Frensia.id – Sukatani akhirnya masuk dalam catatan sejarah kelam pencekalan pemerintah dalam dunia musik tanah air.
Band punk asal Purbalingga ini menjadi sorotan setelah lagu mereka yang bertajuk “Bayar-Bayar-Bayar” dianggap kontroversial karena menyentil isu-isu sensitif.
Sukatani pun kini bergabung dengan deretan musisi legendaris yang karyanya pernah dicekal karena dianggap provokatif dan mengancam stabilitas sosial.
Kritik terhadap pemerintah dan isu sosial memang kerap disuarakan lewat musik. Banyak musisi yang memilih jalur ini untuk menyampaikan aspirasi mereka.
Namun, tidak semua pihak dapat menerima kritikan tersebut, sehingga berujung pada pencekalan. Berikut adalah daftar musisi tanah air yang karyanya pernah dicekal pemerintah:
1. Bimbo
Bimbo dikenal sebagai grup musik yang sering membawakan lagu-lagu bernuansa religius dan sosial. Namun, pada era 70-an, mereka sempat mengalami pencekalan akibat lagu “Tante Sun”.
Lagu ini dianggap menyindir istri-istri pejabat yang gemar berfoya-foya. Meski bernada satire, lagu ini dinilai terlalu tajam dan akhirnya dilarang beredar di pasaran.
2. Koes Bersaudara
Siapa yang tak kenal Koes Bersaudara? Grup musik legendaris yang menjadi pelopor musik pop Indonesia ini pernah merasakan dinginnya sel penjara akibat kecintaannya pada musik Barat.
Pada periode 1959-1967, Presiden Soekarno melarang keras musik Barat yang dianggap sebagai bentuk imperialisme budaya.
Koes Bersaudara yang saat itu sering membawakan lagu The Beatles dan Elvis Presley akhirnya ditahan karena dianggap melanggar kebijakan anti-Barat.
3. Elpamas
Elpamas adalah grup rock yang dikenal dengan lirik-liriknya yang kritis terhadap isu sosial. Pada tahun 1983, mereka merilis lagu “Pak Tua” yang menyinggung seseorang yang sudah tua namun enggan pensiun.
Lagu ini dianggap sebagai sindiran terhadap Presiden Soeharto yang saat itu sudah lama berkuasa. Akibatnya, video musik “Pak Tua” dilarang tayang di televisi, dan Elpamas pun mengalami kesulitan untuk tampil di acara-acara musik.
4. Iwan Fals
Iwan Fals adalah ikon musik balada yang selalu lantang menyuarakan kritik sosial dan politik. Pada tahun 1984, lagunya yang berjudul “Mbak Tini” sempat dicekal karena dianggap menyindir penguasa.
Tak hanya itu, beberapa lagu lainnya seperti “Bongkar” dan “Surat Buat Wakil Rakyat” juga sempat mendapatkan tekanan karena dianggap provokatif.
Meski begitu, karya-karya Iwan Fals tetap hidup di hati para penggemarnya dan menjadi suara perlawanan bagi rakyat kecil.
5. Slank
Slank, grup band yang identik dengan musik rock dan lirik yang lugas, pernah mengalami pencekalan pada tahun 2008. Lagu mereka yang berjudul “Gosip Jalanan” dianggap terlalu vokal dalam mendukung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Lagu ini menyindir para koruptor dan mengkritisi oknum pejabat yang menyalahgunakan wewenang. Akibatnya, Slank sempat kesulitan mendapatkan izin manggung di beberapa daerah.
6. Sukatani
Kini, giliran Sukatani yang merasakan tekanan atas kebebasan berekspresi. Lagu “Bayar-Bayar-Bayar” dari band punk asal Purbalingga ini menyuarakan kritik terhadap penyalahgunaan wewenang, ketidakadilan hukum, dan reformasi di tubuh Polri.
Dengan lirik yang tajam dan lantang, Sukatani berhasil menggugah perhatian publik.
Namun, keberanian mereka dalam menyuarakan kritik sosial berujung pada dugaan intimidasi oleh pihak kepolisian. Isu ini menjadi perbincangan hangat di media sosial dan memicu reaksi keras dari komunitas musik dan aktivis kebebasan berekspresi.
Mereka menilai tindakan intimidasi tersebut melanggar hak masyarakat untuk menyampaikan kritik secara terbuka.
Pemerintah sendiri menyatakan bahwa kebebasan berekspresi tetap dijamin oleh undang-undang, asalkan tidak melanggar batasan yang sudah ditetapkan.
Meski begitu, kasus yang menimpa Sukatani menunjukkan bahwa ruang untuk menyampaikan kritik melalui musik masih sangat terbatas di Indonesia.