Tahu Tidak? Banyak Peneliti Mengungkap Lembaga Pendidikan Islam Mengalami Banyak Tahapan Evolusi

Tuesday, 27 February 2024 - 20:00 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ilustrasi, Mashur Imam Frensia

Ilustrasi, Mashur Imam Frensia

Frensia.id- Perkembangan lembaga pendidikan Islam melalui perjuangan bangsa Indonesia telah menghadapi tantangan yang sangat berat sepanjang sejarah Indonesia. Pada masa kolonial, Belanda dengan terang-terangan melakukan berbagai cara untuk menghentikan pendidikan Islam, yang pada saat itu umumnya berbentuk Madrasah dan pondok pesantren.

Banyak penelitian yang membenarkan hal tersebut. Riset terbaru, tahun 2024 ini, yang dilakukan oleh dua akademisi Universitas Islam Negeri Sjech M.Djamil Djambek Bukittinggi. Keduanya adalah Nurul Fajri dan Darul Ilmi. Karya mereka terbit dalam ADIBA : Journal of Education.

Keduanya menjelaskan bahwa evolusi lembaga pendidikan Islam di Indonesia mencerminkan perjuangan bangsa dalam mempertahankan identitas keislamannya sepanjang sejarah, terutama dalam konteks perlawanan terhadap tekanan kolonial Belanda.

Baca Juga :  Sesat Nalar Netizen atas Pesantren

Dikotomi antara lembaga pendidikan yang diakui oleh pemerintah kolonial, yang cenderung mengadopsi sistem pendidikan Barat, dengan lembaga pendidikan Islam tradisional seperti pesantren dan madrasah, yang berfokus pada pendidikan Islam, menjadi tema sentral dalam perkembangan pendidikan di Indonesia.

Selian itu, juga disebutkan bahwa sejarah madrasah dan pesantren mencerminkan perjalanan panjang dan dinamika perubahan pendidikan Islam di Indonesia, mulai dari resistensi terhadap tekanan kolonial hingga upaya konvergensi pada masa kemerdekaan.

Baca Juga :  Di Hadapan Aliansi Santri Jember, Gus Fawait Menyebut Bangsa ini Berhutang pada Pesantren, Kyai dan Santri

Pada awalnya, terdapat dikotomi antara pendidikan Islam dan sekuler, menciptakan dualisme dalam sistem pendidikan. Artikel juga menyoroti upaya untuk menyatukan lembaga-lembaga pendidikan yang bersifat keagamaan dan non-keagamaan melalui kebijakan Surat Keputusan Bersama Agama (SKB) pada tahun 1975.

Langkah-langkah ini mencerminkan upaya pemerintah Indonesia untuk mencapai kesetaraan dan kesederajatan antara lembaga pendidikan Islam dan sekuler, mengakhiri sebagian dari dikotomi historis yang melingkupi pendidikan di Indonesia.

Hingga saat ini pun, banyak peraturan yang kemudian dapat dipandang sebagai upaya pengembangan kelembagaan pendidikan Islam yang berkelanjutan.

Follow WhatsApp Channel frensia.id untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Baca Lainnya

Demi Mutu Tata Birokrasi Pesantren, Akademisi UIN KHAS Gelar Diskusi Di Nurul Wafa-Situbondo
Kuatkan Good Governance, UIN KHAS Jember Dorong ORMAWA Jadi Motor Budaya Akademik
Ribuan Mahasiswa Universitas Ibrahimy Resmi Diwisuda, Dua Mahasiswa dan Satu Dosen Raih Hadiah Umrah
Gus Udin Harap Kiai Sepuh NU Bersikap Soal Dugaan Skandal Haji
Digelar Kejari dan Dispendik, Siswa Jember Antusias Ikut Lomba Video Kreatif Restorative Justice
Bakal Calon Ketua DPD dan DPC Periode 2025-2030 Dijaring! PAC PDI Perjuangan Se-Banyuwangi Gelar Rapat Serentak
Hadiri Haul Ke-44 Kiai Hamid Pasuruan, Gus Firjaun Komentari Kenaikan Pajak
Gerakan PMII Cabang Jember Bukan Ruang Fomo

Baca Lainnya

Saturday, 11 October 2025 - 19:55 WIB

Demi Mutu Tata Birokrasi Pesantren, Akademisi UIN KHAS Gelar Diskusi Di Nurul Wafa-Situbondo

Friday, 26 September 2025 - 16:24 WIB

Kuatkan Good Governance, UIN KHAS Jember Dorong ORMAWA Jadi Motor Budaya Akademik

Wednesday, 17 September 2025 - 16:54 WIB

Ribuan Mahasiswa Universitas Ibrahimy Resmi Diwisuda, Dua Mahasiswa dan Satu Dosen Raih Hadiah Umrah

Monday, 15 September 2025 - 21:17 WIB

Gus Udin Harap Kiai Sepuh NU Bersikap Soal Dugaan Skandal Haji

Tuesday, 2 September 2025 - 18:27 WIB

Digelar Kejari dan Dispendik, Siswa Jember Antusias Ikut Lomba Video Kreatif Restorative Justice

TERBARU