Frensia.id – Sergey Lavrov, Menteri Luar Negeri Rusia menyampaikan pandangannya tentang kebijakan Amerika Serikat di Ukraina tidak akan berubah di bawah pemerintahan Donald Trump.
Hal sebagaimana pernyataan Lavrov dalam wawancara bersama jurnalis Marina Kim menyoal tentang proyek Dunia Baru pada tanggal 14 November 2024.
Menurut Lavrov, meskipun ada beberapa tokoh baru yang masuk dalam pemerintahan Trump dengan pandangan yang mengisyaratkan ketidakberdayaan Ukraina dan potensi pengurangan pendanaan, kebijakan utama AS terhadap Ukraina dan Eropa cenderung tidak akan berubah.
Lavrov menjelaskan bahwa posisi Washington terhadap Ukraina dan Eropa akan tetap didominasi oleh upaya AS untuk mengontrol situasi di wilayah sekitar NATO, termasuk NATO sendiri.
Ia menyebut bahwa Uni Eropa kini telah berkembang menjadi entitas serupa NATO dalam pengertian politik dan militer, yang memperkuat kendali AS terhadap kawasan tersebut.
“Bentuknya bisa beragam, namun saya tidak ragu bahwa mereka akan mencoba mengendalikan proses ini,” ujar Lavrov.
Ia menambahkan bahwa beberapa tokoh di Barat menunjukkan pandangan yang lebih realistis terhadap situasi di Ukraina, bahkan menyarankan agar konflik dibekukan sebagai solusi sementara.
Namun, Lavrov skeptis apakah langkah-langkah ini akan berhasil menyelesaikan masalah.
Selain itu, Lavrov juga menyoroti rencana Donald Trump yang menyatakan ia mampu menyelesaikan konflik dalam waktu 24 jam. Pernyataan Trump ini sidak lebih hanyalah retorik yang tidak menyentuh akar permasalahan.
Ia menegaskan bahwa upaya gencatan senjata selama 10 tahun yang disarankan oleh beberapa pihak Barat hanyalah versi baru dari Perjanjian Minsk, yang pada kenyataannya tidak pernah diterima secara penuh oleh Ukraina.
Lavrov juga menyentuh masalah bahasa Rusia di Ukraina, mengkritik Barat yang dinilainya tidak memberikan perhatian pada hak-hak warga Ukraina yang ingin menggunakan bahasa Rusia.
Ia menuduh pemerintah Ukraina, termasuk Presiden Zelensky dan pendahulunya, Poroshenko, menolak memberi status khusus pada wilayah Donbass serta hak penggunaan bahasa asli bagi warga di sana.
“Tak satu pun dari Partai Republik yang mengusung gagasan untuk mengakhiri konflik Ukraina berbicara soal hak-hak rakyat Ukraina untuk menggunakan bahasa mereka,” tambah Lavrov pada 14/11/2024.
Sergey Lavrov juga menanggapi tentang Elon Musk yang mendapatkan posisi di pemerintahan Trump.
Ia menolak untuk berspekulasi lebih jauh dan menegaskan bahwa Rusia akan melakukan evaluasi berdasarkan tindakan nyata, bukan janji atau sekedar ucapan semata.