Tenaga Kerja Banyak dibutuhkan di Luar Negeri, Menteri P2MI: Ini Bisa Mengurangi Pengangguran Dalam Negeri

Jumat, 20 Desember 2024 - 08:10 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Gambar Tenaga Kerja Banyak dibutuhkan di Luar Negeri, Menteri P2MI: Ini Bisa Mengurangi Pengangguran Dalam Negeri (Sumber foto: Sigit/Frensia.Id)

Gambar Tenaga Kerja Banyak dibutuhkan di Luar Negeri, Menteri P2MI: Ini Bisa Mengurangi Pengangguran Dalam Negeri (Sumber foto: Sigit/Frensia.Id)

Frensia.Id- Tenaga kerja asal Indonesia banyak dibutuhkan di luar negeri. Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI), Abdul Kadir Karding ungkap, hal tersebut bisa mengurangi pengangguran di dalam negeri.

Berdasarkan data pada tahun 2023, permintaan untuk mengirimkan tenaga kerja keluar negara mencapai 1,35 juta orang. Namun dari 1,35 juta job order yang ditawarkan, hingga kini Indonesia baru bisa memenuhi 287 permintaan.

“Ya jadi kita ini setahun ini, kemarin itu data yang ada job order yang ditawarkan itu ada 1,35 juta. Kita baru bisa menuhin 287 ribu, masih ada peluang 1 juta lebih,” katanya usai membuka kegiatan Sosialisasi penempatan dan P2MI di RS Bina Sehat Jember, Jumat (20/12/2024).

Menurut Abdul Kadir Karding, peluang yang masih sebanyak itu bisa menjadi upaya untuk mengurangi pengangguran di dalam negeri. “Oleh karena itu menurut saya ini peluang untuk mengurangi pengangguran dalam negeri,” tuturnya menambahkan.

Selain mengurangi pengangguran, juga ada transfer pengetahuan yang bisa didapatkan. Sekaligus remitansi devisa dari pekerja migran Indonesia yang sangat besar hingga mencapai Rp227 triliun. Sumber devisa terbesar kedua setelah migas.

Baca Juga :  Kabar Gembira Bagi Pengguna Motor Listrik, United E-Motor Hadir di Jember

“Yang kedua kita transfer knowledge juga bagus. Sehingga yang keempat remittance devisa dari PMI itu totalnya 227 triliun, nomor 2 terbesar setelah migas,” terangnya.

Menteri P2MI juga menjelaskan bahwa salah satu faktor negara luar memberikan banyak job order kepada Indonesia karena memang mereka membutuhkan tenaga kerja produktif. Sebut saja Jepang, negara yang penduduknya memiliki kecenderungan untuk tidak memiliki anak.

Hal itu menjadi latar belakang dibutuhkannya pekerja dari luar. Selain Jepang, negara-negara seperti Uni Emirat Arab, Malaysia, Hong Kong, Taiwan, dan beberapa negara Eropa juga membuka banyak peluang kerja bagi pekerja Indonesia.

Selain hal di atas, orang Indonesia dikenal sopan dan memiliki etos kerja yang baik. Mereka juga tidak kaku soal jam kerja.

“Orang Indonesia itu dikenal sopan dan pekerja keras. Kalau ada tugas tambahan seperti mencuci mobil di luar tugas utamanya sebagai tukang masak, mereka pasti mau. Berbeda dengan pekerja dari Filipina, yang biasanya sangat ketat soal jam kerja,” jelasnya.

Baca Juga :  Menyelami Makna Dialog  Nabi Ibrahim dan Ismail

Seperti diketahui, masih banyak peluang kerja yang belum terpenuhi di luar negara. Dengan adanya Kementerian P2MI diharapkan bisa memenuhi kebutuhan tenaga kerja dari luar negeri tersebut.

Dari itu, P2MI gencar memberikan sosialisasi kepada masyarakat, upaya memperbanyak lembaga pelatihan tenaga kerja migran. Dengan pelatihan, muncul tenaga kerja profesional yang dibutuhkan dan bisa didistribusikan ke negara yang membutuhkan.

Karding juga mengapresiasi Rumah Sakit (RS) Bina Sehat Jember yang rutin mengirimkan tenaga medis ke negara Timur Tengah. Tahun ini RS Bina Sehat Jember mengirimkan 26 tenaga medis ke Arab Saudi.

Tenaga medis akan diberangkatkan ke negara tujuan Januari 2025 mendatang. Menteri P2MI berharap RS Bina Sehat bisa menjadi percontohan.

“Semoga RS Bina Sehat ini menjadi percontohan. Kedepan memang perlu adanya penambahan lembaga pelatihan tenaga kerja migran,” ujarnya.

Follow WhatsApp Channel frensia.id untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Baca Lainnya

Menyelami Makna Dialog  Nabi Ibrahim dan Ismail
Simbolisasi Ibadah Kurban, Gus Aab: Sembelihlah Hawa Nafsunya!
Dari Idul Fitri hingga Idul Adha: Agama Tak Pernah Lupa Kemanusiaan
Ragam Ukuran Kemampuan Berqurban: Telaah Lintas Mazhab
Peringati Hari Pancasila, DPC PDIP Jember Gelar Upacara
Sambutan Menteri Agama Di Pelantikan PPPK, Berharap Ada Kesadaran Eko-Teologi Bersama
Dalam Pelantikan PPPK Kemenag, Ketua Umum Korpri Ingatkan Konflik India-Pakistan
Konkoorcab PMII Jatim, Sahabat Lisa jadi Calon Pertama yang Mendaftar Ketua KOPRI

Baca Lainnya

Jumat, 6 Juni 2025 - 18:20 WIB

Menyelami Makna Dialog  Nabi Ibrahim dan Ismail

Jumat, 6 Juni 2025 - 07:25 WIB

Simbolisasi Ibadah Kurban, Gus Aab: Sembelihlah Hawa Nafsunya!

Kamis, 5 Juni 2025 - 20:46 WIB

Dari Idul Fitri hingga Idul Adha: Agama Tak Pernah Lupa Kemanusiaan

Senin, 2 Juni 2025 - 07:00 WIB

Peringati Hari Pancasila, DPC PDIP Jember Gelar Upacara

Senin, 26 Mei 2025 - 21:30 WIB

Sambutan Menteri Agama Di Pelantikan PPPK, Berharap Ada Kesadaran Eko-Teologi Bersama

TERBARU

Religia

Menyelami Makna Dialog  Nabi Ibrahim dan Ismail

Jumat, 6 Jun 2025 - 18:20 WIB