Kafein Robusta Terlalu Tinggi? Peneliti Ungkap Cara Menurunkannya

Minggu, 28 Juli 2024 - 02:48 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Gambar Kafein Robusta Terlalu Tinggi? Peneliti Ungkap Cara Menurunkannya (Sumber: Canva)

Gambar Kafein Robusta Terlalu Tinggi? Peneliti Ungkap Cara Menurunkannya (Sumber: Canva)

Frensia.id- Kafein robusta memang sangat tinggi. Banyak para penikmat kopi yang khawatir pada kafein yang sangat tinggi.

Beberapa peneliti melakukan riset dan memberikan jalan keluar untuk melemahkan kafein yang ada dalam kopi robusta. Mereka adalah Rizki Adrianto, Fidela Devina Agrippina, Damar Wiraputra dan Arifia Zulaika Andaningrum.

Mereka merupakan tim peneliti dari Balai Riset dan Standardisasi Bandar Lampung. Temuannya telah diterbitkan pada tahun 2020 lalu pada Jurnal Dinamika Penelitian Industri.

Fokus pengamatan mereka adalah jenis kopi robusta dari daerah Lampung. Prosesnya dilakukan dengan berupaya  melakukan fementasi dengan mengunakan bakteri asam laktat (BAL). Hasilnya, lalu ia periksa kandungannya.

Setidaknya, mereka membagi kegiatan risetnya menjadi beberapa tahap. Ada tahapan persiapan dan pengembangan starter BAL yang akan digunakan dalam proses fermentasi.

Pada tahap pertama, tim peneliti ini berupaya melakukan isolasi dan kultivasi bakteri asam laktat hingga mencapai populasi yang dibutuhkan. Adapun perhitungannya, adalah pasca starter BAL disiapkan.

Baca Juga :  Perlu Dicontoh! Kolaborasi GP Ansor Tembokrejo Sukses Gelar Donor Darah Bareng Warga

Baru kemudian, mereka melakukan perhitungan pada jumlah bakteri asam laktat. Yang demikian ini ditujukan untuk menghitung konsentrasi tepat untuk melakukan fermentasi agar dapat bekerja optimal dan efisien.

Setelah telah semua siap, baru kemudian ia melakukan proses fermentasi. Pada tahapan ini Kopi robusta yang telah dipersiapkan diproses dengan fermentasi menggunakan BAL.

Pada tahapan ini, ukurannya disesuaikan demi memastikan terjadinya degradasi kafein oleh bakteri asam laktat. Mereka memantau terjadinya penurunan kafein dengan seksama.

Setelah selesai, baru kemudian tim peneliti melakukan analisis Kafein. Pada proses mereka mengaku memakai Metode High Performance Liquid Chromatography (HPLC).

Setelah semua analisis dilakukan, akhirnya mereka menemukan fakta bahwa analisis kadar kafein dalam kopi robusta dapat menurun setelah melalui proses fermentasi.

Metode HPLC yang digunakan untuk mengukur perubahan kadar kafein diprosesnya dengan memakai standar akurasi yang tinggi. Hasil analisis pada kadar kafeinnya, lalu dibandingkan dengan kopi yang belum difermentasi.

Baca Juga :  Setiap Putaran untuk Sebuah Mimpi: Kisah Dira, Remaja Jember yang Berlari Demi Orang Tuanya

Hasil dari seluruh proses risetnya mereka menghasilkan sesuatu yang sangat berharga. Salah satunaya adalah variasi waktu fermentasi dalam hal mengurangi secara efisien kadar kafein dalam kopi robusta.

Adapun variasi waktunya, adalah  sebagai berikut:

  • 0 jam: Kadar kafein sebesar 1,11%
  • 8 jam: Kadar kafein sebesar 0,35%
  • 16 jam: Kadar kafein sebesar 0,34%
  • 24 jam: Kadar kafein sebesar 0,28%

Berdasarkan hasil fermentasi tersebut, dapat disimpulkan bahwa waktu fermentasi yang paling optimal untuk menurunkan kadar kafein adalah 24 jam, dengan kandungan kafein sebesar 0,28%.

Temuan ini membuka peluang untuk menghasilkan kopi dengan kadar kafein yang lebih rendah, yang mungkin lebih disukai oleh konsumen yang menginginkan konsumsi kafein yang lebih rendah namun tetap menikmati cita rasa kopi robusta.

Follow WhatsApp Channel frensia.id untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Baca Lainnya

Setiap Putaran untuk Sebuah Mimpi: Kisah Dira, Remaja Jember yang Berlari Demi Orang Tuanya
Perlu Dicontoh! Kolaborasi GP Ansor Tembokrejo Sukses Gelar Donor Darah Bareng Warga
Marak Pasien Kesulitan Berobat Gratis di Jember, Wabup Djoko Susanto: Bagaimanapun Keadaannya, Tugas Pemerintah Daerah Adalah Memperhatikan Kesejahteraan Masyarakat
Hati-hati! Terlalu Banyak Olahraga Juga Mengurangi Kualitas Sperma
Kesempatan Emas di BGN 2025: Jadi Kepala SPPG, Begini Syarat dan Prosesnya!
Perjuangkan Nasib Masyarakat Miskin, Warga Jember Demo Dinas Kesehatan
JPK Berakhir! Program Layanan Kesehatan Gratis Tergabung Dalam JKN, Begini Kata Ketua Komisi D DPRD Jember
Tangan dan Kaki Menghitam, Begini Keadaan Septia Kurnia Rini Sekarang

Baca Lainnya

Kamis, 8 Mei 2025 - 16:51 WIB

Setiap Putaran untuk Sebuah Mimpi: Kisah Dira, Remaja Jember yang Berlari Demi Orang Tuanya

Sabtu, 19 April 2025 - 17:20 WIB

Perlu Dicontoh! Kolaborasi GP Ansor Tembokrejo Sukses Gelar Donor Darah Bareng Warga

Senin, 17 Maret 2025 - 07:00 WIB

Marak Pasien Kesulitan Berobat Gratis di Jember, Wabup Djoko Susanto: Bagaimanapun Keadaannya, Tugas Pemerintah Daerah Adalah Memperhatikan Kesejahteraan Masyarakat

Minggu, 9 Februari 2025 - 04:00 WIB

Hati-hati! Terlalu Banyak Olahraga Juga Mengurangi Kualitas Sperma

Rabu, 15 Januari 2025 - 07:54 WIB

Kesempatan Emas di BGN 2025: Jadi Kepala SPPG, Begini Syarat dan Prosesnya!

TERBARU

Gambar Garis Laras Pancasila dan Hudaibiyah: Jalan Damai Berbangsa (Sumber: Grafis Frensia)

Kolomiah

Garis Laras Pancasila dan Hudaibiyah: Jalan Damai Berbangsa

Senin, 2 Jun 2025 - 23:32 WIB

DPC PDIP Jember saat menggelar upacara (Sumber foto: Sigit)

Politia

Peringati Hari Pancasila, DPC PDIP Jember Gelar Upacara

Senin, 2 Jun 2025 - 07:00 WIB