Warga Gucialit Lumajang Sulap Batok Kelapa Jadi Briket Kualitas Ekspor, Turki dan Timur Tengah Langganan

Senin, 22 Juli 2024 - 03:33 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Hasan dan Istri pengusaha briket kualitas ekspor asal Lumajang, saat dikunjungi oleh calon Bupati Lumajang Thoriqul Haq - Foto Istimewa  (Sam Ridwan/Frensia.id)

Hasan dan Istri pengusaha briket kualitas ekspor asal Lumajang, saat dikunjungi oleh calon Bupati Lumajang Thoriqul Haq - Foto Istimewa (Sam Ridwan/Frensia.id)

Frensia.id – Muhammad Hasan (45) seorang warga Kecamatan Gucialit Kabupaten Lumajang Jawa Timur, berhasil sulap batok kelapa jadi briket berkualitas ekspor.

Produk kualitas ekspor ini awalnya adalah hasil produksi rumahan. Namun Hasan bersama istrinya tetap menekuninya meskipun dengan banyak keterbatasan fasilitas.

“Saya memulai pembuatan briket awal di rumah dengan hanya berdiamer 2,5 cm yang hanya sebanyak 15 Kilogram” tutur Hasan saat diwawancarai pada hari Jumat, 19 Juli 2024.

Proses pembuatannya pun tidak sembarang layaknya arang pasaran. Briket satu ini melalui proses penumbukan untuk dihaluskan, disaring, lalu dicampur dengan tepung tapioka sebagai perekat. 

Penyelesainnya pun diproses dengan cetakan dari pipa atau bambu, kemudian dipres dengan mesin, lalu dipotong dengan diamter 3 cm, dan dijemur selama 2 hari sebelum akhirnya siap jual.

Baca Juga :  Apa Peranan Tentara Apabila Tidak Ada Perang? Begini Penjelasan Pakar Politik Militer

Hasan awalnya sempat ragu dengan usahanya sendiri, karena sempat mendapatkan cibiran orang lain lantaran memulung bekas batok kelapa.

“Awalnya saya ragu, bahkan beberapa orang menyebut saya orang gila karena memulung bekas batok kelapa, namun Ibu saya mendoakan yang terbaik bagi usaha saya… Asalkan saya yakin ini bisa jadi uang, Inshaallah jadi orang sukses,” cerita hasan. 

Tidak hanya itu, Hasan yang penuh keterbatas modal ini awalnya memanfaatkan hasil penjualan untuk membeli beberapa besi rongsok, lalu dirakitnya menjadi mesin penggiling (penghalus) untuk mempermudah proses penumbukan. 

“Ada untung sepuluh ribu, lima belas ribu, kadang sampai 200 ribu, saya belikan besi di rongsokan lalu saya sambung sendiri, bahkan alat lasnya pun sempat kredit,” terang Hasan. 

Baca Juga :  Dosen Universitas Al-Falah As-Sunniyah Temukan Teori Motivasi Profetik-Humanistik

Briket ini akhirnya menjadi langganan para eksportir briket ke beberpa negara, sample pertamanya masuk di Turki, bahkan beberapa negara Timur Tengah selalu menanti produk rumahan ini. 

Selain itu, Hasan juga menggeluti industri kerajinan dengan bahan mentah yang sama yakni batok kelapa. Ia berhasil membuat beberapa hiasan, mangkok, teko, dan kerajinan lain hanya bermodalkan amplas dan teknik ukir yang mahir.

Kerajinan tersebut masih berlangsung hingga hari ini. Bahkan beberapa remaja banyak yang belajar dan bekerja padanya usai pulang sekolah.

Hasan juga kerap kali mendapatkan undangan untuk menjadi narasumber kerajinan dari beberapa perguruan tinggi di Kabupaten Lumajang dan Kabupaten Jember. (*)

Follow WhatsApp Channel frensia.id untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Baca Lainnya

Model Kurikulum Murray Print: Solusi Menggapai Pendidikan Progresif
Lima Jawaban Elegan Untuk Pertanyaan Sensitif Saat Lebaran
Pandangan Plato Mengenai Swasembada
Tentang Protes RUU TNI, Komentar Deddy Corbuzier Dianggap Keliru
Apa Peranan Tentara Apabila Tidak Ada Perang? Begini Penjelasan Pakar Politik Militer
Akademisi Jadi Budak Politisi: Hilangnya Marwah Perguruan Tinggi
Dituding Adanya Pungutan Pada Sekolah di Jember, Begini Tanggapan MKKS SMK Swasta Kabupaten Jember
Sekolah Tiga Bahasa Rukun Harapan Jember: Jodoh Perjuangan Gus Dur dengan Pendiri Yayasan

Baca Lainnya

Sabtu, 5 April 2025 - 17:32 WIB

Model Kurikulum Murray Print: Solusi Menggapai Pendidikan Progresif

Selasa, 1 April 2025 - 08:23 WIB

Lima Jawaban Elegan Untuk Pertanyaan Sensitif Saat Lebaran

Senin, 24 Maret 2025 - 20:45 WIB

Pandangan Plato Mengenai Swasembada

Minggu, 23 Maret 2025 - 19:15 WIB

Tentang Protes RUU TNI, Komentar Deddy Corbuzier Dianggap Keliru

Jumat, 21 Maret 2025 - 11:12 WIB

Apa Peranan Tentara Apabila Tidak Ada Perang? Begini Penjelasan Pakar Politik Militer

TERBARU

Kolomiah

Dari Puasa (Ramadhan) ke Pembiasaan

Selasa, 8 Apr 2025 - 23:12 WIB

Gambar Program Makan Bergizi, Telah Lama Digagas di Jepang (Sumber: nippon.com)

Historia

Program Makan Bergizi, Telah Lama Digagas di Jepang

Senin, 7 Apr 2025 - 06:56 WIB

Don Quixote, Tokoh fiksi karangan Miguel De Cervantes

Kolomiah

Kita Adalah Don Quixote yang Terhijab

Jumat, 4 Apr 2025 - 13:02 WIB