Frensia.id – Ramadhan merupakan salah satu bukti betapa Allah SWT menyayangi hamba-Nya.
Melalui Ramadhan, Allah SWT menghendaki hamba-Nya menjadi makhluk yang paling mulia di sisi-Nya.
Allah SWT memerintahkan puasa Ramadhan yang dengannya seseorang berkesempatan menjadi orang-orang yang bertakwa, serta dengan takwa seseorang berhasil menjadi makhluk yang paling mulia di sisi-Nya.
Ramadhan adalah Rahmat-Nya, dalam Ramadhan Allah melipat gandakan pahala amal seseorang. Bahkan, Allah memberikan satu malam yang lebih baik dari seribu bulan.
Hal tersebut merupakan keutamaan-keutamaan Ramadhan yang diberikan oleh Allah SWT kepada hamba-Nya.
Maka dari itu, berikut Frensia kutip dari buku, “Serial Cinta Ramadhan – Betapa Allah Menyayangi Kita” karya Dr. Edi Purwanto, 5 Hadits Keutamaan lainnya yang cocok dihafalkan untuk bekal kultum dan motivasi untuk semangat menjalankan ibadah Puasa.
Pertama,puasa adalah milik Allah, maka Allah pula yang akan memberikan pahalanya
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: ” كُلُّ عَمَلِ ابْنِ آدَمَ يُضَاعَفُ، الْحَسَنَةُ عَشْرُ أَمْثَالِهَا إِلَى سَبْعمِائَة ضِعْفٍ، قَالَ اللهُ عَزَّ وَجَلَّ: إِلَّا الصَّوْمَ، فَإِنَّهُ لِي وَأَنَا أَجْزِي بِهِ، يَدَعُ شَهْوَتَهُ وَطَعَامَهُ مِنْ أَجْلِي
Artinya, “Dari Abi Hurairah Ra berkata, Rasulullah Saw bersabda, ‘Setiap amal anak Adam akan dilipatgandakan. Satu kebajikan dilipatgandakan 10 sampai 700 kali. Allah ‘Azza wa Jalla berfirman ‘Kecuali puasa karena puasa adalah untuk-Ku dan Aku-lah yang membalasnya. Dia meninggalkan kesenangan dan makananya karena-Ku,” (HR Muslim)..
Kedua,dua kebahagiaan bagi orang yang berpuasa
لِلصَّائِمِ فَرْحَتَانِ: فَرْحَةٌ عِنْدَ فِطْرِهِ، وَفَرْحَةٌ عِنْدَ لِقَاءِ رَبِّهِ
Artinya, “Orang yang berpuasa akan meraih dua kegembiraan, kegembiaran ketika berbuka puasa/berhari raya, dan kegembiraan ketika bertemu Tuhannya,” (HR Muslim).
Ketiga,bau tidak sedap dari mulut orang yang berpuasa lebih wangi di sisi Allah daripada bau minyak misik
وَالَّذِي نَفْسُ مُحَمَّدٍ بِيَدِهِ، لَخُلُوفُ فَمِ الصَّائِمِ أَطْيَبُ عِنْدَ اللَّهِ مِنْ رِيحِ المِسْكِ
Artinya, “Demi Zat yang jiwa Muhammad ada di tangan-Nya, sungguh bau tak sedap dari mulut orang yang sedang berpuasa menurut Allah lebih harum daripada bau misik,” (HR Al-Bukhari)
Keempat, Allah akan menjauhkan wajah orang yang berpuasa dari neraka (sejauh perjalanan) selama tujuh puluh tahun
مَا مِنْ عَبْدٍ يَصُومُ يَوْمًا فِي سَبِيْلِ اللهِ إِلَّا بَاعَدَ اللهُ بِذَاِلكَ اليَوْمِ وَجْهُهُ عَنِ النَّارِ سَبْعِيْنَ خَرِيْفًا
Artinya, “Tidak seorang pun seorang hamba pun yang berpuasa di jalan Allah, kecuali karena (amalannya pada) hari itu, Allah akan menjauhkan wajahnya dari neraka (sejauh perjalanan) selama tujuh puluh tahun.” (HR. Bukhari, Muslim, Tirmidzi, Ibnu Majah)
Kelima, orang yang berpuasa dipanggil Pintu Surga Ar-Rayyan
إِنَّ فِى الْجَنَّةِ بَابًا يُقَالُ لَهُ الرَّيَّانُ ، يَدْخُلُ مِنْهُ الصَّائِمُونَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ ، لاَ يَدْخُلُ مِنْهُ أَحَدٌ غَيْرُهُمْ يُقَالُ أَيْنَ الصَّائِمُونَ فَيَقُومُونَ ، لاَ يَدْخُلُ مِنْهُ أَحَدٌ غَيْرُهُمْ ، فَإِذَا دَخَلُوا أُغْلِقَ ، فَلَمْ يَدْخُلْ مِنْهُ أَحَدٌ
Artinya, “Sesungguhnya di surga ada suatu pintu yang disebut “ar rayyan“. Orang-orang yang berpuasa akan masuk melalui pintu tersebut pada hari kiamat. Selain orang yang berpuasa tidak akan memasukinya. Nanti orang yang berpuasa akan diseru, “Mana orang yang berpuasa.” Lantas mereka pun berdiri, selain mereka tidak akan memasukinya. Jika orang yang berpuasa tersebut telah memasukinya, maka akan tertutup dan setelah itu tidak ada lagi yang memasukinya” (HR. Bukhari dan Muslim).