Zakat dan Tuhan yang Maha Cemburu

Kamis, 27 Maret 2025 - 18:34 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Frensia.id – Dalam hidup ini, kita sering kali terjebak dalam ilusi kepemilikan. Kita mengira bahwa rumah, kendaraan, tabungan, bahkan dunia ini adalah milik kita sepenuhnya. Padahal, semua itu hanyalah titipan. Besok lusa, kalau Tuhan berkehendak, segalanya bisa lenyap begitu saja.

Islam, sebagai ajaran yang mengatur kehidupan manusia dari perkara paling besar sampai urusan remeh seperti cara masuk kamar mandi, juga mengatur bagaimana kita memperlakukan harta. Salah satu caranya adalah dengan zakat.

Dalam salah satu hadis, Rasulullah bersabda bahwa Allah itu Maha Cemburu. Tentu bukan dalam arti seperti manusia yang mudah terbakar cemburu karena urusan asmara. Kecemburuan Tuhan adalah ketika manusia terlalu mencintai sesuatu selain Dia—terutama jika itu berupa dunia dan segala isinya.

Harta, bagi sebagian orang, bukan sekadar alat untuk memenuhi kebutuhan hidup. Ia bisa menjadi identitas, status sosial, bahkan sumber kekuasaan. Orang yang terlalu lekat dengan harta akan melihat dunia ini hanya dari kacamata untung dan rugi. Maka, lahirlah sifat kikir, rakus, dan ketidakpedulian pada sesama.

Di sinilah zakat hadir. Ia seperti tamparan halus dari Tuhan, mengingatkan kita bahwa harta itu bukan milik mutlak kita. Sebagian dari harta yang kita kumpulkan ada hak orang lain—hak orang miskin, anak yatim, dan mereka yang membutuhkan.

Baca Juga :  Wakil Rakyat Dan Negara Suka-suka

Zakat sebagai Sarana Melepaskan Keterikatan

Ada satu konsep dalam dunia tasawuf yang sering dibahas para kiai: zuhud. Zuhud bukan berarti meninggalkan dunia dan hidup miskin. Bukan pula berarti anti-kemewahan. Zuhud adalah ketika seseorang memiliki sesuatu, tapi hatinya tidak bergantung pada itu.

Orang yang zuhud bisa punya banyak uang, tapi uang itu tidak menguasai hatinya. Orang yang zuhud bisa punya rumah mewah, tapi ia tidak menjadikan rumah itu sebagai simbol kesombongan. Nah, zakat adalah latihan untuk mencapai keadaan ini.

Saat seseorang dengan ikhlas mengeluarkan zakat, ia sedang melatih jiwanya untuk tidak diperbudak harta. Ia sedang membersihkan hatinya dari kerakusan dan egoisme. Zakat mengajarkan bahwa dunia ini hanya tempat singgah sementara, dan yang benar-benar berharga bukanlah apa yang kita kumpulkan, melainkan apa yang kita berikan.

Mengendalikan Harta, Mengendalikan Diri

Dalam filsafat Stoikisme, ada satu ajaran yang menarik: kita tidak bisa mengendalikan dunia luar, tetapi kita bisa mengendalikan diri sendiri. Kekayaan, kedudukan, bahkan umur kita adalah hal-hal yang tidak sepenuhnya bisa kita atur. Tapi bagaimana kita bersikap terhadap semua itu? Nah, itu ada di tangan kita.

Baca Juga :  Masih Tabung Gas LPG

Zakat adalah cara Islam mengajarkan konsep ini. Orang yang tidak mau berzakat sejatinya bukan sekadar pelit, tapi juga takut kehilangan kendali atas hartanya. Sebaliknya, orang yang ringan tangan dalam berbagi adalah mereka yang telah menaklukkan rasa takutnya sendiri.

Pada akhirnya, zakat bukan hanya tentang angka atau persen. Ia adalah soal mentalitas, soal sejauh mana kita berani melepas apa yang bukan benar-benar milik kita. Tuhan yang Maha Cemburu ingin kita mencintai-Nya sepenuhnya, tanpa ada berhala duniawi di hati kita.

Jadi, ketika tiba waktunya mengeluarkan zakat, jangan hanya pikirkan kewajiban. Pikirkan juga bahwa kita sedang melatih jiwa, sedang melepaskan beban dunia, dan sedang menang dalam pertarungan melawan diri sendiri. Karena pada akhirnya, yang kita bawa mati bukan jumlah saldo di rekening, tapi sejauh mana kita mampu menata hati.

Follow WhatsApp Channel frensia.id untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Baca Lainnya

Takbir Melawan Korupsi
Mudik, Kekayaan Spiritual dan Kekayaan Ekonomi
Bayang-Bayang Orde Baru dan Nir-Empati Komunikasi di Kepresidenan
Wakil Rakyat Dan Negara Suka-suka
Puasa Kuasa
Mereguk Sahur, Meneguk Cahaya Ramadhan
Viral RUU TNI, Ternyata Munir Juga Menolak Militerisme
Gaji Melimpah! Banyak Profesor Kampus Tak Bernyali di Ruang Publik
Tag :

Baca Lainnya

Senin, 31 Maret 2025 - 10:50 WIB

Takbir Melawan Korupsi

Minggu, 30 Maret 2025 - 19:33 WIB

Mudik, Kekayaan Spiritual dan Kekayaan Ekonomi

Sabtu, 29 Maret 2025 - 04:48 WIB

Bayang-Bayang Orde Baru dan Nir-Empati Komunikasi di Kepresidenan

Kamis, 27 Maret 2025 - 18:34 WIB

Zakat dan Tuhan yang Maha Cemburu

Sabtu, 22 Maret 2025 - 18:50 WIB

Wakil Rakyat Dan Negara Suka-suka

TERBARU

Ilustrasi Silaturahim Saat Lebaran (Sumber: Generated AI)

Educatia

Lima Jawaban Elegan Untuk Pertanyaan Sensitif Saat Lebaran

Selasa, 1 Apr 2025 - 08:23 WIB

Kolomiah

Takbir Melawan Korupsi

Senin, 31 Mar 2025 - 10:50 WIB

Gambar Mudik, Kekayaan Spiritual dan Kekayaan Ekonomi (Sumber: Grafis Frensia)

Kolomiah

Mudik, Kekayaan Spiritual dan Kekayaan Ekonomi

Minggu, 30 Mar 2025 - 19:33 WIB