Tahun Baru Imlek Dirayakan Besok 10 Februari 2024. Bagaimana Sejarahnya?

Thursday, 8 February 2024 - 22:56 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Barongsai Menjadi Salah Satu Ikon Perayaan Tahun Baru Imlek (Foto: pexels/vlad-vasnetsov)

Barongsai Menjadi Salah Satu Ikon Perayaan Tahun Baru Imlek (Foto: pexels/vlad-vasnetsov)

Frensia.id – Tahun Baru Imlek adalah perayaan terbesar bagi masyarakat Tionghoa di seluruh dunia, termasuk di Indonesia.

Perayaan ini jatuh pada hari pertama bulan pertama dalam kalender lunar. Suatu kalender yang didasarkan pada siklus bulan dan matahari.

Tanggal perayaan ini setiap tahunnya selalu berubah-ubah, tetapi biasanya bertepatan dengan bulan Januari atau Februari dalam kalender Gregorian. Antara tanggal 21 Januari sampai 20 Februari. Dan, pada tahun ini jatuh pada hari Sabtu, tanggal 10 Februari 2024.

Perayaan ini juga dikenal sebagai Hari Raya Spring Festival atau Festival Musim Semi, karena menandai awal musim semi di China.

Lantas, bagaimana sejarah Tahun Imlek kok bisa dirayakan? Berikut frensia.id rangkum dari berbagai sumber:

Tahun Baru Imlek memiliki sejarah yang panjang dan kaya, yang berasal dari zaman Dinasti Shang (1600-1046 SM).

Baca Juga :  Berkat Lobi Perempuan, Sukarno Membatalkan Hukuman Mati Seorang Agen CIA

Menurut legenda, ada seekor monster bernama Nian yang suka menyerang desa-desa pada malam tahun baru dan memakan manusia dan ternak.

Untuk mengusir Nian, orang-orang menyalakan api unggun, membunyikan lonceng dan gong, serta menghias rumah mereka dengan warna merah.

Mereka juga memberikan persembahan makanan kepada Nian agar tidak dimakan. Dari sinilah tradisi menyambut tahun baru dengan kembang api, barongsai, lampion, dan angpao berasal.

Di Indonesia, Tahun Baru Imlek memiliki sejarah yang berbeda dengan negara-negara lain. Sejak masa kolonial Belanda hingga era Orde Baru. Perayaan Tahun Baru Imlek dilarang oleh pemerintah karena dianggap sebagai simbol komunisme dan separatisme.

Masyarakat Tionghoa di Indonesia mengalami diskriminasi dan penindasan yang berat, sehingga mereka harus menyembunyikan identitas dan budaya mereka.

Baca Juga :  Film Komedi Keren Tentang Perayaan Natal, "Christmas Every Day" Karya William Dean Howells

Hal ini berubah pada era pemerintahan Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur) mengeluarkan Keputusan Presiden Nomor 19 Tahun 2002 tentang Tahun Baru Imlek.

Melalui Keppres tersebut, Gus Dur menetapkan Tahun Baru Imlek sebagai hari libur nasional. Serta, mengakui hak-hak masyarakat Tionghoa untuk menjalankan agama dan kebudayaan mereka.

Sejak saat itu, Tahun Baru Imlek menjadi salah satu perayaan yang paling meriah dan dinanti-nanti di Indonesia.

Masyarakat Tionghoa maupun non-Tionghoa ikut berpartisipasi dalam berbagai acara dan kegiatan yang diselenggarakan di berbagai tempat. Seperti klenteng, pusat perbelanjaan, taman kota, dan lain-lain.

Selain itu, Tahun Baru Imlek juga menjadi momentum untuk mempererat persaudaraan dan toleransi antara berbagai suku, agama, dan budaya di Indonesia.

Follow WhatsApp Channel frensia.id untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Baca Lainnya

Muslim di Indonesia Merayakan Natal? Dulu Ketua MUI Pernah Mundur Karena Masalah ini
Film Komedi Keren Tentang Perayaan Natal, “Christmas Every Day” Karya William Dean Howells
Tragedi Natal, Pernah Dikaji Pakar Riset Konflik Politik
Berkat Lobi Perempuan, Sukarno Membatalkan Hukuman Mati Seorang Agen CIA
Di Momen Hari Santri Nasional, Brulantara Grup Gerakkan Santri Bangun Kemandirian Laut
Santri Jember Geruduk Transmart, Tuntut Trans7 Minta Maaf 7 Hari Berturut-turut di Medianya Sendiri
Ketua Perbasi Jatim Sumbang Ring Basket ke Ponpes di Sidoarjo
Ketua Umum DKP Panji Bangsa Kecam Keras Trans7: Bela Kiai, Santri dan Martabat Pesantren

Baca Lainnya

Thursday, 25 December 2025 - 01:03 WIB

Film Komedi Keren Tentang Perayaan Natal, “Christmas Every Day” Karya William Dean Howells

Thursday, 25 December 2025 - 00:26 WIB

Tragedi Natal, Pernah Dikaji Pakar Riset Konflik Politik

Saturday, 6 December 2025 - 18:54 WIB

Berkat Lobi Perempuan, Sukarno Membatalkan Hukuman Mati Seorang Agen CIA

Wednesday, 22 October 2025 - 12:49 WIB

Di Momen Hari Santri Nasional, Brulantara Grup Gerakkan Santri Bangun Kemandirian Laut

Thursday, 16 October 2025 - 13:03 WIB

Santri Jember Geruduk Transmart, Tuntut Trans7 Minta Maaf 7 Hari Berturut-turut di Medianya Sendiri

TERBARU

FKA saat di depan Mapolres Jember (Foto: Istimewa).

Regionalia

Diduga Ada Kriminalisasi Advokat, FKA Datangi Mapolres Jember

Friday, 26 Dec 2025 - 19:44 WIB

Surat Cinta Franz Kafka Diterjemahkan ke Bahasa Indonesia (Sumber: Grafis Arif)

Destinia

Surat Cinta Franz Kafka Diterjemahkan ke Bahasa Indonesia

Thursday, 25 Dec 2025 - 22:26 WIB

Gambar Akhirnya, Gus Yahya dan Rois Am Islah! Titik Damai Konflik NU (Sumber: NUonline)

Politia

Akhirnya, Gus Yahya dan Rois Am Islah! Titik Damai Konflik NU

Thursday, 25 Dec 2025 - 21:05 WIB