Apa Sebenarnya yang Dimaksud Jodoh? Begini Penjelasan Paulo Coelho Dalam Novel Brida

Rabu, 1 Mei 2024 - 21:18 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ilustrasi jodoh (Sumber: Pixabay)

Ilustrasi jodoh (Sumber: Pixabay)

Frensia.id- Paulo Coelho novelis kelahiran Rio de Janeiro, Brazil ini merupakan salah seorang penulis paling banyak diminati karya-karyanya. 150 juta kopi karya-karyanya telah terjual. Ia mendapatkan banyak penghargaan, diantaranya crystal award, Distintion of Honour, Las Pergolas Prize dan lain sebagainya. 

Ide utama dari Coelho dalam novel-novelnya adalah tentang perjalanan hidup seseorang menjalani takdirnya masing-masing,  ia karakterisasi dengan gambaran tokoh dalam alur sebuah cerita yang berbeda-beda.

Salah satu karyanya yang menarik untuk dibicarakan adalah Brida. Novel ini bercerita tentang seorang perempuan, bernama Brida,  yang mencoba mempelajari ilmu sihir. Ia menempuh pelajaran dalam dua cara, tradisi bulan dan tradisi matahari.

Salah satu pengajar dari tradisi bulan, mengantarkan Brida untuk menapaki gerbang-gerbang pemahaman esoterik untuk menemukan potensi dan misteri dalam dirinya. Berdasarkan tradisi bulan hal ini bisa dimungkinkan manakala seseorang mampu menemukan belahan jiwanya, yang tidak lain adalah jodohnya.

Menurut Coelho, dalam novel Brida, jodoh merupakan belahan jiwa, yang sebenarnya merupakan satu wujud kemudian terpisah dalam kehidupan di dunia oleh tubuh.

Baca Juga :  Kabar Gembira Bagi Calon Mahasiswa! Pembayaran UKT UIN KHAS Jalur PMB UIN Jalur SPAN-PTKIN Diperpanjang

Mengurai mengenai jodoh, Coelho menyusun argumennya dengan menceritakan kisah pertemuan Nabi Adam dan Hawa.

Pada waktu Nabi Adam terbangun dari tidur lelapnya, kemudian ia terbangun disampingnya sudah ada seseorang perempuan, yang mana tidak lain merupakan pasangan hidup yang akan menemaninya di dunia saat masih belum ada seorang pun.

Kemunculan Hawa, berasal dari pembelahan jiwa dari Nabi Adam sendiri yang kemudian merasuk kedalam tubuh berjenis kelamin perempuan.

Sejak manusia pertama, Nabi Adam dan Hawa sampai perkembangan manusia saat ini, seseorang yang terlahir didunia jiwanya akan mengalami pembelahan dan bertempat di tubuh yang berbeda antara laki-laki dan perempuan.

“tapi bagaimana caraku menemukan pasangan jiwa?”, tanya Brida dalam upayanya untuk memenuhi kesempurnaan ilmu sihirnya.

“dengan mengambil resiko kegagalan, kekecewaan, kehilangan arah, tapi tak pernah berhenti dalam pencarian cinta”. Tersebut langkahnya yang harus ditempuh, di halaman yang lain, Coelho juga menjelaskan bahwa jodoh itu dapat dikenali dari cahaya matanya yang membersitkan sebuah sorot, yang mana hanya dapat dikenali pasangan jiwanya saja.

Baca Juga :  Istimewa! UIN KHAS Jember Gelar FGD Bersama Biro SDM Kemenag, Upaya Strategis Percepatan Kenaikan Jabatan Fungsional Dosen

Ketika seseorang telah menemukan pasangan jiwanya, artinya orang tersebut telah berjumpa dengan cintanya. Akan tetapi Coelho tidak menjelaskan mengenai kondisi seseorang yang menikah lebih dari sekali. Berarti ia menikah dengan yang bukan pasangan jiwanya.

Dengan demikian, seseorang yang telah menemukan belahan jiwanya kemudian menikah, dalam bahtera rumah tangganya kemudian harus berpisah, lambat laun ia menikah kembali. Bisa jadi yang pertama atau yang kedua ia belum menikah atau berjodoh dengan pasangan jiwanya. Apabila memang yang pertama merupakan pasangan jiwanya yang lantas harus berpisah, berarti ia telah menggenapi belahan jiwanya dan bertemu cintanya. Sebagaimana konsep Coelho tentang jodoh.

Sedangkan pernikahan dengan yang kedua, jiwanya tidak dapat tergenapi karena bukan bagian dari belahan yang sama. Sedangkan status sosial pernikahannya adalah sekedar melanjutkan hidup.

Konsep jodoh Coelho cukup pelik dan asing, sangat berbeda dengan pemahaman mengenai jodoh menurut masyarakat pada umumnya. Sebenarnya ia mencoba menegaskan konsep jodoh dengan apa yang pernah disampaikan oleh Aristoteles, cinta adalah dua jiwa dalam satu tubuh. 

Follow WhatsApp Channel frensia.id untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Baca Lainnya

Tingkatkan Kompetensi Dosen Muda, UIN KHAS Jember Gelar PKDP 2025
SPMB 2025 Selesai Digelar, Ini Masukan dari Ketua Fraksi Gerindra DPRD Jember
Ketua Fraksi PDIP DPRD Jember Soroti Pelaksanaan MPLS di Salah Satu SMP
Bupati Jember Minta Ribuan Mahasiswa KKN Kolaboratif Bersinergi untuk Mengentaskan Kemiskinan
Kolaborasi! KUA Kaliwates Bersama UIN KHAS Jember Siapkan Duta Moderasi di Wilayah Perkotaan
Empat Guru Besar Baru Dikukuhkan, Rektor UIN KHAS Jember Tekankan Peran Qowiyyul Amin
Cabdin Jember Utamakan Motivasi dan Inovasi Siswa Belajar Selama SPMB 2025
Kuliah Gratis Bagi Calon Guru di UIN KHAS Jember, Ada Beasiswa PIAUD dari Pemprov!

Baca Lainnya

Selasa, 22 Juli 2025 - 07:30 WIB

Tingkatkan Kompetensi Dosen Muda, UIN KHAS Jember Gelar PKDP 2025

Selasa, 22 Juli 2025 - 00:48 WIB

SPMB 2025 Selesai Digelar, Ini Masukan dari Ketua Fraksi Gerindra DPRD Jember

Senin, 21 Juli 2025 - 16:47 WIB

Ketua Fraksi PDIP DPRD Jember Soroti Pelaksanaan MPLS di Salah Satu SMP

Jumat, 18 Juli 2025 - 07:03 WIB

Bupati Jember Minta Ribuan Mahasiswa KKN Kolaboratif Bersinergi untuk Mengentaskan Kemiskinan

Kamis, 10 Juli 2025 - 09:54 WIB

Kolaborasi! KUA Kaliwates Bersama UIN KHAS Jember Siapkan Duta Moderasi di Wilayah Perkotaan

TERBARU