Frensia.id – Kondisi terkini harga bahan pokok di wilayah Provinsi Jawa Timur cenderung stabil. Namun, adanya lonjakan harga pada cabai merah keriting yang menjadi pengecualian.
Hal itu diungkap Pejabat (Pj) Gubernur Jawa Timur, Adhy Karyono usai menghadiri simulasi program Makan Sehat Bergizi Gratis yang diselenggarakan Gerakan Pramuka di Kabupaten Jember.
“Saya bersama menteri perdagangan keliling setiap pagi, kemudian didapati bahwa untuk Jawa Timur saat ini sangat stabil, seluruh produk sembako tidak ada yang melebihi HET (Harga Eceran Tertinggi, Red) kecuali cabe merah keriting,” katanya, Rabu (8/1/2025).
Dirinya menjelaskan alasan di balik meroketnya harga cabai keriting, akibat musim hujan yang akhir-akhir ini terjadi di wilayah Jawa Timur.
“Karena ini memang musim hujan, rontok, panen belum semua, sebentar lagi juga akan masuk masa akan tumbuh kembali,” ujarnya.
Kendati demikian, capaian tersebut dinilai luar biasa setelah beberapa bulan berlalu, dengan mengacu pada indeks inflasi yang berada di kisaran 0,26 persen hingga 0,41 persen dalam tiga bulan terakhir. Angka tersebut, lanjut Adhy Karyono, jauh di bawah nasional.
Lebih lanjut, Adhy juga menyinggung terkait program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dimungkinkan akan menjadi penyumbang meningkatkan permintaan bahan pokok, pasti akan terpenuhi.
Adhy Karyono optimis, karena Jawa Timur merupakan sentra bagi beberapa bahan, seperti telur, ayam, daging, hingga beras. “Untuk menjaga ini maka, bersamaan kami hasil ratas itu adalah, untuk supaya bagaimana percepatan penambahan lahan tanam padi dan jagung,” jelasnya.
Selain itu, ia mengaku irigasi yang mumpuni, akan mampu menunjang produksi padi. Terkait pupuk dan bibit, ia mengaku tidak menjadi kendala lagi di Jawa Timur.
“Dan kita juga akan mengurangi impor gula dengan garam, maka akan swadaya. Ini akan kita pandu, harganya akan bagus, petani akan bagus, nilainya juga bagus, tinggal menjaga porsi stok kita,” pungkasnya.
Oleh karena itu, untuk menjaga kestabilan, ia menekankan pada koordinasi bersama stakeholder terkait, sehingga upaya mewujudkan swasembada pangan, bisa tetap menjaga laju inflasi.