Tabungan Haji Sempat Dikemplang Pengasuh Pensantren, Pasangan Lansia Di Jember Hampir Gagal Berangkat ke Tanah Suci

Potret Pak Pur/ Pak Saeri Usai Tasyakkuran Keberangkatan Haji (16/5) Sumber: Istimewa

Frensia.id – Memiliki nama asli Saeri dan Ngatiyem sepasang suami-istri asal Desa Jatisari Kecamatan Jenggawah Jember ini akhirnya bisa menunaikan ibadah haji tahun ini.

Berita keberangkatan ke tanah suci pasangan yang sudah lanjut usia (lansia) ini menjadi buah bibir para tetangga. Dari kumpulan ibu-ibu sampai bapak-bapak pun tak luput saling bercerita perjuangan pasangan yang lebih dikenal Pak Pur dan Buk Pur itu.

Pasalnya, perjuangan keduanya untuk menunaikan rukun Islam kelima ini banyak aral dan rintangan yang telah dilalui. Dimulai menabung dari hasil menjual kayu bakar hingga hasil sawah yang tidak seberapa.

“Kalau Pak Pur dan Buk Pur ini, (untuk naik haji) memang hasil peluh kuning beneran”, kata salah satu tokoh masyarakat perempuan di daerah tersebut.

Dalam ceritanya, keduanya dulu bersama-sama mencari kayu bakar di Perkebunan Glantangan yang berjarak sekitar 6km dengan sepeda pancal, yang hasilnya ditabung dan dikumpulkan pada salah satu pengasuh pesantren yang menjadi pengurus Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH) milik pondok pesantren di Jember.

Namun naas, pada sekira tahun 2012 saat tabungan haji sudah terkumpul puluhan juta, keduanya mendapat konfirmasi dari Kemenag Jember, dana sebesar 20 Juta Rupiah tidak masuk dalam tabungan haji mereka.

Mengetahui dana sebesar itu tidak masuk pada tabungan hajinya, Buk Pur beberapa kali mendatangi pengasuh pesantren itu. Bahkan, Buk Pur dengan beraninya teriak-teriak dan nangis di depan mertua sang pengasuh saat pengajian besar rutinan Jumat Legi di pesantren tersebut.

“Sepaham saya dari 20 Juta itu hanya kembali 3 juta. Bahkan, beberapa tokoh masyarakat waktu itu juga membantu Buk Pur (mendatangi pengasuh pesantren itu). Namun uang kembali hanya segitu”, pungkas perempuan yang juga guru ngaji tersebut.

Sampai tulisan ini dimuat, tokoh perempuan tersebut berasumsi bahwa sisa dana yang kuat diduga digelapkan oleh pengasuh pesantren tersebut belum kembali utuh.

Namun sekalipun begitu, berkat kegigihan dan kekuatan tekat, kedua pasangan lansia itu akan berangkat ke tanah suci dari Jember pada Ahad (19/5) malam Senin Besok.