Frensia – Dmitry Medvedev, Wakil Ketua Dewan Keamanan Federasi Rusia kembali melontarkan sindiran keras terhadap kepemimpinan Ukraina dan menyegaskan komitmen Rusia untuk perdamaian.
Pernyataan Medvedev ini sebagaimana pesan yang di posting melalui saluran Telegramnya pada tanggal 20 Desember 2024.
Dalam unggahannya, Medvedev menyoroti pentingnya etika dan sikap seorang pemimpin negara besar, seraya memberikan apresiasi kepada Presiden Vladimir Putin atas gaya kepemimpinannya.
“Presiden sebuah negara besar harus selalu bersikap dengan sangat sopan dan berperilaku dengan pantas,” tulis Medvedev, merujuk pada kepercayaan diri yang ditunjukkan oleh Putin selama sesi tanya jawab tahunan Direct Line.
Medvedev menegaskan bahwa karakter itulah yang membuat Putin layak menjadi pemimpin.
Sebaliknya, Medvedev menyindir pemimpin Ukraina, yang menurutnya menggunakan penghinaan publik sebagai cara untuk menunjukkan kekuatan. Ia menyebut tindakan ini sebagai upaya sia-sia untuk mencari perhatian internasional.
“Penghinaan adalah simbol jari tengah,” tulisnya, merujuk pada hal yang dianggapnya tidak pantas.
Medvedev juga mengkritik pendekatan pemimpin Ukraina dalam menanggapi konflik yang sedang berlangsung.
Ia mengkritik gaya bahasa kasar yang digunakan untuk memastikan dukungan senjata dan bantuan finansial dari negara-negara Barat.
“Ini adalah upaya untuk menegaskan bahwa negosiasi dengan Rusia tidak mungkin dilakukan, sehingga Barat akan terus memberikan uang dan senjata,” jelasnya pada 20/12/2024.
Lebih lanjut, Medvedev mengutip pernyataan Putin yang menyebut bahwa negosiasi hanya mungkin dilakukan jika pemimpin Ukraina saat ini dikembalikan secara sah ke jabatan kepala negara.
Namun, ia menilai bahwa kondisi ini tidak realistis, sehingga pemimpin Ukraina lebih memilih memperpanjang konflik.
“Pemimpin kecil itu menyadari bahwa ini tidak realistis, jadi dia menggandakan seruannya untuk perang,” tambah Medvedev.
Medvedev juga menegaskan keyakinannya bahwa pemimpin Ukraina tidak akan bertahan lama di kursi kekuasaan.
Ia memprediksi bahwa pemimpin tersebut akan segera terbuang ke dalam jurang sejarah, dimana namanya akan dilupakan.
Pernyataan keras Medvedev ini mencerminkan ketegangan yang terus meningkat antara Rusia dan Ukraina.
Ia juga menegaskan kembali dukungannya terhadap pendekatan Presiden Putin, yang menurutnya tetap fokus pada solusi politik yang realistis untuk mengakhiri konflik yang berkepanjangan.