayoritas ulama’ memtuskan bahwa jika telah terdengar adzan, makan dan minuman yang dalam mulut pun harus dimuntahkan. Dengan demikian, Mazhab Syafi’i sangat hati-hati dalam waktu menentukan waktu berpuasa.

Masyarakat Indonesia mayoritas bermazhab syafi’i, sehingga perlu membuat jadwa yang menjadi tanda hampir masuknya waktu shubuh. Tanda itu yang kemudian disebut sebagai Imsak.

Karena itulah, di Indonesia kita memiliki waktu peringatan imsak yang diberikan 10 menit sebelum adzan subuh berkumandang. Meskipun pada dasarnya masih diperbolehkan untuk makan dan minum saat seseorang menyatakan “waktu imsak telah tiba”, tindakan ini bertujuan untuk memberi peringatan kepada kita agar lebih berhati-hati dalam menjalani sahur.

Tujuannya adalah agar kita tidak terlalu terlena dalam menikmati hidangan sahur sehingga tidak menyadari jika waktu adzan subuh telah tiba. Dengan demikian, praktik ini membantu kita dalam memastikan waktu sahur yang optimal dan memberikan kesempatan untuk menyiapkan diri dengan baik untuk menjalani ibadah shalat subuh.

Bahkan bisa dikatakan bahwa waktu imsak di Indonesia telah mengikuti sunnah Nabi Muhammad SAW. Sebagaimana yang terdapat dalam riwayat, sahur Nabi SAW selalu diakhiri sebelum adzan subuh berkumandang, dengan durasi yang kira-kira setara dengan membaca sekitar 50 ayat Al-Quran.

Dengan demikian, praktik waktu imsak yang diterapkan di Indonesia sesuai dengan tuntunan agama Islam yang diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW. Ini sebenarnya juga menunjukkan pentingnya untuk menyelesaikan sahur tepat waktu, memungkinkan umat Islam untuk memenuhi kewajiban shalat subuh secara tepat waktu dan dalam keadaan yang siap dan penuh kesegaran