Sidang Putusan Sengketa Pilpres, MK Tolak Permohonan Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud

Monday, 22 April 2024 - 20:45 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ilustrasi gambar sumber tangkapan layar X @AdhieMassardi

Ilustrasi gambar sumber tangkapan layar X @AdhieMassardi

Frensia.id – Mahkamah Konstitusi (MK) menolak permohonan yang diajukan oleh pemohon dari pasangan Presiden dan Wakil Presiden Anies-Muhaimin (AMIN) dan Ganjar-Mahfud (GAMA).

Sidang putusan sengketa Pilpres 2024 ini dibacakan oleh ketua MK, Suharto pada Senin tanggal 22 April. Dalam putusan yang dibacakan, Ketua MK menolak permohonan yang diajukan oleh pemohon, baik dari pasangan Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud.

Dalam sidang putusan sengketa Pilpres 2924, lima (5) hakim konstitusi menolak permohonan, sementara tiga (3) hakim mempunyai pendapat berbeda atau dissenting opinion. Hal ini sebagaimana disampaikan Suharto selaku ketua MK dalam sidang pembacaan putusan sengketa Pilpres.

“terdapat putusan Mahkamah Konstitusi a quo, terdapat pendapat berbeda (dissenting opinion) dari tiga orang Hakim Konstitusi, yaitu Hakim Konstitusi Saldi Isra, Hakim Konstitusi Enny Nurbaningsih, dan Hakim Konstitusi Arief Hidayat,” jelas Suhartoyo dalam sidang putusan PHPU Pilpres 2024 pada Senin 22/04/24.

Adapun tuntutan Anies-Muhaimin yang ditolak dalam sidang putusan sengketa Pemilu diantaranya sebagai berikut.

Pertama, membatalkan keputusan komisi pemilihan umum no. 360 tahun 2024 tentang penerapan hasil pemilihan umum.

Kedua, mendiskualifikasi pasangan capres dan cawapres momor urut 2 atas nama H. Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka sebagai peserta pemilu.

Baca Juga :  Wakil Ketua PCNU Jember Sebut Aspirasi Rakyat Harus Didengar Tanpa Ada Anarkisme

Ketiga, memerintahkan Komisi Pemilihan Umum untuk melakukan pemungutan suara ulang pemilu presiden dan wakil presiden tahun 2024 tanpa mengikutsertakan pasangan Prabowo-Gibran.

Keempat, memerintahkan Presiden untuk bertindak netral dan tidak memobilisir aparatur negara, serta tidak menggunakan APBN sebagai alat untuk menguntungkan salah satu pasangan calon.

Sementara itu, tuntutan pasangan Ganjar-Mahfud yang diajukan ke MK dalam perkara sengketa pemilu 2024 diantaranya sebagai berikut.

Pertama, membatalkan keputusan Komisi Pemilihan Umum nomor 360 tahun 2024 tentang hasil penetapan Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden.

Kedua, mendiskualifikasi H. Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka selaku pasangan calon peserta pemilihan umum Presiden dan Wakil Presiden Tahun 2024.

Ketiga, memerintahkan KPU untuk melakukan pemungutan suara ulang untuk pemilihan Presiden dan Wakil Presiden Tahun 2024, tanpa mengikut sertakan pasangan Prabowo-Gibran.

Sidang Putusan MK Sengketa Pilpres 2024 ada enam klaster isu dari pemohon yang dibahas dalam sidang PHPU, diantaranya sebagai berikut.

  1. Independensi penyelenggara pemilu. Dalam hal ini menyatakan bahwa Bawaslu tidak menindaklanjuti dugaan kecurangan yang dilakukan Paslon 02 dengan alasan kurang bukti materiil, sehingga tidak beralasan menurut hukum.
  2. Keabsahan pencalonan presiden dan wapres. Dugaan adanya ketidaknetralan dalam verifikasi dan penetapan Paslon 02 tentang perubahan syarat oleh pemohon untuk mendiskualifikasi termohon, adalah tidak beralasan menurut hukum.
  3. Adanya bansos yang berkorelasi dengan perolehan suara salah satu paslon presiden dan wapres tidak terbukti, sehingga tidak beralasan menurut hukum.
  4. Dugaan mobilisasi pejabat / aparatur negara tidak terbukti secara hukum, sehingga tidak beralasan menurut hukum.
  5. Pemohon menjelaskan terjadi pelanggaran prosedur Pemilu yang memengaruhi hasil perolehan suara. Selain itu, menyebutkan terdapat 502.563 kejanggalan dalam DPT. Berdasarkan pertimbangan hukum, dalil Pemohon a quo tidak beralasan menurut hukum.
  6. Pemanfaatan aplikasi sistem informasi rekapitulasi elektronik (Sirekap), baik kecurangan sistem IT dan penggunaan teknologi Sirekap. Berdasarkan pertimbangan hukum, dalil pemohon a woy tidak beralasan menurut hukum.
Baca Juga :  Bupati Fawait Berikan Bonus ke Atlet Jember, Jadi yang Terbesar di Jatim

Atas dasar tersebut, Amar Putusan menetapkan Menolak eksepsi termohon dan pihak terkait untuk seluruhnya dan menolak permohonan pemohon untuk seluruhnya.

Follow WhatsApp Channel frensia.id untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Baca Lainnya

Kejari Tahan Tersangka Dugaan Korupsi Sosraperda yang Sempat Mangkir dari Panggilan
Sapa Masyarakat, Bupati Ajak Warga Panti Jember Jalan Sehat-Sosialisasikan Program Kesehatan
PKB Jember Gelar Pendidikan Kader Loyalis, Perkuat Loyalitas Generasi Muda Partai
DPRD akan Panggil 3 RSD Terkait Tunggakan Utang Ratusan M Buntut Program J-Keren
Pemkab Jember Warisi Utang Rp 214 M Program J-Keren, Bupati Fawait Cari Solusi
Bupati Fawait Berikan Bonus ke Atlet Jember, Jadi yang Terbesar di Jatim
Gus Rivqy Instruksikan Panji Bangsa Proaktif Data Pesantren Rawan Bangunan
Inventarisir Masalah Daerah, PKB Jember Serap Aspirasi dengan Tokoh Masyarakat

Baca Lainnya

Wednesday, 29 October 2025 - 21:08 WIB

Kejari Tahan Tersangka Dugaan Korupsi Sosraperda yang Sempat Mangkir dari Panggilan

Sunday, 26 October 2025 - 11:39 WIB

Sapa Masyarakat, Bupati Ajak Warga Panti Jember Jalan Sehat-Sosialisasikan Program Kesehatan

Thursday, 23 October 2025 - 17:24 WIB

DPRD akan Panggil 3 RSD Terkait Tunggakan Utang Ratusan M Buntut Program J-Keren

Tuesday, 21 October 2025 - 16:35 WIB

Pemkab Jember Warisi Utang Rp 214 M Program J-Keren, Bupati Fawait Cari Solusi

Monday, 20 October 2025 - 19:02 WIB

Bupati Fawait Berikan Bonus ke Atlet Jember, Jadi yang Terbesar di Jatim

TERBARU