Frensia.id – Komunitas Muslim di Wonoboyo, Bondowoso, mendapat apresiasi luas karena dianggap paling tanggap dalam membantu korban banjir bandang yang melanda desa tersebut.
Bencana alam yang terjadi secara tiba-tiba itu telah merusak belasan rumah dan membuat warga terpaksa mengungsi. Dalam situasi genting tersebut, berbagai komunitas dan organisasi sosial bergerak cepat untuk menyalurkan bantuan.
Namun, yang menjadi sorotan adalah peran aktif komunitas filantropi keagamaan. Salah satunya adalah komunitas Makelar Akhirat, yang disebut-sebut sebagai pihak paling cepat dan sigap dalam membantu korban.
Achmad Ahsan Mashuri, warga asli Wonoboyo, menyampaikan rasa syukurnya atas keterlibatan berbagai pihak, terutama komunitas Muslim yang sangat aktif dalam membantu.
“Pemerintah hadir, BPBD hingga tenaga medis dari puskesmas juga turun tangan. Tapi yang paling banyak bergerak adalah komunitas pemuda keagamaan, seperti PMII dan yang paling tanggap adalah komunitas Makelar Akhirat,” ujarnya.
Menurutnya, sejak banjir mulai melanda, komunitas tersebut sudah ada di lokasi untuk memberikan pertolongan.
“Alhamdulillah, mereka ini luar biasa. Bahkan sejak air mulai naik, mereka sudah turun ke lapangan membantu warga yang terdampak. Ini yang membuat mereka paling cepat dibandingkan yang lain,” tambahnya.
Achmad Ahsan Mashuri juga membandingkan respons cepat komunitas ini dengan lembaga pemerintah.
Menurutnya, prosedur yang berbeda menjadi salah satu alasan mengapa komunitas keagamaan bisa lebih gesit dalam memberikan bantuan.
“Kalau instansi pemerintah, tentu ada prosedur dan tahapan yang harus dilalui, seperti survei dan pendataan. Sedangkan komunitas ini langsung bergerak tanpa birokrasi yang panjang,” jelasnya.
Selain komunitas Makelar Akhirat, organisasi pemuda Islam lainnya seperti PMII juga turut serta dalam aksi kemanusiaan ini. Mereka membantu dalam distribusi makanan, pakaian, serta keperluan lain bagi para korban.
Respons cepat komunitas Muslim ini mendapatkan apresiasi luas dari masyarakat. Mereka dinilai tidak hanya membantu secara materi, tetapi juga memberikan dukungan mental kepada para korban.
Kehadiran mereka di tengah warga yang terdampak memberikan rasa nyaman dan harapan di tengah situasi sulit.
Meski demikian, Achmad Ahsan Mashuri tetap mengakui bahwa pemerintah dan lembaga resmi telah berusaha semaksimal mungkin dalam membantu warga.
“Tentu semua bantuan dari berbagai pihak sangat kami syukuri. Pemerintah sudah berupaya sebaik mungkin, dan komunitas filantropi keagamaan juga memberikan kontribusi yang luar biasa. Semua ini adalah bentuk kepedulian yang patut diapresiasi,” tutupnya.