Frensia.id- Dinamika kontestasi Pilpres saat ini, bisa saja jauh berbeda dengan Pilkada di Jawa Timur. Partai-partai seperti Partai Demkorasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Partai Keadilan Sejahtera (PKS) hingga Gerindra bisa saja bersatu mengusung satu calon.
Saat ini beberapa Partai tampak berkomunikasi dengan Khofifah Indar Parawansyah untuk Pemilihan Kepala Daerah Pilkada Jawa Timur. Jika komunikasi sukses, bukan tidak mungkin, partai-partai besar seperti PDIP, PKS dan PDIP akan bersatu mendukung Khofifah. Walaupun ketiganya sedang berkontestasi di Pilpres, semuanya bisa berubah di Pilkada Jatim.
PKS misalnya, dilansair frensia dalam laman antaranews, Dewan Pengurus Wilayah Partainya di Jawa Timur sedang menjalin hubungan politik dengan mantan Gubernur Khofifah Indar Parawansa terkait Pilkada.
Irwan Setiawan, Ketua DPW PKS Jatim, menyatakan bahwa saat ini fokus mereka adalah berkomunikasi dengan Khofifah, namun belum membahas dukungan terhadap calon tertentu.
Meskipun tim telah dikirim untuk berkomunikasi dengan Khofifah, mereka belum sampai pada pembicaraan tentang dukungan terhadap kandidat tertentu.
“Sekarang ini satu-satunya nama yang masih muncul adalah Bu Khofifah. Makanya kami mulai melakukan penjajakan dengan beliau,” ujarnya
Irwan Setiawan menegaskan bahwa peranannya di tingkat wilayah adalah untuk berkomunikasi dengan tokoh-tokoh yang dianggap akan bertarung dalam Pilkada Jatim 2024.
Jika ada nama-nama kandidat lain yang muncul dalam waktu dekat, PKS juga akan melakukan komunikasi dan penjajakan serupa terkait Pilkada Jatim.
Begitupun PDIP, Sekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristiyanto, menyatakan bahwa pihaknya telah memulai komunikasi dengan Mantan Gubernur Jawa Timur terkait Pilkada serentak yang akan datang.
“Di Jatim, berkomunikasi dengan Mbak Khofifah. Apapun, beliau seorang Gubernur Jatim,“ujar Hasto pada Crew Media Center TPN Ganjar-Mahfud.
Hasto juga menambahkan bahwa PDIP telah melakukan pemetaan politik yang luas di setiap daerah, tidak hanya di Jawa Timur, namun juga di daerah-daerah besar lainnya seperti Jawa Tengah dan Bali.
Baginya, konstestasi Pilpres sangat berbeda dengan Pilkada. Ia mengaku telah memetakan seluruh daerah, termasuk di Pilkada Jatim. Hasil pemetaannya tentu tidak sama dengan pusat.
“Karena beda ruang lingkupnya antara Pilpres dengan Pilkada. Sehingga komunikasi-komunikasi politik memang dilakukan untuk menghasilkan calon-calon pemimpin yang terbaik“, tambahnya.
Sedangkan Partai Gerindra, sebelumnya telah lebih awal mendukung Khofifah di Pilkada Jatim. Sekitar Desember 2023 kemarin, mereka telah resmi merekomendasi Khofifah sebagai calon.
Jadi, tiga partai besar di atas tidak mustahil untuk bersatu di Pilkada. Walau saat Pilpres berlawanan, tidak menutup kemungkinan mereka jadi koalisi saat Pilkada di Jatim.