Lakpesdam PCNU Jepara Disebut Pernah Jadi Resolusi Perdamaian Desa

Rabu, 26 Juni 2024 - 15:08 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ilustrasi Lakpesdam PCNU Jepara Disebut Pernah Jadi Resolusi Perdamaian Desa (Sumber: Canva)

Ilustrasi Lakpesdam PCNU Jepara Disebut Pernah Jadi Resolusi Perdamaian Desa (Sumber: Canva)

Lakpesdam NU Jepara is the only institution that has the sympathy of the residents and the Dermolo Government, because it has contributed positively in restoring social harmony between Christian and Islam groups

Frensia.id- Lakepesdam (Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Nahdlatul Ulama) terbukti memiliki peran penting di masyarakat. Salah satunya adalah yang ada di Pengurus Cabang Nahdaltul Ulama’ Kabupaten Jepara.

Tak tanggung-tanggung, hal demikian diakui dalam riset yang disusun oleh Ahmad Saefudin. Ia adalah seorang akademisi dari Universitas Islam Nadlatul Ulama’ Jepara, Indonesia.

Penelitian ini telah disusun dalam bentuk Jurnal. Bahkan telah diterbitkan pada tahun 2019 lalu di Islamic Studies Journal For Sosial Transformastion.

Ia mengemukakan meneliti peran Lakpesdam di Desa Dermolo, sebuah desa di Kecamatan Kembang, Jepara. Desa ini dikatakan pernah dilanda konflik berlatar belakang agama yang melibatkan kelompok Islam dan Kristen.

Baca Juga :  SMART, Tawaran Strategis Prof Hepni, Saat Hadiri Sosialisasi Percepatan Sertifikasi Tanah Wakaf

Gesekan antara kedua kelompok ini semakin memuncak, menciptakan ketegangan yang tampaknya tidak berujung. Ketika Pemerintah Daerah Jepara menghadapi kebuntuan dalam mengurai konflik ini, kehadiran organisasi masyarakat sipil menjadi sangat penting.

Sejak tahun 2014, Lakpesdam NU Jepara telah berupaya keras untuk memadamkan api konflik yang awalnya dipicu oleh perselisihan terkait penggunaan tempat ibadah. Konflik ini ditelitinya denagn menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dan teori resolusi konflik serta pendidikan multikultural.

Katanya, upaya mereka berhasil memetakan empat pola pendidikan multikultural yang efektif. Pola-pola tersebut meliputi pemberdayaan ekonomi, pendekatan keagamaan, pemberdayaan perempuan, dan pemberdayaan kader desa.

Pendekatan ini tidak hanya fokus pada penyelesaian konflik semata, tetapi juga pada penguatan kapasitas masyarakat melalui berbagai program pemberdayaan. Misalnya, pemberdayaan ekonomi membantu warga untuk mandiri secara finansial, sementara pendekatan keagamaan membangun dialog antaragama yang harmonis.

Baca Juga :  Menyelami Makna Dialog  Nabi Ibrahim dan Ismail

Pemberdayaan perempuan memberikan ruang bagi kaum wanita untuk berperan aktif dalam masyarakat, sedangkan pemberdayaan kader desa memastikan bahwa pemimpin-pemimpin lokal terlibat aktif dalam menjaga perdamaian. Hasil dari pendekatan inklusif dan holistik ini cukup berhasil, di mana Lakpesdam NU Jepara menjadi satu-satunya lembaga yang mendapat simpati dari warga dan Pemerintah Dermolo.

Kontribusi positif Lakpesdam Jepara dalam memulihkan kerukunan sosial antara kelompok Kristen dan Islam telah diakui secara luas. Temuan Saefudin ini mengungkap strategi sukses Lakpesdam NU Jepara dan juga memberikan tawaran metodologi alternatif yang bisa direplikasi oleh para pemangku kepentingan dan pembuat kebijakan, seperti Pemerintah Daerah dan Organisasi Perangkat Daerah terkait.

Pola inklusif yang mereka terapkan dinilai cukup efektif sebagai strategi penyelesaian konflik. Dengan kata lain telah membuka jalan bagi perdamaian dan keharmonisan di masyarakat yang beragam.

Follow WhatsApp Channel frensia.id untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Baca Lainnya

Pondok Pesantren Fathur Rahman Gelar Wisuda Kitab Kuning dan Resmikan Cabang MAKTUBA di Jember
Sinergi! Kemenag dan LD PBNU Kuatkan Kesadaran Ekoteologi Melalui Masjid
Tawadhu’! Pengasuh Pesantren Nurul Jadid Bicara Tentang Titel Pendidikannya
SMART, Tawaran Strategis Prof Hepni, Saat Hadiri Sosialisasi Percepatan Sertifikasi Tanah Wakaf
Menyelami Makna Dialog  Nabi Ibrahim dan Ismail
Simbolisasi Ibadah Kurban, Gus Aab: Sembelihlah Hawa Nafsunya!
Dari Idul Fitri hingga Idul Adha: Agama Tak Pernah Lupa Kemanusiaan
Ragam Ukuran Kemampuan Berqurban: Telaah Lintas Mazhab

Baca Lainnya

Senin, 16 Juni 2025 - 19:16 WIB

Pondok Pesantren Fathur Rahman Gelar Wisuda Kitab Kuning dan Resmikan Cabang MAKTUBA di Jember

Sabtu, 14 Juni 2025 - 22:29 WIB

Sinergi! Kemenag dan LD PBNU Kuatkan Kesadaran Ekoteologi Melalui Masjid

Jumat, 13 Juni 2025 - 09:08 WIB

Tawadhu’! Pengasuh Pesantren Nurul Jadid Bicara Tentang Titel Pendidikannya

Rabu, 11 Juni 2025 - 12:27 WIB

SMART, Tawaran Strategis Prof Hepni, Saat Hadiri Sosialisasi Percepatan Sertifikasi Tanah Wakaf

Jumat, 6 Juni 2025 - 18:20 WIB

Menyelami Makna Dialog  Nabi Ibrahim dan Ismail

TERBARU

Educatia

Meluruskan Narasi Jokowi soal Pemakzulan Satu Paket

Senin, 16 Jun 2025 - 11:59 WIB