Frensia.Id- Komisi C DPRD Jember genjot percepatan proyek perbaikan Jalur Gumitir Jember–Banyuwangi. Mereka berharap pekerjaan dapat selesai sebelum target resmi 24 September 2025, demi memperlancar arus lalu lintas dan mendukung perekonomian warga.
Sekretaris Komisi C DPRD Jember, David Handoko Seto, menyampaikan bahwa pihaknya bersama perwakilan PU Bina Marga dan Dinas Perhubungan sudah meninjau langsung progres di lapangan. Menurutnya, proses pemasangan bored pile hampir rampung meskipun ada tambahan titik pekerjaan.
“Awalnya ada 55 titik, sekarang bertambah menjadi 60. Walaupun ada penambahan, kami minta pelaksana tetap berkomitmen menyelesaikan tepat waktu, bahkan kalau bisa lebih cepat,” katanya, Jumat (15/08/2025).
Lebih lanjut , David menilai percepatan ini penting karena Jalur Gumitir adalah jalur vital logistik. Selain itu juga berperan penting dalam sektor pariwisata dan mobilitas harian masyarakat.
“Kami berharap nanti pada tanggal 24 sudah tidak ada sistem buka-tutup jalan. Kalau bisa langsung dibuka sepenuhnya. Pekerjaan tambahan seperti aksesori jalan bisa dilakukan setelahnya,” ujarnya.
David juga menyoroti titik kedua proyek yang kini mulai dikerjakan setelah mendapatkan anggaran pusat. Kata dia, DPRD Jember akan terus mengawasi dan memastikan koordinasi antarinstansi berjalan baik.
“Kami melihat pelaksana bekerja maksimal, bahkan sampai lembur setiap hari. Semoga sebelum 24 September Jalur Gumitir sudah normal kembali,” paparnya.
Selain itu, Anggota Komisi C DPRD Jember, Agung Budiman, menegaskan pentingnya menjaga spesifikasi dan kualitas material.
“Kami mendorong agar spesifikasi tidak dikurangi dan kualitas tetap terjaga sehingga kondisi jalan tetap baik,” ungkapnya.
Politisi dari Partai Golkar itu juga menambahkan, bahwa pengecoran beton nantinya harus melalui uji mutu dan tes laboratorium sesuai spesifikasi.
“Mudah-mudahan apa yang tercantum dalam dokumen penawaran dan lelang benar-benar sesuai pelaksanaan di lapangan,” tambahnya.
Sementara itu, pelaksana proyek dari PT Rajendra Pratama Jaya, Andre Pandora, menyebut dari 55 titik awal bored pile, 53 titik telah selesai.
“Kemarin ada tambahan 5 titik bored pile dengan kedalaman 27 meter. Jam kerja mulai pukul 08.00 pagi hingga malam, dan rata-rata kami lembur sampai pukul 01.00 atau 02.00 WIB dini hari,” ucapnya.
Untuk mempercepat pekerjaan, awalnya hanya satu alat bored pile, kini ditambah satu unit besar serta peralatan XAPC 201 dan XAPC 781.
Meski per 8 Agustus progres baru 27 persen, pekerjaan bertambah karena adanya longsor baru sepanjang 109 meter di luar rencana awal.
“Kami upayakan percepatan semaksimal mungkin. Kendalanya, lokasi pekerjaan berada di jurang dan tebing curam. Saat hujan, alat berat harus dipindahkan ke tempat aman untuk mencegah longsor,” pungkasnya.