Frensia.id – Rajab bulan yang istimewa dan dimuliakan dalam Islam. Bulan ini datang dengan membawa pesan keberkahan, seolah menjadi pengingat bahwa waktu adalah milik Allah yang harus kita isi dengan kebaikan. Dalam kalender hijriah, Rajab termasuk salah satu dari empat bulan haram, bulan yang penuh kehormatan di mana setiap amal kebaikan dilipatgandakan, kegelisahan dihilangkan dan rintihan doa tak akan tertolak.
Hal ini sebagaimana disabdakan oleh Rasulullah ketika sedang berkhutbah pada bulan Rajab, seperti disadur dari NU.Online sabda Nabi saw itu tertuang dalam Mausu’atul Haditsiyah lil Hafiz Ibni Hajar al-Asqalani, Rasulullah bersabda :
“Wahai manusia! Sungguh telah menaungi kepada kalian semua, bulan yang agung, yaitu bulan Rajab yang merupakan bulan Allah, setiap kebaikan akan dilipatgandakan di dalamnya dan doa-doa akan diterima, kegelisahan akan dihilangkan, doa-doa orang beriman tidak ditolak. Siapa saja yang melakukan kebaikan di dalamnya, maka akan dilipatgandakan menjadi berlipat-ganda, dan Allah bisa melipatgandakan (pahala) bagi siapa saja yang Dia kehendaki”
Sabda ini seakan menjadi janji yang menggerakkan hati setiap mukmin untuk memperbaiki dirinya di bulan mulia ini. Sebagai pengingat, setiap amal baik akan dilipatgandakan pahalanya.
Namun, istimewanya bulan Rajab tidak hanya terletak pada keutamaan pahala yang berlipat. Lebih dari itu, Rajab adalah momentum kontemplasi. Dalam hiruk-pikuk dunia yang sering membuat kita lupa, Rajab datang sebagai bulan yang mengingatkan akan pentingnya niat dan kualitas ibadah. Apakah salat kita selama ini hanya sebatas rutinitas? Apakah sedekah kita sudah benar-benar tulus? Rajab adalah bulan untuk memperbarui komitmen spiritual sebelum memasuki Ramadhan.
Rajab juga mengajarkan kita untuk menumbuhkan harapan. Rasulullah menegaskan bahwa doa-doa di bulan ini tidak ditolak. Dalam situasi di mana dunia penuh ketidakpastian, apa lagi yang lebih membahagiakan selain keyakinan bahwa doa-doa kita akan didengar? Keyakinan ini tidak hanya memberi ketenangan, tetapi juga memotivasi untuk terus memperbaiki diri dan menebarkan kebaikan.
Namun, jangan sampai kita terjebak pada angka pahala semata. Inti dari bulan Rajab adalah niat. Sebaik apa pun amal yang dilakukan, jika tidak didasari ketulusan, maka hanya akan menjadi ritual kosong. Dalam setiap sedekah, doa, atau ibadah yang kita lakukan, tanyakan pada diri sendiri: apakah ini benar-benar untuk Allah atau hanya demi pengakuan manusia?
Bulan Rajab adalah pintu langit yang terbuka lebar. Ia mengajak kita untuk melangkah lebih dekat kepada Allah, memperbaiki diri, dan mengisi hari-hari dengan amal yang penuh keberkahan. Seperti kata pepatah, “Jangan tunda kebaikan hingga esok.” Maka, sebelum bulan Allah ini berakhir, maksimalkan, karena barangkali, Rajab kali ini adalah yang terakhir bagi kita.*