Airlangga Hartarto Sebut Urusan Investasi Tak Perlu Melihat Bendera

Kamis, 16 Mei 2024 - 23:44 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Gambar Airlangga Hartarto Sebut Urusan Investasi Tak Perlu Melihat Bendera (Sumber: Laman Resmi Menko Perkonomian RI)

Gambar Airlangga Hartarto Sebut Urusan Investasi Tak Perlu Melihat Bendera (Sumber: Laman Resmi Menko Perkonomian RI)

Frensia.id- Urusan investasi ekonomi, tak penting melihat warna bendara. Mau negara manapun, tak perlu dipertimbangkan. Yang penting membuat Ekonomi Indonesia maju.

Saat ini, Indonesia telah berhasil mencapai peringkat ke-16 dalam daftar negara dengan ekonomi terbesar di dunia. Namun, visi jangka panjangnya adalah untuk menempati peringkat ke-4 dalam 20 tahun mendatang.

Untuk mencapai ambisi ini, Indonesia bertekad untuk terus meningkatkan daya saing ekonominya dan memperluas kerja sama internasional. Salah satu strategi utamanya adalah memperkuat hubungan ekonomi bilateral dengan berbagai negara, termasuk Jerman, yang dapat memberikan kontribusi signifikan dalam pencapaian tujuan tersebut.

Hal ini sebagaimana dikatakan oleh Menteri Koordinator Perekonomian RI, Airlangga Hartarto dalam kunjungan ke Jerman beberapa waktu Lalu.

Saya bertemu dengan Menteri Ekonomi Federal Robert Habeck dan berharap dapat memulai bisnis antara Jerman, ekonomi terbesar di Eropa, dan Indonesia, ekonomi terbesar di Asia Tenggara. Lebih dari itu, kami menginginkan akses yang lebih baik terhadap teknologi dan investasi Jerman. Akses pasar yang lebih mudah juga penting bagi kami“, Ujar Airlangga sebagaimana dilansir dalam laman resmi Menko Perekonomian RI 16/05/2024.

Baca Juga :  Tingkatkan Ketahanan Pangan, DPRD Jatim Berikan Bantuan Beras Kepada Masyarakat Kurang Mampu

Bahkan ia mengemukakan untuk membuka seluas-luas investasi dan perkembangan global, perbedaan kepentingan bendara tak boleh jadi batasan. Ia menegaskan bahwa kebijakan pembatasan perdagangan tidak dianggap sebagai hambatan dalam negosiasi perjanjian perdagangan bebas dengan Uni Eropa.

Pemahaman ini didasarkan pada keyakinannya bahwa Indonesia memiliki hak penuh untuk mengelola sumber daya alamnya sesuai dengan kepentingan nasional. Salah satu kebijakan yang diimplementasikan adalah larangan ekspor bahan mentah yang belum diolah, seperti bijih mineral.

Tujuan dari kebijakan ini adalah untuk menggeser orientasi ekspor Indonesia dari komoditas mentah ke produk dengan nilai tambah tinggi. Dengan mengolah bahan mentah di dalam negeri, Indonesia dapat menciptakan lapangan kerja, meningkatkan nilai tambah ekonomi, dan mendukung pengembangan industri manufaktur.

Baca Juga :  DPR Desak PTPN XII Segera Perbaiki Jalan Rusak di Jember

Selain itu, hal ini juga diharapkan dapat meningkatkan daya saing global Indonesia dalam pasar internasional. Untuk dalam menjalankan komunikasi baik dan meningkatkan ekonomi Indonesia, ia tak merasa berbendera.

Saya rasa investasi tidak memiliki bendera. Kami sangat terbuka untuk semua pihak. Jadi menurut saya (yang berinvestasi di Indonesia) bukan hanya Tiongkok, tapi juga ada AS di sisi tembaga (Freeport). Dulu juga ada Jepang di sisi bauksit. Oleh karena itu, untuk nikel kami belajar dari sejarah tersebut. Sebelum investasi di nikel, Indonesia mengekspor baja hanya USD2 miliar. Itu sekitar tahun 2014. Namun sekarang jumlahnya mencapai USD26-30 miliar dalam setahun.Jadi ini merupakan nilai tambah bagi masyarakat Indonesia,” tambanya.

Follow WhatsApp Channel frensia.id untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Baca Lainnya

Gelar Sosialisasi 4 Pilar, Gus Rivqy Ajak Warga Jaga Nilai Kebangsaan
Gus Khozin Soroti Catatan Hitam Proses Demokrasi di Jember dan Dorong Revisi UU Pemilu
Anggota Komisi X DPR RI Apresiasi Buku Pengembangan SDM Modern Karya Dosen FISIP UNEJ
Banyak Keluhan Jalan Rusak, Gus Fawait Sebut 56 Ruas Sudah Mulai Dibenahi
Tembus 103 Persen dalam Sebulan, Serapan Gabah dan Beras Bulog Jember Tertinggi se-Jawa Timur
Kabar Gembira Bagi Pengguna Motor Listrik, United E-Motor Hadir di Jember
Aksi Anarkis May Day, Wakil Ketua Komisi E DPRD Jawa Tengah: Itu Tak Mencerminkan Sikap Buruh
Jadi Tempat Penyelenggara Table Top East JAT4, Java Lotus Hotel Jember Sajikan Fasilitas Terbaiknya

Baca Lainnya

Sabtu, 17 Mei 2025 - 11:00 WIB

Gelar Sosialisasi 4 Pilar, Gus Rivqy Ajak Warga Jaga Nilai Kebangsaan

Jumat, 9 Mei 2025 - 18:10 WIB

Anggota Komisi X DPR RI Apresiasi Buku Pengembangan SDM Modern Karya Dosen FISIP UNEJ

Selasa, 6 Mei 2025 - 23:50 WIB

Banyak Keluhan Jalan Rusak, Gus Fawait Sebut 56 Ruas Sudah Mulai Dibenahi

Minggu, 4 Mei 2025 - 16:54 WIB

Tembus 103 Persen dalam Sebulan, Serapan Gabah dan Beras Bulog Jember Tertinggi se-Jawa Timur

Sabtu, 3 Mei 2025 - 19:00 WIB

Kabar Gembira Bagi Pengguna Motor Listrik, United E-Motor Hadir di Jember

TERBARU

Educatia

Wisuda Sekolah Menengah: Antara Gengsi, Tradisi, dan Edukasi

Jumat, 16 Mei 2025 - 03:57 WIB

Gambar Realisasi PAD Banyuwangi Melebihi Target, Tembus 102,40 Persen (Sumber: Istimewa)

Regionalia

Realisasi PAD Banyuwangi Melebihi Target, Tembus 102,40 Persen

Kamis, 15 Mei 2025 - 14:08 WIB