Frensia.Id- Sebanyak 782 ijazah siswa lulusan SMA, SMK, dan SLB di wilayah Jember dan Lumajang mulai dari tahun 2000-2025 diserahkan secara langsung ke rumah masing-masing oleh pihak sekolah bersama Cabang Dinas Pendidikan (Cabdin) Wilayah Kabupaten Jember.
Diketahui, program ini merupakan bagian dari ‘Aksi Penyerahan Ijazah ke Rumah Siswa’ yang digagas oleh Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur. Hal ini merupakan bagian dari komitmen pemerintah dalam menjamin hak setiap siswa atas dokumen penting kelulusan tanpa terkendala biaya.
Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur, Aries Agung Paewai, menyampaikan bahwa tidak boleh ada penahanan ijazah lagi. Bahkan bagi siswa yang masih memiliki tunggakan administrasi. Mereka memiliki hak untuk mendapatkan ijazah.
“Kami ingin memastikan bahwa seluruh siswa mendapatkan hak atas ijazah mereka. Bahkan, jika memang harus diantarkan ke rumah, kami meminta agar sekolah proaktif,” katanya, Selasa (15/04/2025).
Senada dengan itu, Kepala Cabdin Wilayah Jember, Sugeng Trianto, ikut terjun langsung ke lapangan untuk memastikan bahwa penyaluran ijazah dilakukan secara tepat sasaran dan tanpa adanya pungutan biaya.
“Kami ikut terjun ke desa dan kelurahan, mendampingi sekolah untuk memastikan bahwa ijazah siswa yang belum terambil diserahkan secara gratis,” ujarnya.
Sementara itu, Salah satu wali siswa, Agustin, sangat terharu setelah ijazah anaknya diantar langsung ke rumah oleh guru. “Alhamdulillah ijazah anak saya diantar pak guru dan diserahkan secara gratis. Padahal saya punya tunggakan yang belum dibayar,” ucapnya.
Hal serupa juga disampaikan kleh orang tua alumni Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), Bonaji yang tinggal di Desa Jelbuk, Kabupaten Jember mengaku bahwa anaknya sudah menunggu ijazahnya selama enam tahun. Pasalnya, ia terkendala biaya alias punya tunggakan.
“Sekarang anak saya akhirnya bisa melamar kerja. Saya senang dekali saat ada guru mengantar ijazah ke rumah secara gratis,” ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Seksi SMK, Muh Khotib, mengaku bahwa pihaknya menargetkan agar program ini bisa rampung dalam waktu dua minggu. Prioritas utamanya ialah siswa dari keluarga yang kurang mampu dan memang memiliki tunggakan.
“Siswa maupun orang tua boleh datang ke sekolah pada hari kerja untuk mengambil ijazah. Kami juga membuka posko pengaduan bagi siswa yang masih mengalami kendala,” paparnya.
Sebagai informasi, masyarakat dapat menghubungi Cabdin Wilayah Jember atau mengakses situs resmi lembaga terkait untuk bisa mendapatkan info lebih lanjut.