Dari Mustahik ke Miliarder Kecil, Riset Berikut Ungkap Rahasia Program Zakat di Malaysia yang Sukses Raih RM12.000 per Bulan

Kamis, 27 Maret 2025 - 21:23 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Riset Akademisi Malaysia - Prof. Abd Halim Mohd Norr & Dr. Nubani Md Hassan tentang Zakat - PROCEDIA - ScienceDirect by Elseveir

Riset Akademisi Malaysia - Prof. Abd Halim Mohd Norr & Dr. Nubani Md Hassan tentang Zakat - PROCEDIA - ScienceDirect by Elseveir

Frensia.id– Zakat, sebagai salah satu rukun Islam, memiliki peran strategis dalam mengentaskan kemiskinan melalui pendistribusian dana kepada delapan golongan penerima (asnaf), terutama fakir dan miskin. 

Di Malaysia,  Hasan M Nubadi dan Abd Halim Mohd Noor dalam artikelnya yang bertajuk “Do Capital Assistance Programs by Zakat Instituions Help the Poor?”, menyatakan bahwa lembaga zakat seperti Selangor Zakat Board (SZB) tidak hanya memberikan bantuan konsumtif, tetapi juga mengembangkan program produktif berbasis modal untuk menciptakan kemandirian ekonomi mustahik. 

Penelitian yang terbit pada laman jurnal PROCEDIA (Jurnal of Economics and Finance), tepatnya pada  International Accounting and Business Conference (IABC) tahun 2015 ini mengkaji efektivitas program bantuan modal zakat dalam meningkatkan pendapatan penerima, dengan fokus pada SZB sebagai subjek (lembaga) yang diteliti

SZB telah merancang berbagai program bantuan modal, seperti Mobile EntrepreneurLPG Gas Distributor, dan My Burger Stall. Program Mobile Entrepreneur, yang menyediakan modifikasi truk keliling lengkap dengan perlengkapan usaha dan modal kerja, terbukti paling efektif. 

Baca Juga :  Dibantu Korea Utara, Rusia Menang atas Militan Ukraina di Kursk

Penerima program ini mampu meningkatkan pendapatan hingga RM12.000 per bulan dan berhasil keluar dari kategori asnaf dalam waktu 3-6 bulan. Fleksibilitas lokasi usaha dan dukungan pelatihan kewirausahaan menjadi kunci keberhasilan program ini. 

Sementara itu, program LPG Gas juga menunjukkan hasil positif, meski memerlukan tenaga fisik lebih besar. Sebaliknya, My Burger Stall memiliki tingkat keberhasilan sekitar 50%, terutama karena ketergantungan pada lokasi tetap dan variasi menu.

Faktor utama keberhasilan program ini terletak pada penerapan konsep forced savings. Meski bantuan modal tidak perlu dikembalikan, penerima diwajibkan menabung sejumlah tertentu setiap bulan. Tabungan ini berfungsi sebagai komitmen dan cadangan modal untuk ekspansi usaha. 

Selain itu, kolaborasi dengan lembaga eksternal seperti RISDA (Rubber Institute of Smallholders Development Authority) dan SIRIM (Standards and Industrial Research Institute of Malaysia) turut mendukung suksesnya program. RISDA menyediakan akses ke lokasi usaha strategis, sementara SIRIM membantu dalam pengembangan produk, kemasan, dan sertifikasi.

Baca Juga :  Driver Ojol Demo dengan Delapan Tuntutan, Pemkab Jember akan Segera Penuhi Tuntutan Lokal

Namun, SZB menghadapi sejumlah tantangan dalam implementasi program. Keterbatasan staf menghambat proses monitoring, padahal pendampingan intensif diperlukan untuk memastikan keberlanjutan usaha. Proses persetujuan bantuan modal juga memakan waktu hingga 6 bulan, terutama untuk program berbiaya tinggi seperti Mobile Entrepreneur

Di sisi lain, sikap sebagian mustahik yang enggan melaporkan pendapatan sebenarnya menjadi kendala tersendiri. Kecenderungan untuk tetap berada dalam kategori asnaf—agar terus menerima bantuan tambahan seperti biaya pendidikan dan perumahan—memicu ketidaktransparanan data.

Penelitian ini menyimpulkan bahwa program bantuan modal zakat, khususnya yang berbasis fleksibilitas dan kolaborasi, mampu mentransformasi mustahik menjadi pembayar zakat. 

Keberhasilan SZB dalam mengelola program seperti Mobile Entrepreneur menjadi bukti bahwa pendekatan produktif dalam distribusi zakat tidak hanya meningkatkan pendapatan, tetapi juga menciptakan siklus keberkahan ekonomi. Namun, perbaikan sistem monitoring, penyederhanaan birokrasi, dan edukasi mental wirausaha tetap diperlukan untuk mengoptimalkan dampak zakat dalam pembangunan sosial-ekonomi di Malaysia. (*)

Follow WhatsApp Channel frensia.id untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Baca Lainnya

Pasca RDP dengan Komisi B DPRD Jember, Pemilik Kandang Ayam di Semboro Siap Lengkapi Seluruh Izin
Pondok Pesantren Fathur Rahman Gelar Wisuda Kitab Kuning dan Resmikan Cabang MAKTUBA di Jember
Sinergi! Kemenag dan LD PBNU Kuatkan Kesadaran Ekoteologi Melalui Masjid
Telah Diriset! Kursi 1 Orang yang Selamat dalam Kecelakaan Pesawat di India Teraman
Tawadhu’! Pengasuh Pesantren Nurul Jadid Bicara Tentang Titel Pendidikannya
SMART, Tawaran Strategis Prof Hepni, Saat Hadiri Sosialisasi Percepatan Sertifikasi Tanah Wakaf
Horor! Berikut Fakta Miguel Uribe, Calon Presiden Kolombia yang Ditembak Saat Kampanye
Trump Vs Musk: Rusia Mulai Ikut Dalam Perselisihan

Baca Lainnya

Senin, 16 Juni 2025 - 19:44 WIB

Pasca RDP dengan Komisi B DPRD Jember, Pemilik Kandang Ayam di Semboro Siap Lengkapi Seluruh Izin

Senin, 16 Juni 2025 - 19:16 WIB

Pondok Pesantren Fathur Rahman Gelar Wisuda Kitab Kuning dan Resmikan Cabang MAKTUBA di Jember

Sabtu, 14 Juni 2025 - 22:29 WIB

Sinergi! Kemenag dan LD PBNU Kuatkan Kesadaran Ekoteologi Melalui Masjid

Sabtu, 14 Juni 2025 - 18:22 WIB

Telah Diriset! Kursi 1 Orang yang Selamat dalam Kecelakaan Pesawat di India Teraman

Jumat, 13 Juni 2025 - 09:08 WIB

Tawadhu’! Pengasuh Pesantren Nurul Jadid Bicara Tentang Titel Pendidikannya

TERBARU

Educatia

Meluruskan Narasi Jokowi soal Pemakzulan Satu Paket

Senin, 16 Jun 2025 - 11:59 WIB