Sangat sering kita mendengar anjuran untuk membaca basmalah sebelum memulai satu hal atau pekerjaan apapun. Pekerjaan apapun yang dimaksud pastinya adalah hal-hal yang diperbolehkan secara syariat. Seperti makan, minum, tidur, bekerja, bepergian, dan aktivitas lainnya yang tidak dilarang dalam Islam.
Lalu, mengapa kita harus membaca Basmalah saat hendak memulai pekerjaan? Berikut frensia.id rangkum dari berbagai sumber menurut para pendakwah di Indonesia.
Pertama, Gus Baha. Menurut kiai muda yang memiliki nama lengkap KH. Bahauddin Nur Salim ini menegaskan, bahwa sekalipun baca Basmalah dalam fiqh tidak diwajibkan, tetapi secara Tauhid membaca Basmalah itu wajib. Misalkan membaca Basmalah saat hendak makan dan minum, maka dengan begitu kita tidak akan meyakini bahwa hanya dengan makan kita mesti kenyang, minum mesti seger, hal demikian menurut Gus Baha dapat mendekatkan pada kesyirikan. Karena seakan-akan makan memiliki kekuatan yang luar biasa yang membuat kita bisa hidup, padahal di saat sama kita meyakini bahwa ada mahkluk Allah yang lain, yakni Malaikat yang dapat hidup tanpa makan dan minum. Maka, membaca Basmalah sebelum makan sangat penting sekali karena dengan begitu meyakini semuanya atas kuasa Allah SWT.
Kedua, Habib Novel Alaydrus. Pada suatu kesempatan Pimipinan Majelis Ilmu dan Dzikir Ar-Raudhoh, Surakarta ini menjelaskan bahwa Basmalah memiliki makna yang luar biasa, seorang yang terbiasa memulai semua pekerjaannya dengan Basmalah, maka akan menemukan rahasia yang sangat luar dari kalimat Basmalah tersebut. Lebih lanjut menguraikan, bahwa orang yang makan tidak memulai dengan Basmalah, maka makanannya tidak berkah, orang yang akan bekerja tidak memulai dengan Basmalah, maka tidak ada keberkahan dalam pekerjaannya.
Oleh karena itu, memulai pekerjaan dengan Basmalah sangat penting sekali, walaupun bentuknya tergantung keperluannya, misalkan orang yang menyembelih kambing, maka baca Basmalahnya cukup dengan Bismillahi. Atau membaca Basmalah harus menyesuaikan dengan situasi dan kondisisnya, artinya Basmalah tidak boleh digunakan untuk memulai perkara haram dan makruh.
Ketiga, Ustadz Abdul Somad. Penceramah yang dikenal dengan UAS ini mengatakan bahwa amal baik yang tidak dimulai dengan Basmalah tidak dapat akan menjadi catatan amal baik yang dapat dibawa kelak di hadapan Allah SWT. Bahkan, beliau menyebutkan suatu majelis (perkumpulan untuk mendalami agama atau untuk beribadah) yang tidak menyebut Nama Allah, maka majelis tersebut majelis yang busuk seperti bangkai.
Akhirnya, baca frensia.id Baca Basmalah.