The Intelligent Investor, Buku Karya Benjamin Graham, Pernah Disebut Kitab Suci Investasi oleh Warren Buffet

The Intelligent Investor, Buku Karya Benjamin Graham "Bapak Investasi Nilai" - Sumber Foto Bursa Efek Indonesia (IDX)

Frensia.id – The Intelligent Investor adalah salah satu buku terkemuka dalam dunia investasi, yang ditulis oleh Benjamin Graham. Buku ini pertama kali diterbitkan pada tahun 1949 dan telah menjadi pedoman bagi banyak investor profesional dan individu. 

Buku ini pun pernah disebut langsung oleh sosok Warren Buffet yang merupakan murid Graham dalam paper aset. 

Warren buffet, sosok Investor paling sukses sepanjang masa yang dijuluki “Oracle of Omaha” ini pun secara terbuka mengakui bahwa Graham adalah mentor tunggalnya.

Bacaan Lainnya

Benjamin Graham sendiri lahir pada tanggal 8 Mei 1894 di London, Inggris, dan meninggal pada tanggal 21 September 1976 di New York City, Amerika Serikat. 

Dia dikenal sebagai “Bapak dari Investasi Nilai” dan telah memberikan kontribusi yang signifikan dalam teori dan praktik investasi. Graham adalah seorang pengacara, ekonom, dan investor yang sangat sukses, serta seorang guru besar di Columbia Business School.

Buku karyanya ini menyajikan prinsip-prinsip dasar investasi nilai, yang menekankan pada analisis fundamental perusahaan dan pengambilan keputusan berdasarkan logika dan data, bukan emosi. 

Graham dalam karyanya juga menekankan pentingnya membeli saham perusahaan yang memiliki nilai intrinsik yang lebih tinggi dari harga pasar. Nilai intrinsik adalah nilai sebenarnya dari perusahaan, yang didasarkan pada kinerja keuangannya dan prospek masa depannya.

Salah satu konsep terpenting dalam buku ini adalah “margin of safety”. Graham menyarankan untuk membeli saham dengan harga yang jauh di bawah nilai intrinsiknya, sehingga memberikan jaring pengaman terhadap kesalahan analisis atau perubahan kondisi pasar.

Selain itu, Graham juga menekankan pentingnya diversifikasi portofolio untuk mengurangi risiko. Dia menyarankan untuk menginvestasikan uang dalam berbagai jenis saham dan obligasi untuk mengimbangi risiko.

Termasuk juga membahas pentingnya disiplin emosional dalam investasi. Graham menyarankan untuk menghindari keputusan yang didasarkan pada panik atau euforia pasar, dan tetap fokus pada analisis fundamental. (*)