Soal Tarif PPN, Susi Pudjiastuti Kritik Menko Perekonomian Airlangga Hartarto

Minggu, 15 Desember 2024 - 12:42 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Gambar Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, menjadi sorotan usai menanggapi kebijakan pajak pertambahan nilai (PPN) Vietnam  (Sumber: Grafis/Frensia)

Gambar Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, menjadi sorotan usai menanggapi kebijakan pajak pertambahan nilai (PPN) Vietnam (Sumber: Grafis/Frensia)

Frensia.id – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, menjadi sorotan usai menanggapi kebijakan pajak pertambahan nilai (PPN) Vietnam yang lebih rendah dari Indonesia.

Pernyataannya memicu kritik tajam dari mantan Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti.

Vietnam baru-baru ini memutuskan memperpanjang penurunan tarif PPN dari 10 persen menjadi 8 persen.

Di sisi lain, pemerintah Indonesia justru merencanakan kenaikan PPN dari 11 persen menjadi 12 persen mulai 1 Januari 2025. Kebijakan ini memicu perbandingan di kalangan publik, termasuk komentar Susi melalui akun pribadinya di media sosial X.

Airlangga menilai bahwa perbedaan kebijakan antara negara tidak serta-merta memengaruhi daya saing Indonesia. “Kan beda negara, beda kebijakan,” ujarnya di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Jumat (13/12/2024), sebagaimana dilansir Kompas.

Baca Juga :  Banyak Jalan Rusak di Kabupaten Jember, Bupati Fawait akan Lakukan Perbaikan Jalan Mulai Minggu Ini

Namun, Susi tidak sepakat dengan pandangan tersebut. Ia menyampaikan kritiknya langsung kepada Presiden Prabowo melalui unggahan di media sosial, Kamis (14/12/2024).

“Pak Presiden @prabowo, kalau kita mau kompetitif dan mampu bersaing dengan negara lain, terutama negara tetangga kita, kita harus menyamakan beban masyarakat kita sama dengan mereka,” tulisnya.

Menurut Susi, kebijakan tarif PPN yang lebih tinggi akan membebani masyarakat Indonesia dan membuat mereka kesulitan bersaing.

Baca Juga :  Bupati dan Wakil Bupati Jember Dikabarkan Tak Harmonis, Begini Kata Ketua Fraksi Nasdem DPRD Jember

Ia juga menyatakan ketidaksetujuannya dengan Airlangga.

“Saya pikir Pak @airlangga_hrt tidak betul dalam hal ini,” tambahnya.

Kritik ini menuai respons beragam di media sosial. Banyak warganet mendukung pandangan Susi yang dianggap lebih memihak kepada masyarakat.

Di sisi lain, beberapa pihak menilai kebijakan pemerintah memiliki pertimbangan lebih luas, seperti menjaga stabilitas fiskal.

Dengan semakin dekatnya penerapan kenaikan PPN di Indonesia, perdebatan mengenai kebijakan ini diperkirakan akan terus bergulir.

Apakah pemerintah akan mempertimbangkan masukan dari berbagai pihak, termasuk kritik Susi? Kita tunggu saja.

Follow WhatsApp Channel frensia.id untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Baca Lainnya

Peringati Hari Bumi: KUA Kaliwates Tanam Pohon Matoa, Dukung Penguatan Ekoteologi Menteri Agama
Tepati Janji, Gus Fawait Mulai Kebut Perbaikan Jalan di Jember
Pemkab Jember Bakal Hidupkan Kembali Bandara Notohadinegoro yang Mati Suri
Gaya Debat Gibran, Dikaji Akademisi Dari Sudut Pandang Retorika Aristoteles
Gaya Komunikasi Gibran, Dikaji Sejumlah Peneliti
Banyak Jalan Rusak di Kabupaten Jember, Bupati Fawait akan Lakukan Perbaikan Jalan Mulai Minggu Ini
Mengesankan! Pemprov Jatim Jadi Pelopor Kuliah Gratis, Telah Diikuti Ribuan Mahasiswa
DPR RI Dengar Aspirasi Jurnalis, Gus Khozin Soroti Pemerintahan Daerah hingga Reforma Agraria

Baca Lainnya

Selasa, 22 April 2025 - 11:01 WIB

Peringati Hari Bumi: KUA Kaliwates Tanam Pohon Matoa, Dukung Penguatan Ekoteologi Menteri Agama

Senin, 21 April 2025 - 22:30 WIB

Tepati Janji, Gus Fawait Mulai Kebut Perbaikan Jalan di Jember

Senin, 21 April 2025 - 16:30 WIB

Pemkab Jember Bakal Hidupkan Kembali Bandara Notohadinegoro yang Mati Suri

Minggu, 20 April 2025 - 14:33 WIB

Gaya Debat Gibran, Dikaji Akademisi Dari Sudut Pandang Retorika Aristoteles

Minggu, 20 April 2025 - 13:58 WIB

Gaya Komunikasi Gibran, Dikaji Sejumlah Peneliti

TERBARU

Babi hutan liar saat sudah diburu warga (Sumber foto: istimewa)

Regionalia

Pasutri di Jember Diseruduk Babi Hutan Liar Saat Mandi

Jumat, 25 Apr 2025 - 17:19 WIB

Opinia

Fatayat NU, Geliat Perempuan dan Wajah Keadilan

Kamis, 24 Apr 2025 - 21:45 WIB