Akademisi FISIP UT Teliti Femisida, Rekomendasikan Literasi Sebagai Aksi Preventif

Sabtu, 21 September 2024 - 06:30 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Gambar Akademisi FISIP UT Teliti Femisida, Rekomendasikan Literasi Sebagai Aksi Preventif (Sumber: Canva)

Gambar Akademisi FISIP UT Teliti Femisida, Rekomendasikan Literasi Sebagai Aksi Preventif (Sumber: Canva)

Frensia.id- Akademisi Fakultas Hukum, Ilmu Sosial, dan Ilmu Politik, Universitas Terbuka, meneliti Femisida. Kemudian, ia merekomendasi literasi sebagai jalan alternatif untuk aksi penanggulangan perempuan agar tidak jadi korbannya.

Femisida adalah bentuk paling mengerikan dari kekerasan berbasis gender, di mana perempuan dibunuh hanya karena dianggap lemah. Ini bukan sekadar kejahatan biasa—ini adalah pembantaian sistematis yang seringkali tak terlihat oleh masyarakat luas. Pembunuhan seperti ini sering kali dilakukan oleh pasangan, mantan pasangan, atau bahkan anggota keluarga.

Ironisnya, dalam banyak kasus, femisida ditutupi dengan dalih-dalih yang tak masuk akal, dianggap “kesalahan pribadi” atau “masalah rumah tangga”, seakan nyawa perempuan bisa direduksi begitu saja.

Yang lebih mengkhawatirkan adalah femisida sering terjadi dalam konteks ketidakadilan sosial, di mana sistem hukum dan budaya patriarki gagal melindungi perempuan, bahkan terkadang memperkuat diskriminasi. Ini adalah momok yang nyata, yang bisa terjadi di sekitar kita tanpa disadari.

Baca Juga :  Penemuan Bayi di Jenggawah, Kasun Darungan Yakin Pelaku Bukan Warganya

Apa yang lebih mengerikan dari kenyataan bahwa banyak kasus femisida tidak pernah dilaporkan, tidak pernah diusut, dan bahkan dianggap hal yang biasa? Perempuan dibungkam dengan kekerasan.

Untuk itu, Hascaryo Pramudibyanto, seorang peneliti yang berafiliasi dengan UT, berupaya merekomendasikan peran literasi sebagai aksi preventif.

Ia melakukan penelitian dan telah terbit. Bentuk temuannya disusun dalam bentuk jurnal dan dipublikasi dalam E Journal UNDIP pada tahun 2023 kemarin.

Kajiannya menyoroti pentingnya memahami isu femisida melalui pemanfaatan koleksi perpustakaan digital yang menyajikan artikel tentang cara menghadapi perilaku negatif laki-laki. Temuannya menunjukkan bahwa literatur tersebut menjadi sumber belajar bagi perempuan dengan karakteristik yang singkat, beragam, dan menggunakan kata kunci yang lebih spesifik.

Baca Juga :  Geram Tak Ada Itikad Baik dari Pelaku, Korban Dugaan Pelecehan Seksual di Jember Lapor Polisi

Penelitian yang terbit tahun lalu ini fokus pada pembahasan perempuan sebagai korban kekerasan dalam rumah tangga. Koleksi yang membahas femisida umumnya mudah dipahami dan bersifat edukatif-protektif, dengan penggunaan kata kunci yang relevan dan up-to-date.

Sebagai rekomendasi, penyedia layanan literatur digital diharapkan dapat memperkaya konten yang lebih spesifik dan berorientasi pada edukasi-preventif. Informasi tambahan yang bersifat praktis seperti tips pengendalian diri, serta peningkatan koleksi literatur yang membahas femisida dalam konteks psikologi remaja dan rumah tangga, juga sangat penting.

Selain itu, bentuk media yang lebih interaktif, seperti status WhatsApp, artikel populer dalam blog, serta panduan tentang cara menghindari konflik rumah tangga, melindungi diri, memperkuat mental dan emosi perempuan, dan strategi melawan pelecehan melalui tindakan, perlu disediakan.

Follow WhatsApp Channel frensia.id untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Baca Lainnya

Geram Tak Ada Itikad Baik dari Pelaku, Korban Dugaan Pelecehan Seksual di Jember Lapor Polisi
Perempuan di Jember Mengaku Jadi Korban Begal Hingga Viral di Media Sosial, Begini Kronologi Lengkapnya
Maling Jeruk di Jember Berhasil Ditangkap, Mobil Pelaku Dibakar Hangus
Penemuan Bayi di Jenggawah, Kasun Darungan Yakin Pelaku Bukan Warganya
Pengakuan Pelaku yang Aniaya Anak Kekasihnya Hingga Tewas, Begini Fakta-Faktanya
Polres Jember Amankan Pelaku Penyimpangan Pendistribusian Pupuk Bersubsidi, 1 Truk dan 3 Tin Pupuk Disita, Pelaku Ditangkap Tapi Tak Ditahan
Pria di Ajung Jember Ditangkap Polisi Usai Setubuhi Putri Kandungnya
Bejat! Pria di Jember Perkosa Bocah 11 Tahun yang Mandi di Sungai

Baca Lainnya

Selasa, 22 April 2025 - 17:49 WIB

Geram Tak Ada Itikad Baik dari Pelaku, Korban Dugaan Pelecehan Seksual di Jember Lapor Polisi

Minggu, 20 April 2025 - 15:41 WIB

Perempuan di Jember Mengaku Jadi Korban Begal Hingga Viral di Media Sosial, Begini Kronologi Lengkapnya

Selasa, 25 Maret 2025 - 11:03 WIB

Maling Jeruk di Jember Berhasil Ditangkap, Mobil Pelaku Dibakar Hangus

Senin, 24 Maret 2025 - 00:27 WIB

Penemuan Bayi di Jenggawah, Kasun Darungan Yakin Pelaku Bukan Warganya

Jumat, 21 Maret 2025 - 08:00 WIB

Pengakuan Pelaku yang Aniaya Anak Kekasihnya Hingga Tewas, Begini Fakta-Faktanya

TERBARU

Kolomiah

Ekoteologi Dan Iman Yang membumi

Selasa, 20 Mei 2025 - 20:22 WIB