Susah Didaur Ulang, Puntung Rokok Filter Nyata Bisa Jadi Beton Ringan

Senin, 12 Agustus 2024 - 20:21 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Gambar Susah Didaur Ulang, Puntung Rokok Filter Nyata Bisa Jadi Beton Ringan (sumber:Canva)

Gambar Susah Didaur Ulang, Puntung Rokok Filter Nyata Bisa Jadi Beton Ringan (sumber:Canva)

Frensia.id- Susah didaur ulang, ternyata puntung rokok filter masih bisa dijadikan beton ringan. Hal demikian telah diteliti dan dikembangkan sejumlah akademisi.

Tim periset dari Fakultas Teknik Universitas Kadiri, salah satu yang fokus mengkajinya. Mereka adalah Agata Iwan Candra, Edy Gardjito, Yosef Cahyo san Ginta Aditiya Prasetyo.

Temuan risetnya, telah diterbitkan oleh U Karst. Disusun dalam bentuk jurnal pada tahun 2019 lalu.

Mereka memandang, beton senagai elemen penting dalam konstruksi bangunan. Salah satunya adalah beton ringan, yang dibuat dari campuran agregat kasar, agregat halus, dan semen, semuanya diikat oleh air dengan perbandingan tertentu.

Beton ringan memiliki berat di bawah 2000 kg/m³ dan biasanya menggunakan bahan atau agregat yang lebih ringan sehingga menghasilkan beton dengan densitas rendah.

Baca Juga :  Kartini, Lentera Pendidikan Perempuan

Untuk kebutuhan itu, ternyata mereka punya ide untuk memanfaat limbah puntung rokok filter. Padahal barang itu,  merupakan jenis limbah yang sulit didaur ulang.

Puntung rokok ini terbuat dari kapas, yang memiliki sifat ringan, berpori, dan mudah menyerap air. Untuk mengganti agregat kasar sepenuhnya dengan limbah puntung rokok, tentu sangat diperlukan penelitian untuk mengukur kuat tekan yang dihasilkan.

Mereka melakukan pengujian produk campuran yang telah diolah dengan job mix berdasarkan SNI K-125. Bahan agregat kasar, oleh mereka, diganti sepenuhnya oleh puntung rokok.

Dalam job mixnya, untuk 1 m³ beton, digunakan 276 kg semen, 214 liter air, 148,62 kg puntung rokok, dan 828 kg pasir.

Baca Juga :  Wisuda Sekolah Menengah: Antara Gengsi, Tradisi, dan Edukasi

Setelah 28 hari, beton diuji. Hasilnya mencapai kuat tekan tertinggi di angka K-115,56. Jadi telah melebihi target untuk paving beton sebesar K-100.

Namun, sayangnya, masih memiliki kelemahan. Tingkat nilai absorpsi air pada beton ini cukup tinggi. Hasil rata-rata pengujian berturut-turut selama ¼ jam, 1 jam, 4 jam, dan 24 jam adalah 0,116 liter, 0,269 liter, 0,374 liter, dan 0,699 liter.

Adapun berat jenis rata-rata beton yang menggunakan limbah puntung rokok sebagai agregat kasar tercatat sebesar 1831,11 kg/m³. Sedangkan pori betonnya? yang diuji menunjukkan nilai rata-rata 0,2854.

Secara keseluruhan, walaupun masih memiliki kelamahan dalam tingkat absorpsi airnya, namun sudah tampak baik. Beton yang dihasilkan sudah sesuai standar pada aspek kuat tekannya.

Follow WhatsApp Channel frensia.id untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Baca Lainnya

PB PMII Gelar Labour Hub, Bahas Ancaman TPPO Digital terhadap Gen Z
MUNAS ADAPI: Berharap UU ASN Direvisi
KH. M. Nazaruddin Umar Sebut PMII Berada di Persimpangan
Tanggapan Pengamat Bisnis dan UMKM Soal Rencana Street Food Pemkab Jember
Respon Tantangan Era Disrupsi, KOPRI PMII JATIM: Komitmen Jadikan Organisasi Perempuan Berbasis Data
Wisuda Sekolah Menengah: Antara Gengsi, Tradisi, dan Edukasi
Anggota Komisi X DPR RI Apresiasi Buku Pengembangan SDM Modern Karya Dosen FISIP UNEJ
PWI Jember Latih Humas SMA/SMK dan SLB Kuasai Teknik Jurnalistik

Baca Lainnya

Selasa, 3 Juni 2025 - 19:24 WIB

PB PMII Gelar Labour Hub, Bahas Ancaman TPPO Digital terhadap Gen Z

Rabu, 28 Mei 2025 - 12:08 WIB

MUNAS ADAPI: Berharap UU ASN Direvisi

Sabtu, 24 Mei 2025 - 19:47 WIB

KH. M. Nazaruddin Umar Sebut PMII Berada di Persimpangan

Sabtu, 24 Mei 2025 - 12:11 WIB

Tanggapan Pengamat Bisnis dan UMKM Soal Rencana Street Food Pemkab Jember

Kamis, 22 Mei 2025 - 21:07 WIB

Respon Tantangan Era Disrupsi, KOPRI PMII JATIM: Komitmen Jadikan Organisasi Perempuan Berbasis Data

TERBARU

Religia

Menyelami Makna Dialog  Nabi Ibrahim dan Ismail

Jumat, 6 Jun 2025 - 18:20 WIB