Frensia.id-Surat cinta untuk Milena merupakan kumpulan dari lembaran-lembaran surat yang ditulis oleh Franz Kafka. Diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia oleh Anton Kurnia dan diterbitkan pertama kali pada September 2025 oleh Divapress.
Buku yang berisi surat-surat ini menjadi penting untuk menyelami ruang batin paling intim dari penulis kenamaan kelahiran Praha ini.
Lewat suratnya tersebut pembaca akan menemukan Kafka dalam kapasitasnya yang paling manusiawi. Sosok yang rapuh, terkoyak-koyak oleh rindu, kegelisahan yang tak pernah terobati, gairah yang tak pernah menemukan tepi hingga akhirnya ajal menjemput.
Oleh karena itu, kalimat demi kalimat yang menjelma berlembar-lembar surat tersebut tidak lain merupakan sebuah kejujuran dan ketulusan tanpa adanya tedeng aling-aling apapun, tentang perasaannya kepada perempuan bernama Milena Jesenska.
Milena merupakan seorang penerjemah karya-karya dari penulis novel Metamorfosis ini. Interaksi pertama terjadi ketika Milena meminta izin kepada Kafka untuk menerjemahkan salah satu cerpennya yang berjudu “Sang Juru Api” ke dalam bahasa Ceko untuk dimuat di sebuah koran Praha.
Sejak itu, hubungan antara keduanya berlangsung dan menjadi semakin intens. Korespondensi antara Kafka dan Milena dimulai dari tahun 1920 hingga 1923. Saat Kafka menemukan seorang yang mampu mengisi ruang hatinya. Ironisnya, Milena telah bersuami.
Hubungan yang terbilang singkat dan berjarak tersebut, Kafka bermukim di Praha sedangkan Milena tinggal bersama suaminya di Wina, hanya menggunakan media surat. Antara tahun 1920, sebagai awal perjumpaan, hingga Kafka meninggal dunia pada tahun 1924, pernah berjumpa hanya dua kali. Empat hari saat di Wina dan kemudian di Gmund.
Anton Kurnia selaku penerjemah, membuat perbedaan gaya bahasa untuk menjelaskan suasana emosional antara keduanya. Pembaca akan mendapati perubahan penggunaan kata ganti dari saya ke aku dan anda ke kau.
Ketika hubungan antara keduanya masih renggang atau berjarak dikarenakan perkenalan yang masih dini maka digunakan kata ganti saya dan anda. Surat semacam ini bisa ditemukan pada halaman-halaman pertama, saat Kafka memulai korespondensi.
Begitu pula saat hubungan keduanya mulai merenggang, maka kata ganti saya dan anda kembali digunakan. Baru ketika hubungan antara keduanya cukup dekat dan akrab digunakan kata ganti kau dan aku.
Sebelum Kafka wafat, ia berwasiat kepada rekannya, Maz Brod agar karya-karyanya yang dititipkan kepada Milena supaya dimusnahkan. Akan tetapi Brod justru menerbitkannya, sehingga menjadikan Kafka tersohor sebagai penulis yang berpengaruh di abad 20.
Buku kumpulan surat-surat Kafka ini sangat penting untuk di telaah. Bukan sekedar untuk meninjau kedalaman bahasa seorang yang sedang di mabuk cinta, melainkan untuk menemukan sebuah kejujuran dalam berkalimat yang benar-benar berasal dari lubuk hati terdalam dari seorang yang berkapasitas sebagai penulis.







