Frensia.id – Kekecewaan mendalam mewarnai media sosial setelah Arsenal gagal mempertahankan keunggulan dua gol melawan Aston Villa dalam pertandingan penting Liga Inggris.
Kekalahan ini memicu gelombang protes dari para penggemar, yang menyerukan agar Mikel Arteta segera meninggalkan kursi pelatih.
Dalam pertandingan yang digelar di Villa Park, Arsenal sebenarnya tampil menjanjikan di awal laga. Gabriel Martinelli membuka skor dengan gol apik, diikuti oleh sontekan Kai Havertz yang menggandakan keunggulan.
Namun, tim tuan rumah bangkit melalui gol Youri Tielemans dan Ollie Watkins, yang memastikan pertandingan berakhir imbang 2-2.
Hasil ini menjadi pukulan telak bagi Arsenal. Dengan Liverpool meraih kemenangan 2-0 atas Brentford di pertandingan lain, banyak penggemar merasa peluang Arsenal untuk bersaing merebut gelar juara semakin menjauh.
Kemarahan pun meluap, terutama terkait keputusan Arteta mendatangkan gelandang Mikel Merino dari Real Sociedad dengan mahar £31,6 juta di bursa transfer musim panas.
Penampilan Merino yang dianggap kurang optimal membuat banyak penggemar mempertanyakan kebijakan transfer klub.
Salah satu cuitan yang ramai diperbincangkan berasal dari akun @_P_McD di platform X:
“Tersesat, tampak benar-benar tersesat! Tidak tahu apa-apa, kehabisan ide, tidak pernah punya Rencana B, tidak ada pilihan di bangku cadangan, tidak ada penyerang, kapten terburuk sepanjang masa di Ødegaard. Dia harus segera pergi! #ArtetaKeluar sekarang! #SelamatkanMusimKita @Arsenal.” Catatnya, 19/01/2025.
Hastag #ArtetaOut pun langsung menjadi trending di media sosial, dengan ribuan penggemar menyuarakan kekecewaan mereka.
Banyak yang menyebut Arteta gagal membaca permainan dan tidak memiliki rencana alternatif untuk mempertahankan keunggulan.
Kritik juga diarahkan pada kurangnya kedalaman skuat Arsenal, yang membuat tim kesulitan menghadapi lawan dengan gaya permainan agresif seperti Aston Villa.
Situasi semakin panas dengan munculnya spekulasi bahwa sejumlah pemain kunci tidak puas dengan pendekatan taktik Arteta.
Ketiadaan William Saliba di lini belakang disebut sebagai salah satu faktor utama yang membuat pertahanan Arsenal terlihat rapuh.
Kekecewaan ini terasa semakin dalam mengingat ekspektasi besar yang menyertai musim ini. Setelah berhasil finis di posisi kedua musim lalu, Arsenal diharapkan tampil lebih konsisten dan mampu mengakhiri puasa gelar Liga Inggris yang sudah berlangsung lebih dari dua dekade.
Namun, hasil imbang melawan Aston Villa seolah menjadi puncak dari serangkaian hasil kurang memuaskan yang menimbulkan pertanyaan besar mengenai masa depan Arteta di Emirates Stadium.
Hingga berita ini ditulis, tekanan dari penggemar untuk memecat Arteta terus meningkat, sementara manajemen Arsenal masih bungkam soal isu tersebut.
Akankah Arteta mampu membalikkan keadaan, atau ini menjadi akhir dari perjalanan sang pelatih di Arsenal? Hanya waktu yang bisa menjawab.