Frensia.id – Pada bulan Sya’ban terjadi beberapa peristiwa dan kejadian yang patut mendapat perhatian khusus dengan menyelenggarakan berbagai kegiatan. Seperti: acara seremonial, peringatan, seminar, dan acara keagamaan lainnya begitu yang diuraikan Prof. Dr. Sayyid Muhammad Alwi al Maliki Al Hasani dalam kitabnya Mazda fi Sya’ban.
Sayyid Muhammad menuturkan sebagian peristiwa-peristiwa yang terjadi di bulan Sya’ban. Diantaranya adalah Perpindahan Kiblat. Pada bulan Sya’ban terjadi pergeseran kiblat dari Baitul Maqdis ke Ka’bah. Sebenarnya Nabi Muhammad sendiri sudah sangat menantikan dan menginginkan hal itu.
Setiap hari ia selalu bangun dan menengadah dengan harapan mendapat wahyu dari Allah SWT. Hingga sebelum akhirnya Allah memberikan apa yang membuatnya tenang dan bahagia, Allah menurunkan sebuah ayat..
قَدْ نَرٰى تَقَلُّبَ وَجْهِكَ فِى السَّمَاۤءِۚ فَلَنُوَلِّيَنَّكَ قِبْلَةً تَرْضٰىهَاۖ فَوَلِّ وَجْهَكَ شَطْرَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِۗ وَحَيْثُ مَا كُنْتُمْ فَوَلُّوْا وُجُوْهَكُمْ شَطْرَهٗۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْتُوا الْكِتٰبَ لَيَعْلَمُوْنَ اَنَّهُ الْحَقُّ مِنْ رَّبِّهِمْۗ وَمَا اللّٰهُ بِغَافِلٍ عَمَّا يَعْمَلُوْنَ ١٤٤
Sungguh, Kami melihat wajahmu (Nabi Muhammad) sering menengadah ke langit. Maka, pasti akan Kami palingkan engkau ke kiblat yang engkau sukai. Lalu, hadapkanlah wajahmu ke arah Masjidil haram. Di mana pun kamu sekalian berada, hadapkanlah wajahmu ke arah itu. Sesungguhnya orang-orang yang diberi kitab benar-benar mengetahui bahwa (pemindahan kiblat ke Masjidil haram) itu adalah kebenaran dari Tuhan mereka. Allah tidak lengah terhadap apa yang mereka kerjakan. (Q.S Al Baqarah 2: 144)
Hal itu sesuai dengan firman Allah SWT:
“Dan kelak Tuhanmu pasti akan memberikan karunia-Nya kepadamu, lalu (hati) kamu menjadi puas.” (Q.S. ad-Dluhaa: 5)
Sehingga apa yang dikomentari oleh sayyidah “Aisyah telah menjadi sebuah kenyataan, yaitu:
“Aku tidak melihat Tuhanmu kecuali Ia selalu segera mengabulkan apa yang engkau inginkan.” (HR. al-Bukhori)
Kendati demikian, Rasulullah SAW selalu tetap berupaya melakukan sesuatu yang menjadikan Allah rela kepadanya.
Syaikh Abu Hatim al-Busty menuturkan seorang muslim sholat menghadap ke Baitul Maqdis selama 17 bulan 3 hari. Hal itu karena baginda Nabi sampai di Madinah pada hari Senin tanggal 12 Robi’ul Awal. Kemudian Allah memerintahkan kepada baginda Nabi menghadap Ka’bah pada hari selasa pertengahan sya’ban
Adapun hikmah dibalik pergantian kiblat ini diantaranya sebagai ujian bagi orang-orang yang beriman. Siapa orang yang betul-betul beriman dan sebaliknya. Bagi kalangan yang beriman. perintah ini dilakukan tanpa ada sanggahan, kritik dan komentar.
Namun bagi kalangan yang imannya tergolong lemah menyayangkan hal ini karena bagi mereka Rasulullah saw inkonsisten. Padahal setiap tindakan Rasulullah Saw selalu senantiasa menunggu wahyu dari Allah.