Frensia.id- Susah didaur ulang, ternyata puntung rokok filter masih bisa dijadikan beton ringan. Hal demikian telah diteliti dan dikembangkan sejumlah akademisi.
Tim periset dari Fakultas Teknik Universitas Kadiri, salah satu yang fokus mengkajinya. Mereka adalah Agata Iwan Candra, Edy Gardjito, Yosef Cahyo san Ginta Aditiya Prasetyo.
Temuan risetnya, telah diterbitkan oleh U Karst. Disusun dalam bentuk jurnal pada tahun 2019 lalu.
Mereka memandang, beton senagai elemen penting dalam konstruksi bangunan. Salah satunya adalah beton ringan, yang dibuat dari campuran agregat kasar, agregat halus, dan semen, semuanya diikat oleh air dengan perbandingan tertentu.
Beton ringan memiliki berat di bawah 2000 kg/m³ dan biasanya menggunakan bahan atau agregat yang lebih ringan sehingga menghasilkan beton dengan densitas rendah.
Untuk kebutuhan itu, ternyata mereka punya ide untuk memanfaat limbah puntung rokok filter. Padahal barang itu, merupakan jenis limbah yang sulit didaur ulang.
Puntung rokok ini terbuat dari kapas, yang memiliki sifat ringan, berpori, dan mudah menyerap air. Untuk mengganti agregat kasar sepenuhnya dengan limbah puntung rokok, tentu sangat diperlukan penelitian untuk mengukur kuat tekan yang dihasilkan.
Mereka melakukan pengujian produk campuran yang telah diolah dengan job mix berdasarkan SNI K-125. Bahan agregat kasar, oleh mereka, diganti sepenuhnya oleh puntung rokok.
Dalam job mixnya, untuk 1 m³ beton, digunakan 276 kg semen, 214 liter air, 148,62 kg puntung rokok, dan 828 kg pasir.
Setelah 28 hari, beton diuji. Hasilnya mencapai kuat tekan tertinggi di angka K-115,56. Jadi telah melebihi target untuk paving beton sebesar K-100.
Namun, sayangnya, masih memiliki kelemahan. Tingkat nilai absorpsi air pada beton ini cukup tinggi. Hasil rata-rata pengujian berturut-turut selama ¼ jam, 1 jam, 4 jam, dan 24 jam adalah 0,116 liter, 0,269 liter, 0,374 liter, dan 0,699 liter.
Adapun berat jenis rata-rata beton yang menggunakan limbah puntung rokok sebagai agregat kasar tercatat sebesar 1831,11 kg/m³. Sedangkan pori betonnya? yang diuji menunjukkan nilai rata-rata 0,2854.
Secara keseluruhan, walaupun masih memiliki kelamahan dalam tingkat absorpsi airnya, namun sudah tampak baik. Beton yang dihasilkan sudah sesuai standar pada aspek kuat tekannya.