Menakar Kepemimpinan Sai Yusuf: PMII Berperan, Jawa Timur Berperadaban

Selasa, 27 Mei 2025 - 16:25 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Moh. Sai Yusuf - Bakal Calon Ketua PKC PMII Jawa Timur

Moh. Sai Yusuf - Bakal Calon Ketua PKC PMII Jawa Timur

Frensia.id – Konferensi Koordinator Cabang (Konkoorcab) Pengurus Koordinator Cabang Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PKC PMII) Jawa Timur ke-XXV hadir di tengah krusialnya momentum peralihan kepemimpinan organisasi kader terbesar di lingkungan Nahdliyyin ini.

Di tengah gempuran zaman yang ditandai dengan disrupsi teknologi, tantangan geopolitik, serta krisis kepercayaan publik terhadap institusi, Konkoorcab bukan hanya panggung elektoral lima tahunan, melainkan juga instrumen penting untuk menegaskan arah dan nilai-nilai perjuangan organisasi.

Dalam momen regenerasi ini, munculnya figur Moh. Sai Yusuf sebagai salah satu bakal calon Ketua PKC PMII Jawa Timur patut dicermati secara kritis dan objektif. Ia bukan hanya membawa kredensial sebagai mantan Ketua Umum PC PMII Kota Malang, tetapi juga memikul gagasan yang menandai semangat perubahan struktural dan kultural dalam tubuh PMII. Dengan mengusung visi “PMII Berperan, Jawa Timur Berperadaban”, Sai Yusuf menawarkan narasi baru tentang arah gerakan kaderisasi yang lebih kontekstual dan partisipatif.

Riwayat Kepemimpinan: Malang sebagai Poros Pembentukan Karakter

Moh. Sai Yusuf menapaki tangga kepemimpinan PMII melalui jalur kaderisasi yang kuat dan konsisten. Sebagai Ketua Umum PC PMII Kota Malang, ia dikenal memiliki karakter kepemimpinan yang kolaboratif, komunikatif, dan terbuka terhadap dinamika pemikiran di kalangan kader.

Di bawah kepemimpinannya, PC PMII Malang tidak hanya memperkuat konsolidasi internal, tetapi juga aktif menyuarakan berbagai isu keumatan dan kebangsaan.

Malang sendiri sebagai kota pendidikan dan kota budaya, memiliki atmosfer yang subur untuk pertumbuhan intelektual dan militansi kader. Hal ini memberikan Sai Yusuf ruang strategis untuk mengeksplorasi berbagai pendekatan gerakan: dari penguatan tradisi akademik, advokasi sosial, hingga pengelolaan dinamika internal organisasi. Ia turut mendorong pengarusutamaan isu-isu transformasi digital, literasi media, hingga penguatan jejaring alumni sebagai sumber daya sosial yang strategis.

Visi “PMII Berperan, Jawa Timur Berperadaban”: Antara Imajinasi Sosial dan Konkritisasi Gerakan

Visi “PMII Berperan, Jawa Timur Berperadaban” yang dikedepankan Sai Yusuf bukanlah sekadar slogan normatif. Frasa tersebut merupakan artikulasi dari imajinasi sosial yang ingin mengangkat posisi PMII dari sekadar organisasi kader menjadi aktor strategis dalam proses pembangunan peradaban daerah. Kata “berperan” mencerminkan semangat proaktif dan kehadiran aktif PMII dalam seluruh sektor kehidupan sosial-politik, pendidikan, kebudayaan, hingga isu-isu kemanusiaan.

Baca Juga :  Satgas Pangan Unit Tipidter Polres Jember Sidak Pasar dan Gudang Beras

Sementara itu, istilah “berperadaban” menunjukkan orientasi jangka panjang yang mengarah pada pemajuan nilai-nilai humanisme, keadilan sosial, serta integrasi moralitas dalam kehidupan publik. Dalam konteks Jawa Timur sebagai wilayah yang kaya akan kompleksitas sosial dan warisan budaya, visi ini mengindikasikan perlunya PMII menjadi katalisator transformasi sosial yang berbasis nilai, bukan sekadar reaktif terhadap isu sesaat.

Kepemimpinan Transformatif: Menjawab Tantangan Struktural dan Kultural PMII

PMII sebagai organisasi kader memiliki dua tantangan utama: tantangan struktural dan tantangan kultural. Tantangan struktural meliputi persoalan regenerasi yang stagnan, birokratisasi organisasi, dan lemahnya konsolidasi lintas cabang.

Sementara itu, tantangan kultural mencakup krisis orientasi gerakan, dominasi politik transaksional dalam proses kaderisasi, serta absennya semangat kritis di kalangan kader.

Dalam berbagai kesempatan, Sai Yusuf menunjukkan sensitivitasnya terhadap tantangan-tantangan ini. Ia mengedepankan pentingnya restrukturisasi pola koordinasi antar-cabang dan zona wilayah untuk menguatkan konsolidasi ide dan gerakan.

Selain itu, ia juga mendorong upaya digitalisasi data kader, pelatihan kader berbasis kompetensi strategis, serta pembukaan ruang-ruang diskusi ideologis dan kultural untuk memperkuat basis gerakan berbasis nilai.

Partisipasi Alumni dan Solidaritas Generasional

Momentum pendaftaran Sai Yusuf yang didampingi oleh puluhan kader aktif dan alumni PC PMII Kota Malang menjadi penanda penting bahwa proses kaderisasi yang dilaluinya tidak semata-mata bersifat administratif, melainkan memiliki kekuatan afeksi dan ideologis.

