Beredar, Sebuah Ruang Kelas Pesantren di Jember Hanya Memajang Foto Presiden, Tanpa Gibran sebagai Wapres

Rabu, 20 November 2024 - 15:55 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Gambar Beredar, Sebuah Ruang Kelas Pesantren di Jember Hanya Memajang Foto Prabowo, Tanpa Gibran sebagai Wapres (Sumber: Istimwwa/Frensia)

Gambar Beredar, Sebuah Ruang Kelas Pesantren di Jember Hanya Memajang Foto Prabowo, Tanpa Gibran sebagai Wapres (Sumber: Istimwwa/Frensia)

Frensia.id – Keberadaan foto resmi Presiden dan Wakil Presiden biasanya menghiasi ruangan kelas di lembaga pendidikan. Namun, sebuah Madrasah Aliyah (MA) di salah satu pesantren di Jember menjadi sorotan karena hanya memajang foto Presiden Prabowo Subianto tanpa menyertakan gambar Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.

Foto yang memperlihatkan kondisi ruang kelas tersebut beredar luas di media sosial. Tampak jelas di dinding ruangan, gambar Presiden Prabowo berdampingan dengan lambang Garuda Pancasila. Namun, tidak ada foto Gibran Rakabuming yang biasanya melengkapi simbol kehadiran pemimpin negara.

Salah seorang guru berinisial FA, yang turut membagikan gambar itu di media sosial, mengaku heran dengan fenomena tersebut. “Saya tidak tahu apa alasannya. Saya sudah bertanya kepada wali kelas, tetapi beliau juga tidak memahami mengapa hanya foto presiden yang dipasang,” ungkap FA kepada Frensia.id.

FA menjelaskan bahwa motivasinya membagikan foto tersebut bukan untuk memicu kontroversi, melainkan karena merasa ada kejanggalan yang patut diperhatikan. “Saya cukup terkejut saat melihatnya. Tapi, saya rasa ini bukan masalah besar. Banyak lembaga yang mungkin belum memasang foto Wakil Presiden. Apalagi di pesantren, biasanya mereka lebih fokus pada foto para kiainya,” tambahnya.

Baca Juga :  Diduga Mempunyai Masalah Keluarga, Pria Paruh Baya di Jember Nekat Bunuh Diri

Namun, kejanggalan tetap menjadi pembahasan publik. Jika alasannya adalah keteledoran, seharusnya kedua foto—Presiden dan Wakil Presiden—tidak dipasang sama sekali. Fakta bahwa hanya foto Prabowo yang terpajang menimbulkan spekulasi tentang maksud di balik keputusan tersebut.

Pesantren yang berlokasi di wilayah Jember selatan ini dinilai belum sepenuhnya mengikuti himbauan resmi pemerintah terkait pemasangan foto resmi pemimpin negara. Sebagai informasi, Surat Edaran Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (SE Menpan-RB) Nomor 12 Tahun 2014 serta SE Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 11 Tahun 2019 telah mengatur kewajiban pemasangan gambar resmi Presiden dan Wakil Presiden di lembaga pendidikan dan instansi pemerintah.

“Sebenarnya semua lembaga pendidikan, termasuk pesantren, ya mestinya memahami aturan itu. Simbol negara seperti foto Presiden dan Wakil Presiden adalah wujud penghormatan terhadap pemimpin negara, hanya saja budaya pesantren perlu dihormati juga” ujar salah satu pengamat pendidikan di Jember.

Baca Juga :  Perempuan di Jember Mengaku Jadi Korban Begal Hingga Viral di Media Sosial, Begini Kronologi Lengkapnya

Menurut pandanganya, beberapa pihak menilai bahwa prioritas di lingkungan pesantren mungkin berbeda. “Pesantren biasanya lebih menonjolkan foto kiai atau pendiri pesantren sebagai simbol kehormatan. Jadi, ada kemungkinan mereka menganggap hal ini tidak terlalu mendesak,” ujar salah satu warga Jember yang akrab dengan dunia pesantren.

Kejadian ini baginya, tentu memicu pertanyaan dari beberapa pihak. Sebagian menilai wajar jika pesantren memiliki prioritas tersendiri, sementara yang lain mempertanyakan apakah ada alasan politis di balik pemasangan foto yang tidak lengkap.

Hingga berita ini diturunkan, belum ada klarifikasi resmi dari pihak pesantren terkait keputusan mereka hanya memajang foto Presiden tanpa Wakil Presiden. Apakah ini semata-mata keteledoran administratif atau ada pertimbangan lain yang lebih mendalam, masih menjadi tanda tanya besar.

Follow WhatsApp Channel frensia.id untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Baca Lainnya

Gelar Sosialisasi 4 Pilar, Gus Rivqy Ajak Warga Jaga Nilai Kebangsaan
Dukung Program Pemerintah, GP Ansor Jatim Kukuhkan Anggota Jadi Patriot Ketahanan Pangan
Realisasi PAD Banyuwangi Melebihi Target, Tembus 102,40 Persen
Gus Khozin Soroti Catatan Hitam Proses Demokrasi di Jember dan Dorong Revisi UU Pemilu
H.Deni Prasetya Menekankan Perijinan Usaha, Wakil Ketua UMKM GP Ansor Kencong Gerak Cepat Mengakomodir
Diduga Cemarkan Nama Baik Organisasi, PMII Jember Layangkan Somasi
Upaya Tingkatkan Pengawasan! Bapemperda DPRD Banyuwangi Evaluasi Pelaksanaan PERDA
PWI Jember Latih Humas SMA/SMK dan SLB Kuasai Teknik Jurnalistik

Baca Lainnya

Sabtu, 17 Mei 2025 - 11:00 WIB

Gelar Sosialisasi 4 Pilar, Gus Rivqy Ajak Warga Jaga Nilai Kebangsaan

Kamis, 15 Mei 2025 - 20:00 WIB

Dukung Program Pemerintah, GP Ansor Jatim Kukuhkan Anggota Jadi Patriot Ketahanan Pangan

Kamis, 15 Mei 2025 - 14:08 WIB

Realisasi PAD Banyuwangi Melebihi Target, Tembus 102,40 Persen

Minggu, 11 Mei 2025 - 17:11 WIB

H.Deni Prasetya Menekankan Perijinan Usaha, Wakil Ketua UMKM GP Ansor Kencong Gerak Cepat Mengakomodir

Sabtu, 10 Mei 2025 - 17:58 WIB

Diduga Cemarkan Nama Baik Organisasi, PMII Jember Layangkan Somasi

TERBARU

Educatia

Wisuda Sekolah Menengah: Antara Gengsi, Tradisi, dan Edukasi

Jumat, 16 Mei 2025 - 03:57 WIB

Gambar Realisasi PAD Banyuwangi Melebihi Target, Tembus 102,40 Persen (Sumber: Istimewa)

Regionalia

Realisasi PAD Banyuwangi Melebihi Target, Tembus 102,40 Persen

Kamis, 15 Mei 2025 - 14:08 WIB