Frensia.id- Ada peran pesantren pada hebatnya Lorjhuk. Group Band asal Madura yang divokalisi oleh Bandrus Zeman lagi tenar, pasalnya berhasil bawakan lagu yang berisi lokalitas luhur lokal.
Lorjhuk mulai berkarya pada saat pandemi. Lagu-lagunya meledak di balantika musik Indonesia saat ini.
Mereka khas dengan lagu berbahasa Madura yang dibawakan dengan nada-nada rock-indie. Karya mereka bahkan pernah diputar di luar negeri, Polandia.
Bahkan yang terbaru, awal tahun 2024, IM3 menduetkannya dengan beberapa musisi dan band populer lain, seperti Iga Masardi dan The Panturas. Kolaborasi ini mengambil tajuk, “Pertunjukan Irama Pesisir”. IM3 menyebutnya sebagai kolaborasi musik kontemporer.
Seluruh karya Band asal Prenduen ini, memperlihat hal berbeda dari peradaban masyarakat Madura. Orang Madura ternyata tidak hanya hebat soal tembakau dan Islam tradisionalnya, namun juga mampu mengambil porsi dalam perkembangan musik kontemporer.
Badrus Zeman, vokalis sang vokalis Lorjhuk yang asli dari Madura, tampak mebuktikannya. Lagu-lagu diterima oleh para pencinta musik tanah air.
Uniknya, ia menyatukan nilai kebajikan dan bahasa orang Madura. Lagu-lagunya seperti, “Nemor”, “Can Macanan” dan semua yang ada dalam album “Paseser” melahirkan daya tarik yang mempesona.
Ternyata, kehebatannya ini diakui oleh Badrus Zeman, berawal dari dorongan Kiai Pesantren. Ia bercerita bahwa pendidikan musik diterima awal dari pengasuh pesantrennya.
Namanya, Pesantren Zainul ‘Ibad Prenduen Pamekasan Madura. Badrus menjelaskan pondoknya merupakan induk pesantren Al Amin.
“Saya mondok disitu, Ma’had Tahfid Al Qur’an Zainul ‘Ibad. Itu masih, kalau di rumah, masih saudaraku”, ujarnya.
Soal kesenian, ia bahkan menceritakan bahwa sebenarnya di pesantren Madura, kreativitas sangat kuat.
“Pak aku kuliah ke Jakarta melihat mural, segala macem, itu sudah biasa. Karena udah terbiasa di pesantren, aku melihat kayak gitu,”tambahnya.
Saat menceritakan soal pendidikannya, ia mangaku didapat dari salah satu pengasuh Zainul ‘Ibad. Jadi, ia semangat belajar seni dari seorang kiai yang juga merupakan pamannya.
“Beliau ternyata memang kuliah di IKJ juga. Orang teater dan dosen teater. Pokoknya beda dari saudara-saudara yang lain”, pungkasnya dalam sebuah podcast Mojokdotco, 28/08/2023.
Namun terkait nama kiai tersebut, masih belum disebutkan. Yang pasti, sosoknya memiliki kemampuan istimewa. Pintar seni dan juga penghafal Qur’an.