Kehadiran alumni dalam barisan pendukungnya mencerminkan keterhubungan lintas generasi yang sehat dan produktif. Dalam konteks PMII, relasi antara kader dan alumni harus dikelola secara proporsional: sebagai mitra strategis, bukan dominasi struktural.

Dalam visi Sai Yusuf, partisipasi alumni akan difungsikan sebagai jejaring sosial dan sumberdaya yang memperkaya gerakan, baik melalui kolaborasi proyek sosial, pendampingan program kaderisasi, maupun koneksi strategis ke sektor-sektor profesional. Ini merupakan salah satu bentuk dari pendekatan transformatif yang tidak hanya melihat kader sebagai “hasil,” tetapi juga sebagai “agen” perubahan.

Baca Juga :  Bupati Jember Muhammad Fawait Berikan Beasiswa Pendidikan ke Anak Guru Ngaji

Harapan Baru: Membawa PMII dari Ruang Wacana ke Ranah Aksi

PMII Jawa Timur sebagai salah satu koordinator cabang terbesar di Indonesia, memiliki tanggung jawab historis dan moral yang besar. Dalam sejarahnya, PMII Jatim pernah menjadi pusat gagasan progresif, penghasil kader kritis, dan pelopor perlawanan terhadap ketidakadilan sosial.

Namun dalam beberapa tahun terakhir, dinamika tersebut mengalami stagnasi. Terjadi fragmentasi gerakan, melemahnya inisiatif intelektual, dan menguatnya pragmatisme politik dalam organisasi.

Visi dan komitmen Sai Yusuf berupaya menjawab tantangan tersebut dengan mengangkat kembali semangat keberperanan PMII dalam konteks sosial yang aktual. Ia menawarkan pendekatan baru yang menyinergikan kapasitas struktural, kekuatan kultural, dan keberanian politik untuk menjadikan PMII sebagai organisasi yang berani tampil di ruang publik dengan gagasan yang jelas, agenda yang konkret, dan moralitas yang konsisten.

Penutup: Estafet Kepemimpinan yang Mengakar dan Mencakar

Kontestasi Konkoorcab PKC PMII Jawa Timur ke-XXV bukan hanya ajang mencari pemimpin formal, melainkan momen sakral untuk menentukan arah masa depan organisasi. Dalam konteks tersebut, figur Sai Yusuf menghadirkan tawaran yang menarik: kepemimpinan yang mengakar pada tradisi intelektual dan kaderisasi, namun juga mencakar—berani menggagas perubahan, mengeksekusi ide-ide baru, dan melibatkan seluruh elemen organisasi dalam kerja kolektif yang terukur.

Visi “PMII Berperan, Jawa Timur Berperadaban” harus dimaknai sebagai ajakan untuk mengembalikan PMII pada akar historisnya—yakni sebagai gerakan intelektual, moral, dan sosial yang tidak pernah takut berpihak kepada kebenaran. Dalam makna inilah, estafet kepemimpinan bukan sekadar alih struktur, melainkan kontinuitas nilai dan penegasan kembali bahwa kaderisasi PMII bukan untuk kekuasaan, melainkan untuk kemaslahatan umat dan bangsa. (*)

Penulis : Mochammad Samsi Ridwan

Follow WhatsApp Channel frensia.id untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Baca Lainnya

Rapat Paripurna Pemkab dan DPRD Banyuwangi Pastikan Tidak Ada Kenaikan Tarif PBB
Kejari Periksa Wakil Ketua DPRD Jember Dugaan Kasus Korupsi Sosperda Rp 5,6 M
Parodi Anak SD Manggul Ghulu’en: Cerita dan Asa Tembakau Madura
Kejari Jember Mulai Periksa Bidik Tersangka Kasus Sosperda
Harjabo 206: Jalanan Bondowoso Disulap Jadi Panggung Budaya Pelajar
Fraksi PPP DPRD Jember Sebut Reaktivasi Bandara Notohadinegoro Bisa Dongkrak Sektor Wisata-Ekonomi Lokal
Tanggapan Fraksi PKB DPRD Jember tentang Reaktivasi Bandara Notohadinegoro
Ribuan Maba UIN KHAS Jember Ikuti PBAK 2025, Usung Tema Ekoteologi

Baca Lainnya

Kamis, 21 Agustus 2025 - 05:52 WIB

Rapat Paripurna Pemkab dan DPRD Banyuwangi Pastikan Tidak Ada Kenaikan Tarif PBB

Rabu, 20 Agustus 2025 - 22:25 WIB

Kejari Periksa Wakil Ketua DPRD Jember Dugaan Kasus Korupsi Sosperda Rp 5,6 M

Rabu, 20 Agustus 2025 - 05:32 WIB

Parodi Anak SD Manggul Ghulu’en: Cerita dan Asa Tembakau Madura

Selasa, 19 Agustus 2025 - 21:33 WIB

Kejari Jember Mulai Periksa Bidik Tersangka Kasus Sosperda

Selasa, 19 Agustus 2025 - 15:58 WIB

Harjabo 206: Jalanan Bondowoso Disulap Jadi Panggung Budaya Pelajar

TERBARU

Ilustrasi Bulan Safar

Educatia

Rabo Wekasan: Antara Tradisi, Doa, dan Catatan Ilmiah

Rabu, 20 Agu 2025 - 06:14 WIB