Tidur Lagi Setelah Shalat Shubuh Bukan Pemalas! Peneliti Ungkap Alasan Ilmiahnya

Monday, 13 May 2024 - 21:49 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ilustrasi Tidur Pagi Setelah Shubuh (Sumber: Pexels/ Mo Eid)

Ilustrasi Tidur Pagi Setelah Shubuh (Sumber: Pexels/ Mo Eid)

Frensia.id – Dalam Islam tidur setelah shalat shubuh sangat tidak dianjurkan, bahkan telah berkembang ungkapan bahwa tidur pagi setelah shubuh akan mempersempit rejeki. Serta tak jarang anggapan bahwa seseorang yang tidur lagi pada waktu tersebut adalah pemalas.

Namun, Yusuf Alam Romadhon dan Arrizqi Hafidh Abdussalam dalam penelitiannya dengan judul, “Studi Kronotipe pada Komunitas Muslim Indonesia” bahwa pada masyarakat muslim, khususnya di Indonesia memperkenalkan istilah jetlag subuh ganda.

Jetlag subuh merupakan suatu waktu dimana jam internal seseorang masih tidur, tetapi waktu shalat mengaharuskannya untuk bangun. Sehingga, sebagian Muslim mempunyai perilaku tidur setelah sholat shubuh untuk menutupi defisit tidurnya.

Perilaku tidur lagi inilah dalam penelitian yang diterbitkan Universitas Muhammadiyah Purworejo tersebut disebut dengan jetlag shubuh.

Sedangkan jetlah shubuh ganda adalah terjadinya jetlag shubuh yang terjadi pada saat jam kerja atau saat hari libur.

Sebelumnya, istilah kurangnya defisit tidur dalam kronobiologi (suatu ilmu yang memperlajari siklus variasi perilaku makhluk hidup beserta mekanisme biologi yang mendasarinya) disebut dengan jetlag sosial.

Baca Juga :  Menarik! Dialog Lintas Agama UIN KHAS Jember Rekomendasikan Pengembangan Listrik Tenaga Sampah

Kurangnya defisit tidur tersebut sangat bergantung kronotipe seseorang. Kronotipe secara sederhana merupakan kebiasaan memulai tidur dan bangun yang secara ilmiah bukan hanya sekedar kebiasaan yang bisa dilatih tetapi karena faktor DNA atau ritme sirkadian biologisnya.

Secara umum kronotipe ada 3 macam, yakni kronotipe pagi, malam dan intermediate. Kronotipe pagi secara prinsip tidur lebih awal dan bangun lebih awal, sedangkan kronotipe malam tidur lebih larut dan bangun lebih terlambat, tipe intermediate terletak antara keduanya.

Dalam konteks Indonesia kronotipe pagi merupakan istilah untuk orang-orang yang memiliki kebiasaan tidur pada jam 9 sampai 11 malam dan bangun pada jam 5 pagi, sedangkan kronotipe malam untuk yang terbiasa tidur pada 1 sampai 2 dini hari dan bangun pada jam 7.

Namun, masyarakat muslim mempunyai kewajiban untuk menunaikan shalat shubuh, sehingga terjadilah jetlag shubuh. Sehingga, dalam penelitian tersebut disimpulkan bahwa seseorang dengan tipe kronotipe malam lebih cenderung mengalami jetlag shubuh ganda.

Sebagai informasi, Jetlag sosial merupakan suatu tidak sinkronnya jam internal dengan jam eksternal baik sosial maupun matahari.

Baca Juga :  Viral Warga Jember Lintasi Area Pemakaman dengan Sepeda Motor

Jam sosial merupakan suatu waktu yang mengikat secara normatif seseorang secara individu harus sudah bangun untuk beraktivitas. Sedangkan jam matahari adalah ritme berulang matahari terbit, puncak di siang hari, terbenam dan malam hari.

Sehingga, waktu sholat secara organisasi waktu merupakan bagian dari jam matahari, karena waktu sholat berkaitan erat dengan rotasi bumi dan posisi matahari dalam pandangan mata.

Sholat shubuh dimulai ketika fajar shadiq telah terbit atau saat matahari berada pada posisi 18º, waktu shalat dhuha saat matahari terbit, shalat dhuhur dimulai saat matahari bergeser dari posisi puncak, dan seterusnya.

Follow WhatsApp Channel frensia.id untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Baca Lainnya

Kantin UIN KHAS Jember Diteliti, Ini Rekomendasi Jitu agar Lebih Profesional
Musim Hujan, Tebing Rawan Longsor Ancam Madrasah di Silo
FTIK Championship UIN KHAS Resmi Ditutup, Dekan Dorong Peningkatan Kualitas Pembinaan Kemahasiswaan
Viral Warga Jember Lintasi Area Pemakaman dengan Sepeda Motor
IPM 2025: Situbondo Salip Jember, Torehan Prestasi di Bawah Kepemimpinan Mas Rio
Penjelasan Pertamina Soal Antrean Panjang Biosolar di SPBU Jember
Cita Rasa Khas Kopi Lereng Gunung Raung, Petani Jember Harap Perhatian Pemerintah
Menarik! Dialog Lintas Agama UIN KHAS Jember Rekomendasikan Pengembangan Listrik Tenaga Sampah

Baca Lainnya

Wednesday, 19 November 2025 - 16:23 WIB

Kantin UIN KHAS Jember Diteliti, Ini Rekomendasi Jitu agar Lebih Profesional

Tuesday, 18 November 2025 - 17:59 WIB

Musim Hujan, Tebing Rawan Longsor Ancam Madrasah di Silo

Tuesday, 18 November 2025 - 15:01 WIB

FTIK Championship UIN KHAS Resmi Ditutup, Dekan Dorong Peningkatan Kualitas Pembinaan Kemahasiswaan

Saturday, 8 November 2025 - 18:48 WIB

IPM 2025: Situbondo Salip Jember, Torehan Prestasi di Bawah Kepemimpinan Mas Rio

Friday, 7 November 2025 - 15:16 WIB

Penjelasan Pertamina Soal Antrean Panjang Biosolar di SPBU Jember

TERBARU

Tebing rawan longsor di depan MI di Silo Jember (Sumber foto: Tangkapan layar)

Educatia

Musim Hujan, Tebing Rawan Longsor Ancam Madrasah di Silo

Tuesday, 18 Nov 2025 - 17:59 WIB