Ada Pesantren di Benteng Protestan, Bukti Konkret Nasionalisme NU

Senin, 15 Juli 2024 - 15:11 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Gambar Pondok Karya Pembangunan (Sumber: Pondok Karya Pembangunan/FB)

Gambar Pondok Karya Pembangunan (Sumber: Pondok Karya Pembangunan/FB)

Frensia.id- Ada pesantren di tengah masyarakat Protestan. Pesantren tersebut terus berkembang di dan dianggap oleh para akademisi sebagai benteng masyarakat Protestan. Telisik demi telisik, ternyata memakai gagasan nasionalisme Nahdlatul Ulama’ (NU).

Nama pesantrennya adalah Pondok Karya Pembangunan. Lokasinya ada Manado. Sudah dirikan pada tahun 1977 berbarengan dengan Musabaqah Tilawatil Quran Tingkat Nasional ke X.

Eksistensi pesantren cukup unik, sebab selain berdiri di tengah kawasan Protestan, mereka menyuarakan Islam yang benar-benar hidup sebagai cakar perdamaian nusantara. Tidak mengherankan, jika Almunauwar Bin Rusli, seorang peneliti dari Manado, tertarik mengkajinya.

Penelitian ini telah diterbitkan di Harmoni pada tahun 2018 lalu. Ia banyak berbicara tentang seluk beluk kehebatan Pondok Karya Pembangunan yang mampu survive menyuarakan Islam yang damai.

Menurutnya, setelah tragedi 11 September 2001, banyak yang mempertanyakan Islam di Indonesia. Banyak yang menuduh ada fundamentalisme, radikalisme, dan terorisme yang terjadi pada proses pendidikan Islam.

Baca Juga :  PWI Jember Latih Humas SMA/SMK dan SLB Kuasai Teknik Jurnalistik

Ada banyak pakar asing yang mengklaim bahwa pendidikan Islam menjadi lahan subur bagi perkembangan radikalisme di Indonesia. Ditambah lagi, kerusuhan yang terjadi Ambon dan Poso antara tahun 1999-2003 juga memiliki dampak terhadap kehidupan beragama di Manado.

Selain itu, juga ada fenomena politik di DKI Jakarta pada tahun 2016, yang memunculkan aksi bela Islam 411 dan 212 dengan massa ribuan bahkan jutaan orang, pada kenyataannya telah menimbulkan keretakan hubungan masyarakat lintas etnis dan agama di kota tersebut.

Realitas demikian menjadikan Pondok Karya Pembangunan baginya sangat istimewa sebab dapat menjadi anti tesa kelompok keras yang selama menamakan dirinya paling Islam di Indonesia. Mereka dapat eksis terus menjadi icon penyuara perdamaian.

Setelah ia teliti, baginya, Pondok Karya Pembangunan berhasil menggunakan dimensi religiusitas dan nasionalisme NU untuk mewujudkan harmoni dalam perbedaan. Mereka memperkenalkan konsep moderasi dan bekerja keras untuk mencegah konflik melalui berbagai pendekatan.

Baca Juga :  UM-PTKIN UIN KHAS Jember 2025, Siapkan Kuota 4.230 Mahasiswa Baru

Dengan menekankan pentingnya kerjasama lintas agama, pendidikan yang inklusif, dan kepemimpinan yang menghargai keberagaman, lembaga ini telah dapat dianggap cukup berperan aktif menciptakan suasana damai dan toleran.

Melalui konstruksi agama lokal yang kuat, sistem kepemimpinan lintas agama yang harmonis, serta pendekatan kurikulum yang sentralistik, mereka memastikan bahwa nilai-nilai perdamaian dan toleransi diajarkan secara konsisten.

Selain itu, pondok ini juga telah mampu melakukan mobilisasi santri. Hal demikian menjadi faktor penting dalam menyebarkan pesan perdamaian dan kerukunan ke seluruh lapisan masyarakat.

Pondok Karya Pembangunan tidak hanya mencegah konflik, namun juga dapat dikatakan telah mampu membangun fondasi kuat untuk kerjasama. Bahkan dapat meningkatkan keharmonisan jangka panjang di Manado.

Follow WhatsApp Channel frensia.id untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Baca Lainnya

Wisuda Sekolah Menengah: Antara Gengsi, Tradisi, dan Edukasi
Anggota Komisi X DPR RI Apresiasi Buku Pengembangan SDM Modern Karya Dosen FISIP UNEJ
PWI Jember Latih Humas SMA/SMK dan SLB Kuasai Teknik Jurnalistik
UM-PTKIN UIN KHAS Jember 2025, Siapkan Kuota 4.230 Mahasiswa Baru
Buku Nabiel A. Karim Hayaze’, Gambarkan Musik Gambus Sebagai Simfoni Perekat Bangsa
Kartini, Lentera Pendidikan Perempuan
Sebanyak 782 Ijazah Diantar ke Rumah Siswa Secara Gratis, Cabdin Jember: Tak Ada Lagi Penahanan Karena Tunggakan
Model Kurikulum Murray Print: Solusi Menggapai Pendidikan Progresif

Baca Lainnya

Jumat, 16 Mei 2025 - 03:57 WIB

Wisuda Sekolah Menengah: Antara Gengsi, Tradisi, dan Edukasi

Jumat, 9 Mei 2025 - 18:10 WIB

Anggota Komisi X DPR RI Apresiasi Buku Pengembangan SDM Modern Karya Dosen FISIP UNEJ

Kamis, 8 Mei 2025 - 20:30 WIB

PWI Jember Latih Humas SMA/SMK dan SLB Kuasai Teknik Jurnalistik

Kamis, 24 April 2025 - 15:31 WIB

UM-PTKIN UIN KHAS Jember 2025, Siapkan Kuota 4.230 Mahasiswa Baru

Rabu, 23 April 2025 - 18:30 WIB

Buku Nabiel A. Karim Hayaze’, Gambarkan Musik Gambus Sebagai Simfoni Perekat Bangsa

TERBARU

Educatia

Wisuda Sekolah Menengah: Antara Gengsi, Tradisi, dan Edukasi

Jumat, 16 Mei 2025 - 03:57 WIB

Gambar Realisasi PAD Banyuwangi Melebihi Target, Tembus 102,40 Persen (Sumber: Istimewa)

Regionalia

Realisasi PAD Banyuwangi Melebihi Target, Tembus 102,40 Persen

Kamis, 15 Mei 2025 - 14:08 WIB