Frensia.id – Saat bulan Ramadhan tiba, umat Muslim akan menjalani puasa sekitar 14 Jam.
Sebuah kajian yang dipublikasikan oleh Nutrional Review, sebagaimana dikutip dalam buku 35 Manfaat Puasa oleh Tim Penulis Pena Kretiva, menyebutkan puasa seharian dapat menurunkan berat badan hingga 9 persen.
Manfaat yang satu ini sangat menarik, terutama bagi mereka yang mempunyai masalah dengan berat badan.
Tidak mudah menurunkan berat badan pada kondisi ideal, itulah sebabnya banyak sekali metode diet untuk mencapai hal tersebut.
Menurut kajian tersebut, puasa lebih efektif untuk menurunkan lemak daripada program diet yang telah dilakukan banyak orang.
Puasa juga tetap menjaga kondisi jaringan otot, dibandingkan dengan membatasi asupan kalori dan karbohidrat dalam program diet.
Dalam kajian lainnya, Dr. Michael Mosley sejak 2012 memperkenalkan pola 5-2 dalam sepekan, sesuai dengan puasa sunnah dalam Islam, yakni senin dan kamis.
Ia mengungkapkan bahwa berpuasa dua hari dalam sepekan dalam rangka membatasi asupan maksimal 500 kalori selama dua hari. Sedangkan dalam lima harinya asupan kalori boleh lebih. Pola ini populer disebut dengan intermittent fasting.
Pola puasa lainnya, para ahli menyebutnya dengan ADF (alternative day fasting), yang dalam Islam dikenal dengan puasa Daud, berpuasa selang-seling, sehari puasa dan sehari tidak.
Pola berpuasa ini dipercaya sangat ampuh dalam menjaga keseimbangan tubuh, termasuk menurunkan berat badan pada kondisi ideal.
Dalam negeri, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (FKUI-RSCM) menunjukkan hasil penelitiannya bahwa selama Ramadhan akan terjadi penurunan berat badan.
Selain itu, berpuasa selama Ramadhan dapat mengontrol kadar gula darah, kadar kolestrol serta kolestrol jahat akan turun.
Oleh karena itu, selama Ramadhan terjadi penurunan berat badan dan perubahan komposisi tubuh, kecuali massa protein tubuh.
Begitu pula ratio pinggang dan pinggung terjadi penurunan, menariknya dalam penilitian FKUI RSCM menyebutkan asupan kalori ternyata tidak dapat berubah pada hari pertama dan hari terakhir berpuasa Ramadhan.
Demikian juga, aktivitas-aktivitas ibadah selama Ramadhan dipercaya dapat menyebabkan lemah tubuh berkurang sekalipun asupan makanan tetap sama, hal ini disebabkan oleh pengeluaran energi yang meningkat.
Pengeluaran energi meningkat dapat terjadi pada jumlah rakaat shalat, yakni shalat tarawih.