BKPSDM Jember Tanggapi Guru yang Tuntut Kejelasan Seleksi PPPK, Ketua PGRI: ini Kelalaian Panitia

Kamis, 23 Januari 2025 - 00:55 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Gambar BKPSDM Jember Tanggapi Puluhan Guru yang Tuntut Kejelasan Seleksi PPPK (Sumber: Istimewa)

Gambar BKPSDM Jember Tanggapi Puluhan Guru yang Tuntut Kejelasan Seleksi PPPK (Sumber: Istimewa)

Frensia.id – Ketua Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Jember, Suko Winarno memberikan tanggapan mengenai 22 guru honorer yang menuntut kejelasan seleksi PPPK.

“Pada pengumuman sesi pertama, ada 22 orang yang tidak lulus. Mereka menyampaikan aspirasinya ke BKPSDM,” katanya, Rabu (22/01/2025).

Lebih lanjut kata Suko, 22 orang guru itu mempertanyakan perubahan status dari pegawai THK 2 ke pegawai data base BKN. Menurut mereka, hal itu membuat peluang lolos PPPK lebih kecil.

BKPSDM Jember kemudian mengirimkan nama 22 guru itu kepada Panitia Seleksi Nasional (Panselnas).

“Kemudian kami mengirimkan nama-nama 22 guru tersebut kepada Panselnas. Maka berubahlah status 22 orang tersebut dari tidak lolos menjadi lolos,” ujarnya.

Ternyata hal itu menjadi persoalan baru. Pasalnya, perubahan status itu menganulir 22 peserta ujian PPPK tahap pertama yang awalnya dinyatakan lulus.

Menurut Suko, prioritas pertama berdasarkan Keputusan Menteri PAN-RB Nomor 348, memang urusan prioritas utama mengenai PPPK untuk guru adalah Prioritas 1 (P1).

“Berdasarkan Keputusan Menteri PAN-RB Nomor 348 tentang Pengadaan PPPK untuk Guru, urutan prioritas pertama untuk kelulusan adalah P1,” ucapnya.

Baca Juga :  Pasutri di Jember Diseruduk Babi Hutan Liar Saat Mandi

Urutan P1 ini adalah peserta ujian PPPK pada 2021.

Lebih lanjut kata Suko, prioritas kedua itu Tenaga Honorer Kategori 2 (THK 2). Kemudian prioritas ketiga para guru yang masuk data base BKN. Baru yang keempat, para guru honorer yang namanya tidak ada di data base BKN.

“Prioritas kedua THK 2, baru kemudian prioritas ketiga adalah guru honorer Pemkab Jember yang masuk data base BKN. Baru yang keempat adalah guru honorer yang tidak masuk data base BKN,” jelasnya.

Suko menambahkan, para pelamar yang telah mengikuti proses seleksi dari pendaftaran hingga tes, namun tidak lolos karena formasi terbatas bisa dipertimbangkan menjadi PPPK paruh waktu. Hal itulah yang kemudian menjadi Pekerjaan Rumah (PR) pihak BKPSDM Jember untuk kemudian bisa memproses PPPK paruh waktu tersebut.

“Tapi memang kalau kita pelajari dalam Kemenpan RB Nomor 348, ada klausul bagi pelamar PPPK yang telah mengikuti proses seleksi dari pendaftaran sampai tes, tapi kemudian tidak bisa ditempatkan karena formasi terbatas, dapat dipertimbangkan menjadi PPPK paruh waktu,” paparnya.

Baca Juga :  Istimewa! Warteg Gratis Alfamart Hadirkan 54.000 Paket Berbuka untuk Kaum Duafa di 36 Kota

“Ini yang tentunya jadi PR kami untuk bagaimana memproses PPPK paruh waktu tersebut,” tandasnya.

Sebelumnya telah diberitakan bahwa guru honorer bersama dengan Ketua Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Jember mendatangi kantor DPRD Jember untuk meminta keadilan mengenai kejelasan lolos seleksi PPPK.

Ketua PGRI Jember, Supriyono mengatakan bahwa para guru tidak ada persoalan dengan kelolosan THK 2. Baginya, masalah di Jember karena adanya kelalaian panitia.

Menurutnya, THK 2 yang memang sudah dipastikan lolos seharusnya tidak diikutsertakan dalam proses seleksi.

“Kami tidak ada masalah dengan K2 yang diloloskan. Memang Panselnas minta K2 untuk diloloskan,” katanya.

“Di Jember ini kelalaian panitia. Mestinya kalau K2 sudah dipastikan lolos, ya jangan diikutkan tes. K2 yang tidak lulus tes akhirnya melaporkan dan diloloskan dengan menganulir nama-nama mereka yang awalnya sudah dinyatakan lolos,” tambahnya.

Follow WhatsApp Channel frensia.id untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Baca Lainnya

Diduga Mempunyai Masalah Keluarga, Pria Paruh Baya di Jember Nekat Bunuh Diri
Pasutri di Jember Diseruduk Babi Hutan Liar Saat Mandi
Geram Tak Ada Itikad Baik dari Pelaku, Korban Dugaan Pelecehan Seksual di Jember Lapor Polisi
Pernah Terjadi Laka Hingga Menyebabkan Sopir Tewas, KAI Pasang Portal Atas di JPL 162 Jember
Tepati Janji, Gus Fawait Mulai Kebut Perbaikan Jalan di Jember
Pemkab Jember Bakal Hidupkan Kembali Bandara Notohadinegoro yang Mati Suri
Perempuan di Jember Mengaku Jadi Korban Begal Hingga Viral di Media Sosial, Begini Kronologi Lengkapnya
Megawati Ungkap Alasannya Gabung Petrokimia Gresik Setelah Tinggalkan Red Spark

Baca Lainnya

Jumat, 25 April 2025 - 17:27 WIB

Diduga Mempunyai Masalah Keluarga, Pria Paruh Baya di Jember Nekat Bunuh Diri

Jumat, 25 April 2025 - 17:19 WIB

Pasutri di Jember Diseruduk Babi Hutan Liar Saat Mandi

Selasa, 22 April 2025 - 17:49 WIB

Geram Tak Ada Itikad Baik dari Pelaku, Korban Dugaan Pelecehan Seksual di Jember Lapor Polisi

Selasa, 22 April 2025 - 13:17 WIB

Pernah Terjadi Laka Hingga Menyebabkan Sopir Tewas, KAI Pasang Portal Atas di JPL 162 Jember

Senin, 21 April 2025 - 22:30 WIB

Tepati Janji, Gus Fawait Mulai Kebut Perbaikan Jalan di Jember

TERBARU

Babi hutan liar saat sudah diburu warga (Sumber foto: istimewa)

Regionalia

Pasutri di Jember Diseruduk Babi Hutan Liar Saat Mandi

Jumat, 25 Apr 2025 - 17:19 WIB

Opinia

Fatayat NU, Geliat Perempuan dan Wajah Keadilan

Kamis, 24 Apr 2025 - 21:45 WIB