Frensia.id – “The Structure of Scientific Revolutions” karya Thomas S. Kuhn adalah sebuah karya yang sangat berpengaruh dalam filsafat ilmu, memperkenalkan konsep “paradigma” yang mengubah cara kita memandang perkembangan ilmu pengetahuan.
Dalam buku ini, Kuhn menjelaskan bahwa ilmu pengetahuan tidak berkembang secara linear, tetapi melalui revolusi yang terjadi di dalam kerangka paradigma. Pada fase “normal science”, para ilmuwan bekerja dalam batasan paradigma yang telah diterima, menyelesaikan masalah tanpa mempertanyakan dasar-dasar fundamental dari paradigma tersebut.
Namun, ketika muncul cukup banyak anomali yang tidak dapat dijelaskan dengan paradigma yang ada, situasi ini memicu krisis. Dalam fase ini, ilmuwan mulai mencari pendekatan baru, yang akhirnya dapat menghasilkan revolusi ilmiah yang menggantikan paradigma lama dengan yang baru.
Kuhn menggunakan berbagai contoh sejarah sains, seperti perkembangan astronomi, fisika, dan biologi, untuk menjelaskan bagaimana suatu paradigma bisa terdisrupsi dan digantikan. Misalnya, peralihan dari teori geosentris ke heliosentris dalam astronomi menjadi salah satu ilustrasi penting dalam bukunya.
Karya ini menggugah pemikiran baru dalam filsafat ilmu dan membuka diskusi tentang bagaimana ilmu pengetahuan seharusnya dipahami, menyoroti bahwa proses ilmiah tidak hanya didasarkan pada logika dan rasionalitas, tetapi juga pada faktor sosial dan psikologis. Meskipun buku ini mendapat banyak perhatian dan kritik, pengaruhnya tetap kuat, menjadikannya sebagai pilar penting dalam studi sosiologi ilmu.
Konsep revolusi ilmiah dan perubahan paradigma yang diperkenalkan Kuhn telah mempengaruhi banyak disiplin di luar sains, termasuk ilmu sosial dan humaniora. Secara keseluruhan, “The Structure of Scientific Revolutions” adalah sebuah karya yang mendalam dan provokatif, menawarkan pandangan baru tentang bagaimana ilmu pengetahuan berkembang dan berfungsi, dan sangat direkomendasikan bagi mereka yang tertarik pada filsafat ilmiah dan sejarah sains. (*)