Frensia.id – Dmitry Polyanskiy, Deputi Pertama Wakil Tetap Rusia untuk PBB, mengkritik dengan keras tentang peran Amerika Serikat (AS) dalam krisis Global di forum Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa.
Polyanskiy menyampaikan pandangannya mengenai krisis eksistensial yang dihadapi umat manusia akibat perang proksi yang dilakukan oleh negara-negara Barat, terutama AS, terhadap Rusia di Ukraina.
Pernyataan yang disampaikan Dmitry Polyanskiy sebagaimana dalam debat terbuka Dewan Keamanan PBB yang diadakan di New York pada tanggal 25 September 2024.
Polyanskiy mengkritik keras tindakan AS dan sekutunya yang, menurutnya, telah kehilangan arah dalam memahami potensi bencana global yang bisa ditimbulkan oleh konflik berkelanjutan antara pemain kunci internasional.
“Negara-negara Barat, di bawah kepemimpinan AS, tampaknya terhanyut dalam konflik dengan Rusia sehingga mengabaikan risiko eskalasi global yang tidak terkendali,” ujar Polyanskiy pada tanggal 25/09/2024.
Menurut Polyanskiy, para elit Barat masih terjebak dalam sistem hubungan internasional Yalta-Potsdam yang sudah usang, yang muncul pasca Perang Dunia II.
Selain itu, Polyanskiy menyebut para elit Barat juga telah meninggalkan prinsip-prinsip realpolitik yang seharusnya mengutamakan kepentingan nasional dan keamanan yang tidak dapat dibagi.
“Realpolitik berarti penguatan keamanan satu negara tidak boleh mengorbankan keamanan negara lain. Namun, ini telah diabaikan dengan ekspansi NATO yang tak terkendali,” tegasnya.
Lebih lanjut, Polyanskiy mengkritik AS yang menurutnya telah nyaris menghancurkan sistem ‘pemeriksaan dan keseimbangan’ global serta perjanjian-perjanjian mendasar dalam pengendalian senjata.
“Washington dan para satelitnya telah menggerogoti dasar-dasar keamanan global yang selama ini telah membantu menjaga perdamaian dan stabilitas,” lanjut Polyanskiy.
Dmitry Polyanskiy juga menyinggung tentang tuduhan AS yang ia anggap tidak berdasar terhadap Rusia dalam konteks pengendalian senjata, seraya menegaskan bahwa Rusia selalu memperhatikan setiap langkah yang diambil oleh AS.
Penyataan Polyanskiy ini menambah panas diskusi dalam debat tersebut, yang dihadiri oleh perwakilan dari berbagai negara anggota PBB.
Isu keamanan global dan stabilitas internasional menjadi fokus utama dalam debat ini, mengingat kondisi geopolitik saat ini yang penuh ketegangan dan ketidakpastian.