Alienasi Tuhan Oleh Teknologi : Meresapi Puisi Jokpin “Doa Orang Sibuk”

Sabtu, 27 April 2024 - 15:57 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Frensia.id – Hamba teknologi dan mentuhankan teknologi, ungkapan yang tepat untuk menggambarkan realitas manusia saat ini – meski tidak semua, namun adalah realitas kebanyakan–.

Teknologi telah berhasil menggeser posisi Tuhan atau setidaknya berhasil menyita waktu manusia yang lebih banyak dengan dirinya dari pada waktu bermesraan dengan Tuhannya.

Tuhan hanya disapa diwaktu-waktu tertentu degan waktu yang sangat relatif singkat dan itupun kalau disapa, kadang tidak disapa sema sekali.

Ironisnya, Tuhan hanya disapa, dipuja-puja, disanjung saat realitas hidup tidak lagi bersahabat dengan manusia. Disaat itulah Tuhan benar-benan dihadirkan dalam kehidupannya. Selebihnya terkadang tidak merasakan kehadiran Tuhan.

Justru teknologi yang benar-benar dianggap ada dan sering disapa. Teknologi yang menggeser posisi Tuhan itu saat ini kecanggihan ponsel. Kecanggihan ponsel dari tahun ke tahun hingga hari ini terus menawarkan fitur-fitur yang menggiurkan.

Sehingga membuat manusia tak bosan berkantor di ponselnya meski 24 jam. Realitas ini digambarkan oleh Joko Pinurbo atau Jokpin dalam puisinya berjudul Doa orang Sibuk yang 24 Jam Sehari Berkantor di Ponselnya

Tuhan, Ponsel saya rusak dibanting gempa.
Nomor kontak saya hilang semua.
Satu-satunya yang tersisa ialah nomor-Mu.
Tuhan berkata :
dan itulah satu-satunya nomor yang tak pernah kausapa.

Baca Juga :  Melestarikan Jaringan

Puisi karya Jokpin ini masih lekat hingga hari ini, apalagi besok dan masa-masa yang mendatang. Disaat teknologi meretas dan menyuguhkan kecanggihan yang tak terjamah hari ini.

Puisi ini menggambarkan manusia yang selalu sibuk dan fokus dengan ponselnya diibaratkan dengan orang yang sedang kerja di kantor, ia sibuk dan fokus dengan pekerjaannya. Waktu 24 jam menggambarkan tidak adanya waktu, semua tersita dengan ponselnya.

Doa orang Sibuk karya Jokpin ini menggambarkan realitas manusia saat ini. Sebuah realitas apa yang disebut dengan alienasi Tuhan. Tuhan terasa asing bagi manusia tergeser oleh teknologi (ponsel).

Baca Juga :  Menjinakkan Keliaran

Keterasingan Tuhan bagi manusia itu tergambar dengan ungkapan satu-satunya nomor yang tak pernah kausapa. Ponsel atau fitur kecanggihannya yang menyita waktu manusia untuk menyapa Tuhan.

Padahal manusia oleh Karen Amstrong dalam A History oh God : 4000 Year Quest of Judaism, Cristianity and Islam digambarkan homo religius dimana manusia tidak hanya menghadirkan Tuhan dalam ritus keagamaan an-sich. Namun dalam aktivitas kehidupan manusia sehari-hari Tuhan turut dihadikan.

Lewat puisinya “Doa orang Sibuk” Jokpin menggambarkan realitas teknologi menjadikan manusia bertuhan atau bergantung bukan pada Tuhannya. Ponsel telah membuat manusia meniadakan dirinya dan — bahkan– Tuhannya.

Tuhan tidak melarang dengan teknologi bahkan Tuhan menganjurkannya. Melupakan dan tidak menyapa Tuhan karena ponsel atau teknologi itulah pantangannya. Sebab manusia itu Homo religius bukan homo technologius.


Selamat jalan Jokpin, maha karya mu abadi dan inspirasi bagi kami.

Follow WhatsApp Channel frensia.id untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Baca Lainnya

Melestarikan Jaringan
Menjinakkan Keliaran
Merdeka Belajar atau Terkungkung? Mencari Jalan Tengah Sentralisasi dan Desentralisasi Kurikulum
Kepemimpinan, Dinamika Dan Pengaruhnya Terhadap Stagnasi Organisasi
Wisuda Sekolah Menengah: Antara Gengsi, Tradisi, dan Edukasi
Fatayat NU, Geliat Perempuan dan Wajah Keadilan
Meluruskan Makna Kemanusiaan
Koruptor, Musuh Agama dan Kemanusiaan

Baca Lainnya

Jumat, 25 Juli 2025 - 13:57 WIB

Melestarikan Jaringan

Sabtu, 12 Juli 2025 - 14:54 WIB

Menjinakkan Keliaran

Selasa, 20 Mei 2025 - 19:49 WIB

Merdeka Belajar atau Terkungkung? Mencari Jalan Tengah Sentralisasi dan Desentralisasi Kurikulum

Senin, 19 Mei 2025 - 16:45 WIB

Kepemimpinan, Dinamika Dan Pengaruhnya Terhadap Stagnasi Organisasi

Jumat, 16 Mei 2025 - 03:57 WIB

Wisuda Sekolah Menengah: Antara Gengsi, Tradisi, dan Edukasi

TERBARU

Pengusaha asal Situbondo HRM. Khalilur R Abdullah Sahlawiy (pakai topi koboi) saat mengunjungi pabrik beras di Vietnam (Sumber foto: Istimewa)

Regionalia

Pengusaha Situbondo Jajaki Penjualan Beras Premium Asal Vietnam

Jumat, 1 Agu 2025 - 13:08 WIB